21 Februari 2017
Hal Yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Beli Barang di Black Market
Semakin canggih gadget yang dijual di pasaran, membuat banyak orang tergiur untuk membelinya. Sayangnya, keinginan tersebut kerap terbentur oleh masalah harga yang umumnya tidak sesuai kondisi kantong. Akibatnya, cukup banyak dari mereka yang beralih membeli barang di Black Market (BM) demi mendapatkan harga yang relatif lebih terjangkau. Apakah kamu juga melakukan hal yang sama, spAcer?
Sesuai dengan namanya, BM adalah tempat yang menjual barang-barang gelap atau selundupan, mulai dari hasil curian atau yang tidak lolos uji nasional. Jenis barang yang dijual pun bermacam-macam, seperti notebook, onderdil motor, barang elektronik, dan lain sebagainya. Di Indonesia, keberadaan BM bahkan sudah memasuki ranah online. Kamu mungkin tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh BM, tetapi sebelum melakukan itu ada beberapa hal di bawah ini yang bisa kamu pahami dahulu tentang membeli barang di BM.
Baca juga : Remote Working: Tren Bekerja Fleksibel Secara Mobile
2 Tipe Barang yang Dijual di BM
Umumnya, ada dua tipe barang yang dijual di BM. Pertama adalah barang asli yang tidak memerlukan biaya pajak. Kualitasnya tentu saja bagus karena merupakan barang asli, tetapi karena menghindari biaya pajak, nantinya harga barang tersebut justru bisa tinggi. Sedangkan tipe barang kedua yang dijual di BM adalah barang bekas pakai atau barang tidak lulus uji coba yang masih layak pakai. Jika dilihat sekilas, barang-barang ini mungkin masih terlihat bagus, tetapi bagian dalamnya punya kualitas buruk. Biasanya, barang-barang ini dijual sangat murah karena usia pemakaiannya tidak akan lama.
Yang Mirip Belum Tentu Sama
Biasanya, barang yang paling banyak dijual di BM adalah gadget, salah satunya smartphone. Misalnya, kamu membeli smartphone A di salah satu BM. Kamu akan mendapatkan satu unit smartphone beserta kardus dan buku panduan. Namun, ada juga beberapa penjual yang tidak memberikannya. Jika dilihat dalam sekali pandang, smartphone tersebut memang benar-benar mirip dengan versi aslinya. Tetapi jangan senang dulu, spAcer. Begitu dicoba, baru kamu akan merasakan perbedaan yang cukup signifikan, contohnya dari kualitas kamera yang tidak jernih atau performa yang tidak cepat.
Tidak Mengikuti Standar Nasional Indonesia
Seperti yang disinggung sebelumnya, salah satu tipe barang yang dijual di BM adalah barang yang tidak lolos uji coba. Ada pula barang-barang yang tidak melalui proses pengesahan dari Balai Uji Resmi Indonesia. Akibatnya, barang tersebut tidak memiliki sertifikat resmi dan masuk ke Indonesia tanpa membayar pajak resmi. Otomatis negara pun ikut mengalami kerugian, spAcer.
Susah Diservis Jika Terjadi Kerusakan
Apa yang kamu lakukan jika gadget kamu mengalami kerusakan? Tentu kamu akan langsung membawanya ke tukang servis, bukan? Umumnya penjual di BM tidak memberikan garansi yang biasa kamu dapatkan saat membeli versi aslinya. Jadi ketika kamu membawanya ke tempat servis, mereka kemungkinan besar akan menolak apabila mengetahui gadget kamu merupakan barang pembelian dari BM. Kemungkinan tempat servis itu juga akan kesulitan memperbaiki gadget kamu karena komponen-komponennya berbeda.
Baca juga : Be Confident and Trendy Everywhere!
Harga Jual Merosot Jauh
Jika sudah begini, menjual gadget pun menjadi satu-satunya jalan keluar. Namun, kamu kemungkinan akan mendapat kendala karena jika calon pembeli mengetahui gadget tersebut merupakan barang BM, ia pasti akan meminta harga yang sangat murah atau bahkan tidak jadi membeli sama sekali. Bahkan jika misalnya barang BM kamu masih bagus, calon pembeli juga pasti akan mengeceknya kembali.
So, dari pemaparan di atas, bagaimana pandanganmu kini mengenai membeli barang di BM? Memang terbilang ‘ramah’ dalam segi harga dan juga update dengan barang-barang yang dijual. Namun ingat, barang yang dibeli dari tempat resmi tidak akan mengecewakan meski tampilan luar terlihat sama dengan barang BM. Nah, jika ada diantara teman-teman spAcer yang masih sering beli barang BM, segera bagikan artikel ini agar mereka berpikir dua kali untuk membeli barang di BM.
Baca juga : Aplikasi Travel Sebagai Teman Semangat Liburan Akhir Tahun
Sesuai dengan namanya, BM adalah tempat yang menjual barang-barang gelap atau selundupan, mulai dari hasil curian atau yang tidak lolos uji nasional. Jenis barang yang dijual pun bermacam-macam, seperti notebook, onderdil motor, barang elektronik, dan lain sebagainya. Di Indonesia, keberadaan BM bahkan sudah memasuki ranah online. Kamu mungkin tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh BM, tetapi sebelum melakukan itu ada beberapa hal di bawah ini yang bisa kamu pahami dahulu tentang membeli barang di BM.
Baca juga : Remote Working: Tren Bekerja Fleksibel Secara Mobile
2 Tipe Barang yang Dijual di BM
Umumnya, ada dua tipe barang yang dijual di BM. Pertama adalah barang asli yang tidak memerlukan biaya pajak. Kualitasnya tentu saja bagus karena merupakan barang asli, tetapi karena menghindari biaya pajak, nantinya harga barang tersebut justru bisa tinggi. Sedangkan tipe barang kedua yang dijual di BM adalah barang bekas pakai atau barang tidak lulus uji coba yang masih layak pakai. Jika dilihat sekilas, barang-barang ini mungkin masih terlihat bagus, tetapi bagian dalamnya punya kualitas buruk. Biasanya, barang-barang ini dijual sangat murah karena usia pemakaiannya tidak akan lama.
Yang Mirip Belum Tentu Sama
Biasanya, barang yang paling banyak dijual di BM adalah gadget, salah satunya smartphone. Misalnya, kamu membeli smartphone A di salah satu BM. Kamu akan mendapatkan satu unit smartphone beserta kardus dan buku panduan. Namun, ada juga beberapa penjual yang tidak memberikannya. Jika dilihat dalam sekali pandang, smartphone tersebut memang benar-benar mirip dengan versi aslinya. Tetapi jangan senang dulu, spAcer. Begitu dicoba, baru kamu akan merasakan perbedaan yang cukup signifikan, contohnya dari kualitas kamera yang tidak jernih atau performa yang tidak cepat.
Tidak Mengikuti Standar Nasional Indonesia
Seperti yang disinggung sebelumnya, salah satu tipe barang yang dijual di BM adalah barang yang tidak lolos uji coba. Ada pula barang-barang yang tidak melalui proses pengesahan dari Balai Uji Resmi Indonesia. Akibatnya, barang tersebut tidak memiliki sertifikat resmi dan masuk ke Indonesia tanpa membayar pajak resmi. Otomatis negara pun ikut mengalami kerugian, spAcer.
Susah Diservis Jika Terjadi Kerusakan
Apa yang kamu lakukan jika gadget kamu mengalami kerusakan? Tentu kamu akan langsung membawanya ke tukang servis, bukan? Umumnya penjual di BM tidak memberikan garansi yang biasa kamu dapatkan saat membeli versi aslinya. Jadi ketika kamu membawanya ke tempat servis, mereka kemungkinan besar akan menolak apabila mengetahui gadget kamu merupakan barang pembelian dari BM. Kemungkinan tempat servis itu juga akan kesulitan memperbaiki gadget kamu karena komponen-komponennya berbeda.
Baca juga : Be Confident and Trendy Everywhere!
Harga Jual Merosot Jauh
Jika sudah begini, menjual gadget pun menjadi satu-satunya jalan keluar. Namun, kamu kemungkinan akan mendapat kendala karena jika calon pembeli mengetahui gadget tersebut merupakan barang BM, ia pasti akan meminta harga yang sangat murah atau bahkan tidak jadi membeli sama sekali. Bahkan jika misalnya barang BM kamu masih bagus, calon pembeli juga pasti akan mengeceknya kembali.
So, dari pemaparan di atas, bagaimana pandanganmu kini mengenai membeli barang di BM? Memang terbilang ‘ramah’ dalam segi harga dan juga update dengan barang-barang yang dijual. Namun ingat, barang yang dibeli dari tempat resmi tidak akan mengecewakan meski tampilan luar terlihat sama dengan barang BM. Nah, jika ada diantara teman-teman spAcer yang masih sering beli barang BM, segera bagikan artikel ini agar mereka berpikir dua kali untuk membeli barang di BM.
Baca juga : Aplikasi Travel Sebagai Teman Semangat Liburan Akhir Tahun