5 Februari 2018
4 Fakta E-Sport Indonesia yang Semakin Eksis!
Ketika melihat salah satu turnamen game Dota 2 di luar negeri yang berhadiah 20 juta dolar atau lebih dari 200 miliar rupiah, pasti spAcer bertanya-tanya apakah menjadi seorang gamers cukup menjanjikan sebagai sebuah profesi? Namun pertanyaan belum selesai sampai di situ saja, di Indonesia apakah menjadi gamers mendapatkan dukungan dari pemerintah?
Bagi spAcer yang sekarang sudah mempunyai ancang-ancang serius untuk terjun di dunia game, kami punya banyak berita bagus mengenai perkembangan e-Sport di Indonesia. Cek di sini!
Pemerintah Mengakui e-Sport di Indonesia lewat IeSPA
Pada tanggal 24 Juni 2014, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memutuskan bahwa Indonesia e-Sport Association (IeSPA) secara resmi tergabung ke dalam badan negara. Jadi boleh dibilang sejak tahun 2014 tersebut, pemerintah sangat mendukung kompetisi game yang ada di dalam maupun luar negeri.
Bahkan IeSPA sudah menggandeng perusahaan developer game besar seperti Lyto, Garena, Megaxus, dan Techno Solution untuk turut mengadakan kompetisi secara reguler di Indonesia. Untuk target jangka panjang, IeSPA akan membuat warnet atau game center dengan standar internasional agar para gamers profesional di Indonesia bisa lebih berkembang lagi.
Jumlah Gamers di Indonesia Sudah Puluhan Juta!
Mengutip laman kompas.com, terhitung hingga saat ini jumlah gamers di Indonesia mencapai 43,7 juta pemain. Bahkan dalam satu tahun, gamers di Indonesia tersebut bisa menghabiskan 880 juta dolar atau sekitar 10 triliun rupiah. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat 16 negara paling konsumtif untuk urusan game.
Nah, dengan jumlah sebanyak itu, potensi yang dimiliki Indonesia sangatlah besar guna menjadi salah satu negara yang berprestasi dalam bidang e-Sport di dunia. IeSPA sendiri mengumumkan akan terus melakukan kompetisi jangka pendek dan panjang di daerah-daerah guna menyeleksi gamers terbaik di seluruh Indonesia.
NVIDIA Bangun iCafe Terbesar Megah di Solo
Pada bulan Oktober 2017, NVIDIA meresmikan iCafe di Solo, Jawa Tengah. Dengan nama GeForce-Certified iCafe Poseidon, iCafe ini menjadi yang terbesar di Indonesia. Salah satu yang dilihat dari sebuah iCafe atau game center adalah spesifikasi komputer. Di sini, kamu akan melihat seratus komputer dengan kartu grafis Ge-Force GTX 1060.
Tidak hanya itu, tersedia pula ruangan VIP yang dilengkapi dua belas komputer dengan GTX 1070. Belum habis sampai di situ, di Poseidon juga tersedia Battle Room yang berisi dua belas komputer dengan spesifikasi dewa, yaitu GTX 1080 Ti. Di Battle Room tersebut bisa menjadi tempat kompetisi standar internasional. Kini, iCafe sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia!
Kompetisi Gaming Besar di Indonesia
Walaupun Indonesia bisa dibilang hanya bisa menjadi penonton jika ada kompetisi besar e-Sport di dunia, tahun ini Indonesia bisa menunjukkan eksistensinya di ranah e-Sport. Pada awal tahun ini, Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah turnamen Dota 2 se-Asia Pacific melalui APAC Predator League 2018 yang berlangsung selama tanggal 18-21 Januari 2018 di Mall Taman Anggrek, Jakarta.
Pada putaran final turnamen ini, delapan negara berkumpul untuk memenangkan juara pertama dalam Grand Final APAC Predator League 2018. Turnamen Dota ini terbilang sukses, spAcer! Melihat animo penonton yang begitu antusias ketika mendukung perwakilan tim Indonesia di putaran final, maka tak heran kalau e-Sport diprediksi terus berkembang di tanah air. Kalau kamu penasaran serunya turnamen APAC Predator League 2018, langsung lihat di predator-league.com.
Baca juga : Ayo, Cari Tahu Perbedaan Mouse Gaming Dengan Mouse Reguler!
Bagi spAcer yang sekarang sudah mempunyai ancang-ancang serius untuk terjun di dunia game, kami punya banyak berita bagus mengenai perkembangan e-Sport di Indonesia. Cek di sini!
Pemerintah Mengakui e-Sport di Indonesia lewat IeSPA
Pada tanggal 24 Juni 2014, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memutuskan bahwa Indonesia e-Sport Association (IeSPA) secara resmi tergabung ke dalam badan negara. Jadi boleh dibilang sejak tahun 2014 tersebut, pemerintah sangat mendukung kompetisi game yang ada di dalam maupun luar negeri.
Bahkan IeSPA sudah menggandeng perusahaan developer game besar seperti Lyto, Garena, Megaxus, dan Techno Solution untuk turut mengadakan kompetisi secara reguler di Indonesia. Untuk target jangka panjang, IeSPA akan membuat warnet atau game center dengan standar internasional agar para gamers profesional di Indonesia bisa lebih berkembang lagi.
Jumlah Gamers di Indonesia Sudah Puluhan Juta!
Mengutip laman kompas.com, terhitung hingga saat ini jumlah gamers di Indonesia mencapai 43,7 juta pemain. Bahkan dalam satu tahun, gamers di Indonesia tersebut bisa menghabiskan 880 juta dolar atau sekitar 10 triliun rupiah. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat 16 negara paling konsumtif untuk urusan game.
Nah, dengan jumlah sebanyak itu, potensi yang dimiliki Indonesia sangatlah besar guna menjadi salah satu negara yang berprestasi dalam bidang e-Sport di dunia. IeSPA sendiri mengumumkan akan terus melakukan kompetisi jangka pendek dan panjang di daerah-daerah guna menyeleksi gamers terbaik di seluruh Indonesia.
NVIDIA Bangun iCafe Terbesar Megah di Solo
Pada bulan Oktober 2017, NVIDIA meresmikan iCafe di Solo, Jawa Tengah. Dengan nama GeForce-Certified iCafe Poseidon, iCafe ini menjadi yang terbesar di Indonesia. Salah satu yang dilihat dari sebuah iCafe atau game center adalah spesifikasi komputer. Di sini, kamu akan melihat seratus komputer dengan kartu grafis Ge-Force GTX 1060.
Tidak hanya itu, tersedia pula ruangan VIP yang dilengkapi dua belas komputer dengan GTX 1070. Belum habis sampai di situ, di Poseidon juga tersedia Battle Room yang berisi dua belas komputer dengan spesifikasi dewa, yaitu GTX 1080 Ti. Di Battle Room tersebut bisa menjadi tempat kompetisi standar internasional. Kini, iCafe sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia!
Kompetisi Gaming Besar di Indonesia
Walaupun Indonesia bisa dibilang hanya bisa menjadi penonton jika ada kompetisi besar e-Sport di dunia, tahun ini Indonesia bisa menunjukkan eksistensinya di ranah e-Sport. Pada awal tahun ini, Indonesia mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah turnamen Dota 2 se-Asia Pacific melalui APAC Predator League 2018 yang berlangsung selama tanggal 18-21 Januari 2018 di Mall Taman Anggrek, Jakarta.
Pada putaran final turnamen ini, delapan negara berkumpul untuk memenangkan juara pertama dalam Grand Final APAC Predator League 2018. Turnamen Dota ini terbilang sukses, spAcer! Melihat animo penonton yang begitu antusias ketika mendukung perwakilan tim Indonesia di putaran final, maka tak heran kalau e-Sport diprediksi terus berkembang di tanah air. Kalau kamu penasaran serunya turnamen APAC Predator League 2018, langsung lihat di predator-league.com.
Baca juga : Ayo, Cari Tahu Perbedaan Mouse Gaming Dengan Mouse Reguler!