15 Januari 2024

Metode Connected Learning untuk Pembelajaran yang Lebih Terhubung

Perkembangan pendidikan merupakan salah satu hal yang terus diperjuangkan oleh tenaga pendidik. Mereka telah berjuang untuk menciptakan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, mengikuti perkembangan zaman. 

Salah satunya dikenal sebagai model pendidikan terhubung atau connected learning, yang menghubungkan materi akademik dengan minat siswa, menghubungkan siswa dengan teman sebaya dan mentor yang menginspirasi, serta menghubungkan tujuan pendidikan dengan keterampilan tingkat tinggi yang dibutuhkan di ekonomi modern.

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih jauh mengenai model pembelajaran connected learning, prinsip-prinsip yang dimiliki, serta pentingnya model ini untuk diterapkan di sekolah.

Apa Itu Connected Learning?

Connected learning mengacu pada pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan pengalaman pembelajaran formal dan informal, serta memanfaatkan teknologi dan jaringan sosial untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih personal dan menarik. Model pembelajaran ini menekankan pada kolaborasi, relevansi dunia nyata, serta penggunaan alat digital untuk menghubungkan para pembelajar dengan teman sebaya, mentor, maupun sumber daya (resources). 

Tujuan utama dari model connected learning adalah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih mudah diakses, inklusif, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang terus berkembang di era dunia yang terhubung satu sama lain akibat kemajuan teknologi.

Prinsip Connected Learning

Connected learning memiliki enam prinsip yang memungkinkan setiap siswa untuk merasakan pengalaman belajar yang bersifat sosial, partisipatif, berorientasi minat, dan relevan dengan peluang di masa kini. Keenam prinsip connected learning adalah sebagai berikut:

1. Interests-Powered

Connected learning menggunakan minat siswa sebagai bahan bakar yang dapat memicu semangat siswa untuk menggali lebih banyak pengetahuan. Apabila topik pembelajaran yang disediakan menarik dan relevan dengan minat siswa, maka siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sistem pembelajaran  connected learning memandang minat dan ketertarikan siswa sebagai elemen yang penting.

2. Production-Centered

Connected learning menjunjung tinggi pembelajaran yang berasal dari proses aktif berkarya. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk berkontribusi aktif melalui berbagai media dan platform untuk membangun keterampilan praktis sepanjang prosesnya. Siswa dapat menciptakan sesuatu, bereksperimen, atau mendesain sesuatu dengan bebas. Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga membangun sikap yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), sera memungkinkan kontribusi yang bermakna dalam dunia kerja dan kehidupan sosial yang serba cepat berubah saat ini.

3. Peer-Supported

Connected learning memanfaatkan interaksi sehari-hari dengan teman sebaya, mendorong adanya kolaborasi antar siswa, serta memfasilitasi terjadinya pertukaran ide dan dukungan sosial. Para siswa dapat saling berkontribusi, berbagi, dan memberikan feedback secara leluasa. Didukung dengan penggunaan media sosial di masa kini, budaya pertemanan ini dapat menghasilkan pembelajaran yang menarik dan impactful.

4. Shared Purpose

Connected learning mengacu pada shared purpose atau tujuan bersama. Model ini menggunakan tujuan bersama berupa proyek kolaboratif yang mampu memberikan makna pada pembelajaran serta memberikan dampak positif dalam masyarakat. Adanya media sosial dan komunitas online di era digital juga membantu membuka kesempatan bagi siapa saja, mulai dari guru, orang tua, maupun siswa untuk saling berbagi minat dan berkontribusi pada tujuan bersama. Saat berfokus pada tujuan yang sama, potensi pembelajaran yang lebih tinggi serta konektivitas antar pihak pun dapat tercipta. 

5. Academically-Oriented

Connected learning memahami pentingnya prestasi akademik bagi pertumbuhan intelektual siswa. Selain itu, prestasi akademik juga dapat menjadi jembatan menuju peluang ekonomi dan politik yang lebih maju. Sistem ini menyelaraskan pembelajaran di sekolah agar sesuai dengan standar akademik dan pengetahuan yang baik, serta memastikan relevansi substansi yang dimilikinya.

6. Openly Networked

Connected learning memanfaatkan jaringan dan teknologi digital untuk menghubungkan siswa dengan guru, sumber daya, serta berbagai peluang di luar kelas tradisional. Sistem pembelajaran ini mendukung kegiatan belajar untuk tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Dengan begitu, siswa dapat belajar secara optimal karena pembelajaran yang diperoleh didukung dengan berbagai sumber daya yang dapat dilihat secara langsung. Selain itu, model pembelajaran ini juga dapat memanfaatkan platform pembelajaran online yang menyediakan sumber daya melimpah dan mudah diakses.

Baca juga: Pembelajaran Berdiferensiasi: Manfaat, Tantangan, dan Langkah Penerapan

Pentingnya Connected Learning

Pentingnya connected learning untuk diterapkan dalam pembelajaran didukung oleh beberapa faktor berikut ini:

1. Relevansi dengan Dunia Nyata

Mengintegrasikan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari dan kebutuhan dunia nyata, sehingga siswa dapat menghubungkan konsep-konsep akademis dengan pengalaman praktis.

2. Motivasi Tinggi

Dengan memasukkan minat siswa ke dalam pembelajaran, connected learning dapat meningkatkan motivasi intrinsik, yang berpotensi meningkatkan partisipasi dan pencapaian siswa.

3. Kolaborasi dan Jaringan

Mendorong adanya kolaborasi antara siswa, mentor, dan sumber daya, sehingga dapat membangun jaringan yang mendukung pertumbuhan siswa dalam belajar.

4. Penggunaan Teknologi

Memanfaatkan teknologi dan alat digital untuk menciptakan pembelajaran yang lebih dinamis dan mudah diakses untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tuntutan masyarakat di masa depan.

5. Keterlibatan Sosial

Menggabungkan aspek-aspek sosial dalam pembelajaran, seperti dukungan rekan sebaya, serta proyek kelompok, untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih bermakna.

Contoh Connected Learning

Salah satu contoh connected learning yang dapat dijadikan referensi oleh tenaga pendidik yakni sebagai berikut.

Konteks: Misalnya, sekelompok siswa di sekolah memiliki minat yang tinggi terhadap seni dan desain grafis. Maka, guru dapat menyediakan model pembelajaran connected learning dengan tahapan sebagai berikut:

  • Kelas Tradisional — siswa mengikuti kelas seni di sekolah, mendapatkan dasar-dasar teknik dan prinsip desain.
  • Proyek Kolaboratif — melalui platform online atau proyek sekolah, siswa dapat berkolaborasi dengan rekan-rekan sebaya untuk membuat desain bersama, menggabungkan ide dan keterampilan mereka.
  • Mentor Online — siswa dapat terhubung dengan mentor online, misalnya seorang desainer profesional, untuk mendapatkan pandangan dan masukan langsung mengenai industri desain grafis.
  • Komunitas Online — bergabung dengan komunitas online atau forum agar siswa dapat saling berbagi dan berdiskusi dengan sesama seniman, serta mengasah keterampilan mereka.
  • Pameran Virtual — melalui pameran seni virtual atau platform berbagi karya, siswa dapat memamerkan hasil karyanya kepada dunia, mendapatkan apresiasi, dan membangun reputasi.

Untuk membuat desain yang baik, siswa dapat menggunakan Acer Chromebook Spin 511, laptop terbaik bagi siswa yang dilengkapi dengan touchpad OceanGlass™ unik untuk membantu mengurangi limbah lingkungan. Laptop ini menggunakan prosesor terbaru dari Intel® yang membuat laptop hemat daya dan perangkat lunak yang dijalankan menjadi lebih responsif. 

Berkat performa ekstranya, kebutuhan grafis tinggi untuk aneka proyek ruang kelas juga bisa berjalan lebih mulus sehingga lebih cepat selesai. Selain itu, laptop ini juga tersedia dengan berbagai pilihan mode, mulai dari clamshell, tablet, layar, hingga tenda, sehingga siswa dapat bekerja dalam berbagai situasi dan tidak perlu kesulitan menemukan posisi belajar yang tepat.

Demikian penjelasan mengenai model pembelajaran connected learning. Model pembelajaran ini penting untuk diterapkan oleh para guru dan siswa karena dapat menciptakan pengalaman belajar yang berbeda dari pembelajaran tradisional. 

Connected learning dapat menggabungkan antara pembelajaran formal dan informal, serta memanfaatkan teknologi dan jaringan sosial untuk mendukung perkembangan siswa dalam minat dan keterampilan tertentu. Dengan begitu, siswa bisa memperoleh pembelajaran yang lebih menyeluruh, sehingga bisa mengoptimalkan minat mereka di bidang tertentu.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya