31 Oktober 2023

Pembelajaran Berdiferensiasi: Manfaat, Tantangan, dan Langkah Penerapan

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang semakin populer dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh guru maupun orang tua yang semakin menyadari bahwa perbedaan kebutuhan antara satu siswa dengan siswa lainnya, merupakan hal penting yang tidak boleh disepelekan. Mereka juga menyadari pentingnya memberikan pembelajaran yang sesuai dengan preferensi belajar masing-masing siswa agar siswa dapat mencapai potensi terbaiknya.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, setiap siswa dilihat sebagai sosok yang unik dan memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya pembelajaran yang mereka dapatkan di sekolah tidak disamaratakan begitu saja. 

Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian pembelajaran berdiferensiasi, manfaat, tantangan, serta langkah penerapan yang bisa dilakukan oleh guru dan sekolah. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membantu siswa untuk mencapai potensi belajar mereka secara lebih efektif dan optimal.

Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pengajaran di mana guru menggunakan berbagai cara yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa sesuai dengan karakteristik, tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka. Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan pengalaman belajar yang lebih sesuai dan efektif untuk setiap siswa, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka.

Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru bisa mengenali kebutuhan para siswa yang berbeda-beda, kemudian merancang metode ajar yang paling efektif bagi mereka. Adanya pembelajaran berdiferensiasi juga membantu guru mengatasi kesenjangan belajar serta memberikan dukungan yang tepat kepada setiap siswa. Siswa pun dapat lebih termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi mencakup tiga hal berikut: 

1. Pertumbuhan yang Merata untuk Semua Siswa

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang pertama adalah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang merata bagi semua siswa. Oleh karena itu, setiap guru diharapkan mampu memotivasi dan mendukung siswa untuk mencapai potensi belajar yang maksimal secara individual.

2. Pembelajaran yang Menyenangkan

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang kedua adalah untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. Dengan mengadopsi beragam strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, maka pembelajaran tersebut tentunya akan terasa lebih menyenangkan dan lebih mudah untuk diterima para siswa.

3. Pembelajaran yang Dipersonalisasi

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang ketiga adalah untuk menciptakan pembelajaran yang dipersonalisasi. Artinya, pembelajaran akan berpusat dan terfokus pada kebutuhan masing-masing siswa di mana guru mengembangkan materi pelajaran berdasarkan pengetahuan, preferensi belajar, dan minat mereka.

Metode Pembelajaran Berdiferensiasi

Berikut ini merupakan beberapa metode pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan oleh guru di sekolah:

1. Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten mengacu pada isi atau materi pelajaran itu sendiri. Diferensiasi konten dapat dilakukan berdasarkan tingkat pemahaman siswa mengenai materi tersebut, yaitu apakah siswa belum paham, paham secara parsial, atau sudah paham dengan baik.

2. Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan membedakan cara guru menyampaikan materi atau memberikan instruksi kepada setiap siswa. Diferensiasi proses ini bisa dilakukan dengan mengacu pada gaya belajar masing-masing siswa, misal gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik. Selain itu, guru juga bisa memberikan variasi melalui adanya pembelajaran secara individual maupun kerja kelompok. 

Baca juga: Cara Belajar Online yang Efektif dengan Game Based Learning

3. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk dapat dilakukan dengan membedakan produk atau hasil pembelajaran yang perlu dilakukan siswa untuk mengukur tingkat penguasaan mereka terhadap materi serta memperoleh nilai. Misalnya, siswa diminta untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan mengerjakan ujian tertentu atau melakukan presentasi di depan kelas.

4. Diferensiasi Lingkungan Belajar

Diferensiasi lingkungan belajar dapat dilakukan dengan memberikan variasi atau perbedaan suasana tempat belajar. Misalnya, mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan atau di taman sekolah. Selain itu, guru juga bisa mengajak siswa untuk melakukan kunjungan lapangan, misalnya ke kebun raya untuk melakukan observasi atau penelitian.

Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi membawa sejumlah tantangan yang perlu dihadapi, di antaranya yaitu:

1. Keterbatasan Waktu

Meskipun pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi pendekatan pembelajaran yang menarik, namun pada kenyataannya, guru memiliki keterbatasan waktu sehingga tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada setiap siswa secara individu. Oleh karena itu, sulit bagi guru untuk memeriksa tingkat pemahaman dan preferensi belajar masing-masing siswa secara mendetail, terlebih jika jumlah siswa di dalam kelas cenderung banyak.

2. Tekanan yang Tinggi

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi melibatkan banyak tahapan, termasuk evaluasi awal, perencanaan konten, metode pengajaran, serta penilaian berkelanjutan. Hal ini bisa menjadi tantangan yang memberikan tekanan tinggi bagi para guru.

3. Biaya yang Tinggi

Untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi, sekolah memerlukan akses ke berbagai sumber daya serta materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Selain itu, sekolah juga harus menyediakan tenaga pengajar yang tidak sedikit apabila jumlah murid di sekolah cenderung banyak. Hal ini tentunya membutuhkan biaya yang tinggi dan tidak semua sekolah sanggup untuk memenuhi hal ini.

Langkah Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

Meskipun penuh tantangan, bukan berarti pembelajaran berdiferensiasi tidak dapat diterapkan sama sekali. Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru dan sekolah dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Sebelum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan belajar siswa di sekolahnya dengan melakukan pemetaan berdasarkan tiga aspek, yaitu kemauan belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa. Hal ini bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey.
  • Kemudian, guru bisa mengembangkan desain dan strategi pembelajaran yang berbeda, serta mencari sumber daya tambahan yang sesuai dengan hasil survey kebutuhan siswa. Dalam melakukan hal ini guru bisa berkolaborasi dengan guru lainnya, kepala sekolah, maupun staf dan administrator sekolah.
  • Selanjutnya, guru bisa menawarkan pilihan strategi, materi, dan metode pembelajaran kepada siswa di kelas.
  • Terakhir, guru bisa melakukan evaluasi rutin mengenai penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang telah dilakukan. Guru juga bisa meminta feedback dari para siswa maupun orang tua siswa mengenai strategi pembelajaran tersebut.


Pembelajaran berdiferensiasi juga bisa diterapkan melalui Learning Management System seperti Jelajah Ilmu. Strategi pembelajaran yang efektif tidak hanya bisa dilakukan melalui pembelajaran offline di dalam kelas, tapi juga melalui pembelajaran online melalui LMS. Jelajah Ilmu dapat menjadi LMS terbaik dan terlengkap yang bisa digunakan oleh guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Dengan menggunakan Jelajah Ilmu, guru bisa memberikan materi ajar, memberikan tugas, berdiskusi dengan para siswa, hingga penilaian secara online langsung dari platform yang sama. Pembelajaran pun menjadi lebih praktis dan efisien tanpa perlu bertatap muka. Penerapan platform LMS juga perlu didukung perangkat optimal seperti laptop untuk siswa atau anak sekolah yaitu seri Chromebook dari Acer. Seri laptop ini punya desain kokoh, baterai kuat serta seri Intel dengan fitur komperehensif yang semakin memudahkan proses pengerjakan tugas lebih maksimal.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya