1 September 2022

5 Teknologi Ramah Lingkungan yang Bisa Membantu Perusahaan untuk Go Green

Para pelaku bisnis mulai menyadari bahwa perubahan iklim merupakan permasalahan global yang akan berdampak pada dunia usaha. Perusahaan besar di seluruh dunia pun mulai mencari cara untuk mengatasi persoalan ini. Sebab, jika tidak disikapi dengan serius, masa depan bisnis dan ekonomi dunia menjadi semakin suram. 

Gambaran buruknya dampak perubahan iklim terhadap dunia usaha dapat kita lihat pada survei CDP, sebuah organisasi non-profit lintas negara, yang dilakukan terhadap 200 perusahaan publik terbesar di dunia. Salah satu kesimpulan riset tersebut, dunia usaha diprediksi mengalami kerugian sedikitnya US$ 1 triliun dalam 5 tahun ke depan akibat perubahan iklim.

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan besar adalah dengan mengintegrasikan teknologi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan mengaplikasikan konsep Go Green, perusahaan akan berkontribusi terhadap menurunnya penggunaan energi berbasis fosil, mengurangi sampah dan polusi.

Lantas, apa saja teknologi ramah lingkungan yang dapat digunakan perusahaan? Dari plastik biodegradable hingga laptop eco-friendly, berikut adalah 7 teknologi ramah lingkungan yang bisa Anda adopsi dalam operasional bisnis sehari-hari.

Baca Juga: Rekomendasi Laptop Acer Yang Telah Menggunakan Windows 11

Contoh Teknologi Ramah Lingkungan

  • Sistem Pemanfaatan Air Hujan untuk Industri

Suplai air bersih untuk kebutuhan industri merupakan hal yang vital. Namun, proses pengambilan air masih didominasi oleh metode penarikan air tanah. Selain mahal karena membutuhkan energi yang besar untuk menarik dan mendistribusikan air, cara ini juga tidak ramah lingkungan.

Sejumlah perusahaan di luar negeri mulai melirik metode pemanfaatan air hujan yang lebih banyak menggunakan pipa daripada pompa. Untuk melakukan pemurnian air hujan juga jauh lebih mudah dan ekonomis karena pada dasarnya air hujan sudah cukup bersih.

  • Internet of Things

Teknologi IoT merupakan solusi yang dapat digunakan bisnis skala besar hingga bisnis mikro untuk menghemat energi. Internet of Things adalah sebuah sistem dimana perangkat pintar saling terkoneksi, berkomunikasi, dan mengirimkan data untuk membuat keputusan yang paling menguntungkan. 

Menggunakan IoT, perusahaan dapat menggabungkan sistem pengelolaan energinya dengan machine learning untuk mendapatkan pemahaman terbaik mengenai pemakaian energi yang terjadi. Melalui data yang ada, pemilik perusahaan dapat menghemat hingga memprediksi konsumsi energi di masa depan. 

  • Plastik Biodegradable

Sampah plastik merupakan masalah pelik yang dihadapi seluruh negara. Selain sulit untuk diurai oleh alam, sampah plastik juga tidak mudah untuk didaur ulang. Sebagai salah satu pemangku kepentingan, industri plastik, makanan dan minuman dinilai harus mengambil peran mengatasi hal ini. Salah satu solusi teknologi untuk masalah ini adalah plastik biodegradable yang dapat terurai dengan sendirinya.

  • Lampu LED

Dalam industri skala besar maupun bisnis mikro, penggunaan lampu untuk pencahayaan menjadi sebuah kebutuhan. Meski demikian, konsumsi energi untuk menyalakan lampu ternyata tidak sedikit. Untuk menghemat pemakaian listrik, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah menggunakan Light-Emitting Diode (LED). Lampu LED diketahui membutuhkan energi 90% lebih irit dibandingkan jenis lampu lainnya seperti CFL atau halogen.

  • Perangkat Elektronik Ramah Lingkungan

Sampah elektronik merupakan salah satu permasalahan pelik yang perlu segera mendapat perhatian. Tingginya penggunaan energi yang dibutuhkan untuk menciptakan perangkat elektronik serta komponen plastik yang sulit terurai dari perangkat elektronik merupakan alasan kenapa dunia bisnis harus melakukan tindakan. 

Pada tahun 2019 saja, diperkirakan terdapat 53,6 juta metrik ton sampah elektronik yang dihasilkan dunia. Jumlah tersebut naik 20% dibandingkan lima tahun sebelumnya.

Sebagai konsumen komputer dan monitor terbesar, korporasi merupakan salah satu penyumbang terbesar sampah elektronik dunia. Untuk mengatasi hal ini secara berkelanjutan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan mulai dari mendonasikan perangkat lama, mengurangi pembelian baru dengan melakukan perbaikan, memperhatikan kualitas produk sehingga pemakaian bisa dilakukan untuk jangka waktu lebih lama dan membeli produk yang terbukti ramah lingkungan.


Baca Juga: Rekomendasi Monitor Komputer Terbaik Untuk Bisnis & Kerja

Acer Aspire Vero, Solusi Teknologi Ramah Lingkungan dari Acer 

Bagi perusahaan/ bisnis yang peduli terhadap permasalahan lingkungan, Acer memiliki solusi yang dapat membuat perusahaan maupun bisnis Anda lebih bertanggungjawab terhadap permasalahan lingkungan hidup yakni dengan menggunakan laptop ramah lingkungan Acer Aspire Vero.

Perlu diketahui bahwa sebagian besar komponen laptop ini menggunakan material ramah lingkungan yakni plastik post-consumer recycled (PCR) atau plastik bekas pemakaian konsumen yang didaur ulang. Kelebihan lain plastik PCR adalah emisi lingkungan yang dihasilkan untuk membuatnya lebih rendah 21% dibandingkan plastik murni.

Contoh penggunaan plastik PCR ada pada bagian sasis yakni sebesar 30% plastik PCR, begitu juga pada bagian keyboard yakni sebesar 50% plastik PCR. Untuk panel, laptop ini juga menggunakan panel layar yang bahannya dapat didaur ulang hingga 99%. Tidak cukup sampai di situ, kotak kemasan laptop ini juga menggunakan 85% kertas daur ulang dan tinta berbahan kedelai yang dapat digunakan sebagai alat penyangga laptop.

Dalam hal performa, laptop yang rendah pemakaian energinya ini juga dilengkapi spesifikasi terbaik yang cocok untuk berbagai macam kebutuhan mulai dari kerja, bisnis hingga sekolah. Berikut spesifikasi detailnya:

  • Prosesor: Intel® Core™ i5-1155G7 Generasi ke-11
  • Grafis: Intel® Iris® Xe
  • Layar: IPS 15,6 inci resolusi Full HD
  • OS: Windows 11 Home
  • Memory: 8GB DDR4 (upgradeable up to 24 GB)
  • Storage: 512GB SSD NVMe
  • FeaturesAcer Bluelight Shield Technology

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya