11 Agustus 2017

Memahami Tren Laptop Tipis di Industri Gadget

SpAcer, saat sedang nongkrong di kafe, kamu pasti pernah menemui beberapa pengunjung yang terlihat asyik dengan laptop masing-masing. Merek atau jenis laptop yang mereka gunakan mungkin memang berbeda-beda, tetapi coba perhatikan bentuknya. Kebanyakan dari laptop tersebut pasti memiliki desain yang tipis dan minimalis. Bahkan salah satu spAcer pun juga memiliki laptop tipis serupa, benar kan?

Hal tersebut sama sekali tidak mengherankan, karena selama beberapa tahun terakhir ini, laptop tipis memang sedang menjadi salah satu tren yang marak di industri gadget. Berbagai merek ternama berlomba-lomba untuk memproduksi laptop dengan desain setipis mungkin, membuat kamu sebagai konsumen jadi punya lebih banyak pilihan.

Bukan tanpa alasan berbagai merek tersebut memutuskan untuk memproduksi laptop tipis. Mereka tentu memiliki pertimbangan khusus yang semuanya bermuara kepada satu hal, yaitu kebutuhan konsumen. Seiring dengan berkembangnya era digital, kebutuhan konsumen—termasuk kamu—pasti ikut mengalami perubahan demi menyesuaikan dengan gaya hidup. Jadi, bagaimana laptop tipis dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup para penggunanya?

Baca juga: Langkah Membangun Tujuan Hidup di Era Digital

Tren “Bring Your Own Device”


Entah kamu sadari atau tidak, kini kebiasaan orang dalam menggunakan gadget sudah beralih kepada penggunaan perangkat bersifat portable. Di era digital yang hampir segala hal bergerak secara cepat, mereka membutuhkan sesuatu yang praktis dan dapat menunjang cepatnya pergerakan tersebut.

Gadget portabel pun dirasa mampu menjawab kebutuhan mereka. Jadi, ke mana pun seseorang pergi, mereka tak perlu khawatir akan ketinggalan berita atau mengalami turunnya produktivitas berkat adanya gadget yang bisa dibawa ke mana-mana, entah dalam bentuk laptop, tablet, atau smartphone.



Alhasil, muncullah tren Bring Your Own Device (BYOD) seperti di kota-kota besar. Tren ini juga ditunjang dengan berdirinya coworking space, yaitu tempat bagi para pekerja yang memang diharuskan membawa perangkat kerja masing-masing. Bahkan tak jarang pula ada beberapa dari mereka yang harus bekerja di berbagai tempat berbeda dalam satu hari. Inilah yang disebut working mobile atau remote working. Karena harus berpindah-pindah tempat, kebutuhan terhadap laptop tipis yang mudah dibawa ke mana saja pun meningkat.

Jadi, bukannya tidak mungkin, jika seiring berjalannya waktu, nantinya berbagai merek ternama di industri gadget akan memproduksi laptop yang lebih tipis. Mengingat teknologi yang terus berkembang pesat, otomatis mobilitas pun ikut meningkat, sehingga membuat orang-orang semakin membutuhkan gadget yang praktis dan mudah dibawa ke mana saja selayaknya laptop tipis.

Berkaitan dengan Image Diri Pengguna


Tahukah kamu bahwa proses komunikasi tidak hanya terjadi ketika kamu berbicara atau saling mengirim pesan teks dengan seseorang? Komunikasi terjadi ketika seseorang menginterpretasikan sesuatu dari kehadiran orang lain, bahkan ketika orang tersebut tidak menyadari bahwa ada orang lain yang sedang memperhatikannya. Jadi, segala sesuatu yang melekat pada dirimu, baik itu pakaian, sepatu, hingga gadget akan menyampaikan pesan tertentu yang bisa diinterpretasikan oleh orang lain.



Bahkan nih spAcer, meskipun kamu tidak memiliki maksud tertentu di balik pemakaian barang yang digunakan, orang lain masih memiliki hak untuk merepresentasikan pesan tertentu dari apa yang kamu bawa atau kenakan tersebut. Penampilan memang menjadi hal yang penting!

Nah, bagi orang-orang yang sadar dengan hal ini, mereka biasanya akan lebih berhati-hati dalam memilih barang yang hendak ia pakai atau beli. Hal ini juga mencakup gadget, spAcer. Laptop tipis identik dengan desainnya yang minimalis. Ketika menggunakan laptop tipis di ranah publik, kemungkinan besar orang lain akan mengasosiasikan kamu sebagai pribadi yang modern dan tech-savvy. Coba bandingkan jika kamu melihat pengguna laptop dengan desain jadul. Sadar atau tidak, kamu pasti akan menilainya sebagai orang yang kurang up-to-date dan cenderung tak peduli dengan teknologi terkini.

Baca juga: Aturan Membangun Networking di Dunia Digital

Semakin Tipis, Semakin Tidak Powerful?


Sayangnya, di sisi lain masih ada anggapan bahwa laptop tipis kerap tak diimbangi dengan performa tenaga yang powerful. Orang-orang menganggap bahwa semakin tipis suatu laptop, maka semakin sedikit pula komponen yang bisa disertakan. Artinya, performanya tidak akan se-powerful laptop-laptop berukuran biasa.

Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Ingat spAcer, teknologi di sekitar kamu sedang mengalami perkembangan pesat. Sudah bukan menjadi hal yang mustahil untuk memproduksi laptop tipis dan membekalinya dengan tenaga yang powerful. Sebut saja Acer Swift 7, yang ketebalan bodinya hanya mencapai 0,9 cm dengan berat sebesar 1,1 kg. Meski memiliki desain yang super tipis dan ringan, Acer Swift 7 mampu memberikan performa super kencang berkat prosesor Intel Core i7 Generasi ke-7. Tak ketinggalan RAM 8GB LPDDR3 yang akan mengimbangi kebutuhanmu dalam melakukan aktivitas multitasking, mulai dari desain, gaming, hingga pekerjaan komputasi rutin harian.


Pada dasarnya, laptop tipis hadir untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat urban. Nah, mobilitas yang tinggi kerap membuat orang tak sempat atau tak punya waktu untuk charging laptop. Itulah kenapa kebanyakan laptop tipis juga dibekali dengan daya tahan baterai yang cukup lama. Pada Acer Swift 7, sebagai laptop tipis dan ringan, daya baterainya bisa bertahan hingga sembilan jam dalam sekali isi ulang. Kamu pun tak perlu khawatir kehabisan baterai di tengah aktivitas multitasking.

Baca juga: Acer Swift 7: Laptop Paling Ringan di Dunia untuk Mobilitas Tanpa Batas

Berbagai Penyesuaian Komponen pada Seri Laptop Tipis


Untuk bisa menghasilkan hal-hal hebat, tentunya dibutuhkan berbagai penyesuaian, termasuk dalam produksi laptop tipis ini, spAcer. Umumnya, laptop tipis cenderung menggunakan prosesor low voltage, bukannya high voltage seperti yang banyak digunakan laptop reguler berukuran tebal. Tak hanya itu, mayoritas laptop tipis juga biasanya menggunakan media penyimpanan Solid State Drive (SSD) dibanding Hard Disk Drive (HDD), seperti Acer Swift 7. Tidak hanya lebih ringan dan tipis, SSD juga lebih mampu mengirit tenaga dan lebih rentan terhadap benturan. Alhasil, laptopmu pun bisa melakukan proses booting, aplikasi, dan data secara lebih cepat.

USB Laptop Tipis


Penyesuaian ini pun akan kamu temui pula pada komponen konektornya. Misalnya, pada Acer Swift 7, teknologi konektor menggunakan USB 3.1 Type C yang berukuran lebih kecil dan dapat dipasang terbalik ketika kamu mencoloknya. Meski ukurannya relatif lebih kecil, hebatnya USB 3.1 Type C justru memiliki kemampuan transfer data hingga sepuluh kali lebih cepat dibandingkan USB 2.0. Konektor USB baru ini juga lah yang bisa membantu kamu dalam saat charging gadget lain.

Laptop Tipis Dibarengi Desain User Interface yang Flat


Produk laptop tipis tak hanya mengalami perubahan desain pada bagian fisik, tetapi juga user interface-nya. Mengimbangi desain laptop tipis yang modern dan minimalis, user interface yang disematkan di dalamnya pun turut mengalami hal serupa. Desainnya serba flat dan tipis. Salah satu alasannya adalah karena informasi yang overload di era digital kini. User interface yang flat dan minimalis akan membantu pengguna untuk mendapatkan tampilan visual yang harmonis sehingga memudahkan mereka dalam mencerna berbagai informasi tersebut.


Di sisi lain, lagi-lagi perkembangan teknologi turut berpengaruh dalam desain user interface yang flat ini. Demi meningkatkan frekuensi, ukuran layar dan kerapatan pixel terus berkembang. Hal tersebut pun memunculkan kebutuhan terhadap desain yang minimalis. Lagi pula, desain yang flat dan minimalis memang cenderung terlihat lebih rapi sehingga pengguna pun bisa mendapatkan tampilan visual yang memuaskan saat menggunakan laptop mereka.

Kesimpulannya, memang sudah saatnya laptop tipis hadir untuk memenuhi gaya hidup dan kebutuhan mobilitas yang tinggi di kalangan masyarakat urban. Apakah kamu sudah memilikinya, spAcer?

Baca juga: Spin 5: Notebook Hybrid dengan Produktivitas dan Fleksibilitas Optimal

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya