9 Januari 2018

Mengoptimalkan Teknologi VR untuk Mengumpulkan Riset

Teknologi Virtual Reality (VR) memang dibuat agar kita dapat merasakan dan berinteraksi dengan lingkungan yang disimulasikan oleh komputer. Selama ini, teknologi VR lebih sering digunakan untuk keperluan gaming, yaitu ketika kamu bisa merasa seperti sedang berada di dunia game yang sedang dimainkan.

Namun, kini fungsi VR lebih dari itu. Mulai banyak pihak yang memanfaatkan VR untuk mengumpulkan data terkait kebutuhan mereka, contohnya untuk marketing dan edukasi. Lantas, bagaimana cara VR membantu pengumpulan data tersebut?

Baca juga: Kilas Balik Penemuan Besar Di Bidang Teknologi



Bantu Marketer Cari Tahu Alasan di Balik Keputusan Konsumen

Riset marketing akan mengalami peningkatan, nih, spAcer. Tidak hanya ingin mengetahui perilaku para konsumennya, kini marketer juga ingin mempelajari alasan di balik setiap keputusan yang diambil konsumen. Teknologi VR dianggap mampu membantu mereka melakukan hal tersebut. Beberapa produsen sudah pernah melakukan riset ini dan hasilnya pun cukup memuaskan!

Salah satu produsen terbesar produk kebutuhan sehari-hari mengombinasikan simulasi komputer 3D dengan teknologi Eye Tracking untuk mendesain ulang rak suatu produk sabun mereka. Hasilnya, penjualan produk sabun tersebut meningkat hingga 3,5%.

Ada lagi sebuah brand makanan dan minuman terkenal yang mengadakan riset terhadap konsumennya. Konsumen diminta untuk menggunakan VR dan “berjalan-jalan” di lingkungan supermarket virtual yang mereka lihat melalui VR. Dari riset ini, brand tersebut berhasil mengumpulkan data bahwa konsumen cenderung melakukan pembelian ketika brand memasang harga $10 untuk sepuluh produk daripada satu produk dengan harga 99 cent.

Baca juga: Bagaimana Hidup Sebelum Dan Setelah Ada Teknologi Ya SpAcer?

teknologi vr

Mulai Digunakan untuk Kepentingan Edukasi

Tak hanya marketing, teknologi VR rupanya juga dimanfaatkan untuk keperluan edukasi, khususnya pada tingkat universitas. Dengan menggunakan VR, mahasiswa desain, teknik, dan arsitektur dapat membuat desain serta memanipulasi struktur virtual. VR memungkinkan mereka untuk merasakan pengalaman belajar yang berbeda.

Bahkan mungkin jika dikembangkan lebih jauh lagi, nantinya siswa bisa belajar di dalam kelas tanpa harus benar-benar berada di dalam kelas. Kamu hanya perlu menggunakan headset VR untuk bisa hadir secara virtual di kelas virtual.

teknologi vr

Bagaimana Teknologi VR Dapat Mengumpulkan Data?

Kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa VR membantu marketer dan pelaku edukasi dalam mengumpulkan data. Hal ini salah satunya tidak terlepas dari fitur heat map yang ada pada VR. Heat map adalah sebuah representasi visual yang menunjukkan arah pandangan pengguna VR. Bagi marketer, apabila VR dengan simulasi toko swalayan dipakaikan pada konsumen, heat map dapat menunjukkan ke mana saja konsumen melayangkan pandangan sebelum akhirnya mengambil produk tertentu.

Ada pula fitur Hotspots yang memungkinkan kamu untuk melakukan engagement secara lebih baik dengan lingkungan virtual yang disimulasikan. Hotspots dapat menyediakan informasi yang bisa kamu tes lebih lanjut pada pengguna VR. Misal, seorang konsumen menggunakan VR dengan simulasi lingkungan toko sepatu. Melalui video Hotspots, ia belajar tentang cara pembuatan sepatu.

Apabila konsumen ini bisa mengingat lebih baik dari lingkungan virtual daripada hanya menonton video di komputer, kamu bisa menyimpulkan bahwa pengalaman VR dapat memberi lebih banyak informasi, bukan?

Nah, jika tertarik untuk memanfaatkan VR dalam pengumpulan data atau riset, tentunya perangkat headset VR yang kamu gunakan tidak boleh sembarangan. Kamu bisa menggunakan Acer Windows Mixed Reality, headset VR dengan layar LCD beresolusi 1440x1440 dan kemampuan fresh rate hingga 90 Hz.

Tidak ketinggalan fitur Inside-out Track yang memungkinkan pelacakan gerak tubuh dan suara pengguna tanpa harus memasang alat pelacak eksternal atau sensor. Yuk, maksimalkan fungsi dari teknologi VR ini untuk kebutuhan pengumpulan data kamu!

 

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya