19 Juli 2024

Penyusunan Rencana Asesmen Kurikulum Merdeka

Pemerintah telah merilis kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka untuk menggantikan Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum Merdeka, pemerintah memberikan keleluasaan bagi kepala sekolah maupun guru untuk menyusun rencana pembelajaran maupun rencana asesmen sesuai dengan kondisi siswa pada instansi masing-masing. 

Rencana asesmen merupakan bagian penting dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka agar pendidikan yang berlangsung dapat lebih ditingkatkan dan berkualitas. Untuk itu, diperlukan penyusunan rencana asesmen yang baik agar pembelajaran menjadi optimal. Namun, sebelum menyusun rencana asesmen, perlu diketahui terlebih dahulu prinsip-prinsip asesmen yang tertera pada penjelasan berikut.

Prinsip Asesmen pada Kurikulum Merdeka

Terdapat lima prinsip asesmen pada Kurikulum Merdeka yang harus diketahui oleh tenaga pendidik agar dapat melakukan penyusunan rencana asesmen yang baik. Prinsip-prinsip asesmen yaitu:

  1. Asesmen adalah bagian terpadu dari proses pembelajaran yang berperan memfasilitasi pembelajaran serta menyediakan informasi yang holistik untuk tenaga pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
  2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai fungsi asesmen, namun dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen, supaya dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif.
  3. Asesmen dirancang secara adil, valid, proporsional, dan dapat dipercaya (reliable), sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar serta menentukan langkah selanjutnya.
  4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, dengan isi yang berfokus pada karakter dan kompetensi yang dicapai siswa, serta strategi yang dapat dilakukan selanjutnya.
  5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, tenaga pendidik, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Jenis Asesmen

Terdapat dua bentuk asesmen yang perlu diketahui oleh tenaga pendidik. Berikut adalah macam-macam asesmen yang diterapkan pada Kurikulum Merdeka.

1. Asesmen Formatif

Asesmen formatif adalah jenis asesmen yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memonitor kemajuan dan perkembangan siswa, serta memberikan umpan balik yang berguna bagi siswa dan guru. Beberapa karakteristik asesmen formatif antara lain:

  • Dilakukan secara terus-menerus dan berkala selama proses pembelajaran
  • Berfokus pada penilaian kemajuan dan perkembangan siswa
  • Dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen penilaian, seperti tes, tugas, proyek, observasi, dan wawancara
  • Memberikan umpan balik yang segera dan relevan kepada siswa dan guru
  • Digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan perbaikan pengajaran guru

2. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif adalah jenis asesmen yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran, biasanya sebagai evaluasi akhir untuk menilai hasil belajar siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Beberapa karakteristik asesmen sumatif antara lain:

  • Dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran, seperti akhir semester atau tahun ajaran
  • Berfokus pada evaluasi hasil belajar siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
  • Dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen penilaian, seperti tes, ujian, dan proyek
  • Memberikan nilai atau skor sebagai hasil penilaian

Elemen Penting pada Format Asesmen Kurikulum Merdeka

Tujuan Pembelajaran

Format asesmen harus memuat tujuan pembelajaran yang ingin diukur. Tujuan pembelajaran harus jelas, terukur, dan dapat dicapai.

Teknik Asesmen

Format asesmen harus memuat teknik asesmen yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Seperti observasi, portofolio, proyek, diskusi, presentasi, tes, penilaian diri, atau kombinasi dari beberapa teknik.

Instrumen Asesmen

Format asesmen harus memuat instrumen asesmen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Seperti lembar observasi, rubrik penilaian, daftar periksa, lembar penilaian diri, atau soal tes.

Kriteria Penilaian

Format asesmen harus memuat kriteria penilaian yang jelas dan objektif yang digunakan untuk menilai hasil asesmen. 

Dokumentasi

Format asesmen harus memuat cara dokumentasi hasil asesmen. Seperti catatan observasi, portofolio, hasil diskusi, presentasi, atau tes

Contoh Asesmen pada Kurikulum Merdeka

1. Observasi

Contoh asesmen pada Kurikulum Merdeka yang pertama adalah melakukan observasi formal (guru menggunakan lembar observasi untuk mencatat perilaku peserta didik) dan informal (guru mengamati peserta didik selama pembelajaran untuk melihat mereka berpartisipasi, berinteraksi dengan orang lain, dan menyelesaikan tugas).

2. Portofolio

Portofolio tugas: Guru dapat meminta peserta didik untuk mengumpulkan contoh-contoh portofolio tugas dari waktu ke waktu, kemudian guru dapat meminta peserta didik membuat jurnal atau portofolio refleksi untuk mencatat pemikiran dan perasaan mereka tentang pembelajaran.

3. Proyek

Guru memberikan proyek individu dan kelompok untuk dikerjakan kepada peserta didik. Guru dapat memberikan peserta didik proyek individu untuk dikerjakan.

4. Diskusi

Akif melakukan diskusi kelas yang dipimpin oleh guru sehingga dapat melihat bagaimana peserta didik memahami konsep dan ide. Atau membentuk kelompok-kelompok kecil untuk diskusi topik tertentu.

5. Presentasi

Guru dapat meminta peserta didik untuk membuat presentasi individu atau kelompok tentang topik yang mereka pilih.

6. Tes

Guru memberikan tes tertulis untuk mengukur pengetahuan peserta didik tentang konsep dan ide, dan tes lisan untuk mengukur kemampuan peserta didik berkomunikasi secara efektif.

7. Penilaian Diri

Guru meminta peserta didik membuat jurnal refleksi untuk mencatat pemikiran dan perasaan mereka tentang pembelajaran. Kemudian, memberikan memberikan daftar periksa kepada peserta didik untuk menilai kemajuan mereka sendiri.

Rencana Asesmen yang Baik

Tenaga pendidik dapat menyusun rencana asesmen yang baik dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Menentukan tujuan asesmen

Tentukan tujuan dan sasaran asesmen beserta kriteria yang harus dipenuhi oleh siswa dalam mencapai tujuan tersebut.

2. Menentukan instrumen asesmen

Pilih instrumen asesmen yang sesuai dengan tujuan asesmen, seperti tes tertulis, ujian lisan, tugas, proyek, atau observasi.

3. Menetapkan kriteria penilaian

Tetapkan kriteria penilaian yang jelas dan objektif untuk menilai hasil dari instrumen asesmen yang telah dipilih. Kriteria penilaian harus didasarkan pada tujuan asesmen dan dapat diukur secara konsisten.

4. Menentukan waktu dan jadwal asesmen

Tentukan waktu dan jadwal asesmen yang tepat dan akurat, sehingga asesmen dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

5. Menyediakan sumber daya yang diperlukan

Tenaga pendidik perlu menyediakan segala sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan asesmen, seperti ruang kelas, peralatan, dan tenaga pengawas.

6. Memberikan informasi kepada siswa

Tenaga pendidik perlu memberikan informasi yang jelas dan tepat tentang tujuan asesmen, instrumen asesmen, kriteria penilaian, dan waktu serta jadwal asesmen kepada siswa.

7. Melakukan asesmen secara konsisten

Lakukan asesmen secara konsisten dan objektif dengan memastikan bahwa instrumen asesmen dan kriteria penilaian yang digunakan selalu sama dan terukur.

8. Memberikan umpan balik yang tepat waktu

Umpan balik yang tepat waktu dan relevan harus diberikan kepada siswa berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan.

9. Menganalisis dan interpretasi hasil asesmen

Lakukan analisis dan interpretasi hasil asesmen secara mendalam untuk mengevaluasi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan asesmen dan untuk menilai efektivitas dari proses pembelajaran.

10. Merevisi rencana asesmen secara berkala

Lakukan revisi rencana asesmen secara berkala dengan mempertimbangkan hasil analisis dan interpretasi hasil asesmen, serta dengan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan asesmen.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, seorang guru dapat menyusun rencana asesmen yang baik dan efektif untuk memastikan bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan hasil belajar siswa dapat diukur dengan akurat. Guru juga dapat memanfaatkan Jelajah Ilmu yang merupakan platform Learning Management System (LMS) pembelajaran terlengkap dan terbaik untuk sekolah.

Bagi guru maupun sekolah yang membutuhkan LMS pembelajaran terbaik dengan fitur canggih, dapat memanfaatkan Jelajah Ilmu untuk mendukung proses belajar mengajarnya. Tidak hanya guru dan siswa, Jelajah Ilmu juga dapat diakses oleh kepala sekolah maupun orang tua yang membutuhkan informasi terkait laporan belajar siswa selama tahun ajaran berlangsung. 

Penerapan platform LMS ini juga perlu didukung perangkat optimal seperti laptop untuk siswa atau anak sekolah yaitu seri Chromebook dari Acer. Seri laptop ini punya desain kokoh, baterai kuat serta seri Intel dengan fitur komprehensif yang semakin memudahkan proses belajar mengajar lebih maksimal.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya