14 September 2022

Perubahan Perilaku dalam Penerapan Kelas Digital

Jelajah Ilmu Academy “Road to Acer Smart School Awards 2022” melanjutkan seri pelatihannya pada tanggal 30 Juni 2022 dengan tema “Perubahan Perilaku dalam Penerapan Kelas Digital”. Dalam webinar kali ini, akan membahas mengenai konsep dan dampak digitalisasi, perubahan paradigma dalam penerapan kelas digital serta cara penerapan kelas digital yang disampaikan oleh Psikolog Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi. Beliau merupakan staf pengajar dan aktif di bagian psikologi pendidikan serta saat ini menjabat sebagai ketua program studi terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Sebelum pandemi kita cukup tau bahwa ada teknologi namun tidak benar-benar memanfaatkannya dalam keseharian. Namun setelah pandemi, perubahan ini terjadi begitu sangat cepat. Kita jadi semakin ahli dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung keseharian, termasuk dalam pendidikan.

Perubahan kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan, maka untuk mengatasinya perlu kemampuan beradaptasi dengan cepat, apalagi di era digital seperti saat ini. Era digital merupakan era dimana kita mendapatkan kemudahan dalam mencari dan memberikan informasi serta berkomunikasi dengan cepat menggunakan media digital melalui jaringan internet.
Ada beberapa dampak positif dari digitalisasi, diantaranya:

  1. Memudahkan untuk mendapatkan informasi dan sumber belajar
  2. Memudahkan dalam proses komunikasi
  3. Mengasah kreativitas
  4. Memudahkan pembelajaran jarak jauh
  5. Memperluas pergaulan

Sementara dampak negatif dari digitalisasi, diantaranya

  1. Gangguan kesehatan fisik (gangguan penglihatan, obesitas, radiasi otak, dsb)
  2. Gangguan konsentrasi
  3. Kesulitan untuk mengatur waktu
  4. Menarik diri dari interaksi sosial
  5. Penyalahgunaan media digital (pornografi, agresivitas verbal/fisik, dsb)

Saat ini terjadi perubahan paradigma dalam penerapan kelas digital, dimana bukan lagi berpusat pada pengajaran guru (teacher centered) tapi menjadi bagaimana siswa bisa belajar dengan baik dan berkelanjutan (student centered learning). Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar. Maka dari itu, untuk meminimalisir dampak negatif digitalisasi, maka sebelum menerapkan kelas digital perlu dilakukan hal-hal berikut ini:

  1. Pengenalan terhadap sistem kerja dan mekanisme yang berlaku terkait teknologi yang akan digunakan.
  2. Pahami kelebihan dan kelemahan dari teknologi tersebut, baik dari sisi pendidik maupun peserta didik.
  3. Sampaikan hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan terkait penggunaan teknologi tersebut.
  4. Hal yang perlu diingat secanggih apapun teknologi membantu proses pembelajaran, peran guru tetap lebih penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan siswa.
  5. Proses belajar mengajar dan hasil belajar sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kemampuan guru.

Hal yang Harus Diperbaiki oleh Guru

Digitalisasi pun merambah ke berbagai aspek salah satunya pendidikan. Dalam pendidikan, pemerintah sedang menjalankan program merdeka belajar. Terdapat 3 tahapan penting untuk mendukung guru penggerak kebijakan merdeka belajar, diantaranya:

  1. Membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi
  2. Berkolaborasi dengan lintas pihak
  3. Menggunakan data serta inovasi teknologi sebagai acuan kebijakan dan pola pembelajaran

Selain 3 tahapan penting tersebut, guru juga perlu melakukan peningkatan dengan cara melakukan hal-hal berikut ini:

Pengenalan terhadap karakteristik peserta didik masa kini

Generasi murid yang bersekolah di tahun ajaran saat ini adalah generasi Z dan generasi Alpha. Maka dari itu, penting untuk guru mengenal karakteristik Generasi Z dan Generasi Alpha. Karakteristik generasi Z:

  1. Lahir direntang tahun 1995 sampai 2010
  2. Cenderung bergantung pada teknologi dan media sosial
  3. Menyukai hasil yang instan dan cepat
  4. Cenderung keras kepala
  5. Suka tantangan namun haus akan pujian
  6. Senang bersosialisasi dan bergaul

Karakteristik Generasi Alpha

  1. Lahir direntang 2011 sampai sekarang
  2. Teknologi jadi kebutuhan dasar
  3. Mudah dan cepat beradaptasi sehingga terkesan kurang konsisten
  4. Kurang menyukai aturan

Memiliki Rasa Empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami, perasaan, pikiran, dan keinginan orang lain namun pada saat yang bersamaan tetap terpisah dengan menjadi diri sendiri. Manfaat empati dalam pembelajaran diantaranya:

  1. Dapat mengerti perasaan, pikiran dan keinginan orang lain termasuk siswa,
  2. Bisa menerima orang lain dengan apa adanya, menyadari jika ada perbedaan
  3. Bisa memandang suatu keadaan dari sudut pandang orang lain
  4. Bisa mengantisipasi situasi sehingga dapat memiliki atau menentukan sikap yang sesuai

Memiliki rasa empati ini penting terutama saat di era digital, karena dampak jika tidak ada empati dalam pembelajaran adalah hubungan interaksi guru dan murid yang kurang baik, serta proses pembelajaran tidak berjalan efektif misalnya siswa enggan bertanya, guru hanya mengejar target pembelajaran.

Kemampuan Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran

Guru perlu memperhatikan karakteristik materi yang akan diajarkan, tujuan/target yang hendak dicapai, kemampuan pendidik dan peserta didik, kemudahan penggunaan (user friendly), ketersediaan sarana, dan alokasi waktu.

Kemampuan Pengajaran Kreatif (Creative Teaching)

Pengajaran kreatif yang dilakukan oleh guru akan membantu anak dalam mengembangkan proses berpikir kritis sehingga membantu pemecahan masalah dan pengembangan ide yang dimiliki.

Pengajaran kreatif ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti keyakinan guru (self efficacy) akan kemampuannya membangun pembelajaran yang kreatif dan persepsi guru terkait kreativitas bahwa kreativitas dapat diterapkan dalam berbagai setting pelajaran sehingga siswa diberikan banyak kesempatan untuk kreatif.

Mengembangkan Growth Mindset

Guru perlu mengembangkan Growth Mindset. Growth Mindset merupakan pola pikir seseorang yang memahami bahwa kemampuan atau bakat yang dimilikinya sejak kecil merupakan sebuah permulaan. Mereka percaya bahwa kemampuan dan bakat tersebut dapat terus berkembang dengan kerja keras dan dedikasi. Mereka menanamkan pola pikir untuk terus belajar dan memahami dunia. Bagaimana mengembangkan Growth Mindset?

  1. Asah potensi dan kemampuan yang dimiliki dengan mencoba berbagai aktivitas
  2. Tambah wawasan dan keterampilan
  3. Berani mencoba dan hargai setiap usaha sekecil apapun
  4. Buka diri pada lingkungan sehingga tahu ha;-hal yang perlu diperbaiki
  5. Kembangkan berpikir positif

Keuntungan Penerapan Kelas Digital

Setelah membaca dampak digitalisasi serta apa saja yang perlu dilakukan oleh guru, maka pasti Anda semakin ingin segera menerapkan kelas digital di lingkungan sekolah. Kelas digital ini akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya

  1. Mengakomodir kebutuhan peserta didik (terutama Generasi Z dan Alpha)
  2. Memungkinkan untuk menemukan berbagai sumber belajar
  3. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan model belajar jarak jauh (distance learning)
  4. Memungkinkann untuk sharing resource
  5. Memudahkan pengorganisasian dan pengelolaan data bagi guru
  6. Menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan karena murid lebih engaged

Itulah beberapa pembahasan dengan tema “Perubahan Perilaku dalam Penerapan Kelas Digital”. Semoga materi yang disampaikan oleh Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi. mampu memberikan manfaat yang bisa Bapak dan Ibu terapkan dalam proses pembelajaran.

Bagi Anda yang tertarik mengikuti Acer Smart School Award, Anda bisa melihat seperti apa keseruan program ini mulai dari video pembekalan dari para narasumber hingga video presentasi para finalis dengan mengunjungi website https://www.acersmartschool.id/ dan YouTube Acer Indonesia.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya