13 Mei 2024
Dampak AI dalam Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah banyak membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan, utamanya di dunia pendidikan dan dunia kerja. Adanya teknologi AI ini tentunya membawa banyak dampak positif bagi seluruh individu yang terlibat di dalamnya. Namun, di sisi lain, AI juga membawa dampak negatif beserta potensi bahaya yang mungkin timbul dari dampak negatif tersebut. Apa saja dampak positif dan dampak negatif dari AI di dunia pendidikan dan dunia kerja?
Dampak Positif AI dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, teknologi AI dapat membawa beberapa dampak positif yang bisa dimanfaatkan. Bahkan berbagai jurnal pendidikan mengenai Artificial Intelligence juga kini banyak dibahas oleh lembaga pendidikan. Dampak positif tersebut antara lain yaitu:
1. Pembelajaran yang Lebih Personalized
Adanya teknologi AI memungkinkan pembelajaran yang diterima siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih personalized atau lebih sesuai dengan kemampuan diri masing-masing individu. AI dapat menganalisis tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa secara individual, sehingga sistem dapat memberikan rekomendasi materi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.
2. Guru Dapat Lebih Fokus pada Pengajaran
AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas administratif guru, seperti pengelolaan catatan, penilaian, dan pengelolaan jadwal, sehingga guru dapat lebih berfokus pada pengajaran dan pembimbingan terhadap siswa.
3. Meningkatkan Aksesibilitas Pendidikan
Dengan adanya AI, aksesibilitas pendidikan bisa lebih meningkat karena AI mampu menyediakan beragam konten pendidikan dalam format yang lebih mudah untuk diakses semua kalangan. Termasuk diakses oleh siswa yang berkebutuhan khusus atau yang memiliki perbedaan fisik dengan siswa pada umumnya.
4. Membantu dalam Penelitian dan Analisis Data
AI dapat digunakan oleh siswa maupun guru untuk membantu meneliti, menganalisa, atau mengolah data dalam jumlah besar, sehingga prosesnya menjadi lebih efektif. Hal ini biasa digunakan dalam penyusunan penelitian atau research tertentu.
5. Mendorong Inovasi dalam Pendidikan
Dampak positif AI juga dapat mendorong munculnya inovasi dalam pendidikan, seperti inovasi metode pengajaran terbaru agar lebih mudah diterima siswa. Adanya beragam inovasi ini tentunya bisa menjadi pemicu kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Dampak Negatif AI dalam Dunia Pendidikan
Selain dampak positif, AI atau Artificial Intelligence juga bisa membawa beberapa dampak negatif dalam dunia pendidikan, antara lain sebagai berikut:
1. Ketergantungan pada AI
Adanya teknologi AI dapat membuat guru maupun siswa cenderung memiliki ketergantungan pada AI. Hal ini akan mengakibatkan kemampuan analisa dan berpikir kritis yang dimiliki oleh guru maupun siswa menjadi lemah. Ketergantungan pada AI juga dapat menyebabkan kehilangan keterampilan esensial serta kemandirian dalam memecahkan masalah.
2. Kepercayaan yang Berlebihan terhadap AI
Masih berhubungan dengan poin 1, apabila guru dan siswa terlalu bergantung kepada penggunaan AI, maka dapat menyebabkan mereka memiliki kepercayaan yang berlebihan terhadap AI. Hal ini membuat guru dan siswa tidak melakukan cross check ulang terhadap hasil yang mereka dapatkan dari AI, padahal hasil tersebut belum tentu benar dan sesuai fakta yang ada di lapangan.
3. Risiko Kebocoran Data
Penggunaan AI untuk menyimpan serta menganalisis data siswa dapat meningkatkan risiko kebocoran data pribadi. Data pribadi yang bocor memiliki potensi untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Kesenjangan Teknologi
Penggunaan AI yang berdampak positif dalam pendidikan bisa memperkuat kesenjangan teknologi antara institusi pendidikan yang memiliki akses dan institusi yang tidak memiliki akses. Institusi pendidikan yang ada di kota-kota besar tentunya lebih memiliki akses yang luas terhadap kemajuan teknologi seperti AI jika dibandingkan dengan institusi pendidikan yang ada di kota-kota kecil atau tertinggal.
5. Kehilangan Interaksi Manusia
Penggunaan AI yang berlebihan dapat membuat suatu institusi pendidikan cenderung mengesampingkan peran penting guru dan pengajar karena merasa bisa menggantikan tugas mereka dengan teknologi. Selain itu, pelaksanaan pendidikan juga cenderung dilaksanakan secara online karena dianggap lebih efisien. Hal ini dapat mengurangi interaksi manusia secara real life, padahal hal ini penting untuk pengembangan kemampuan sosial maupun emosional siswa.
Baca juga: Mengenal Apa Itu P5 dalam Kurikulum Merdeka yang Perlu Guru Tahu
Selain di dunia pendidikan, AI juga memiliki dampak positif maupun negatif di dunia kerja. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai dampak positif dan negatif AI di dunia kerja
Dampak Positif AI dalam Dunia Kerja
Dampak positif AI di dunia kerja antara lain adalah:
1. Otomatisasi Pekerjaan Rutin dan Berulang
AI dapat mengotomatisasi pekerjaan yang rutin dan berulang, seperti pekerjaan administratif. Hal ini memungkinkan karyawan untuk lebih fokus pada pekerjaan lain yang sifatnya lebih kompleks dan membutuhkan kreativitas.
2. Peningkatan Produktivitas
Teknologi AI dapat membantu agar proses penyelesaian pekerjaan sehari-hari bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Hal ini membuat produktivitas karyawan secara keseluruhan menjadi meningkat.
3. Optimisasi Proses Bisnis
Adanya AI dapat membantu mengoptimalkan proses bisnis pada perusahaan, dengan menganalisis data, mengidentifikasi efisiensi operasional, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan proses bisnis di masa mendatang.
4. Analisis Data yang Cepat
AI dapat digunakan untuk membantu menganalisis data berjumlah besar hanya dalam waktu singkat. Hasil analisis ini kemudian bisa menghasilkan insight yang mungkin diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
5. Pengembangan Produk dan Layanan Baru
Teknologi AI bisa dimanfaatkan oleh bisnis untuk mengembangkan produk maupun layanan baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.
Dampak Negatif AI dalam Dunia Kerja
AI juga memiliki beberapa dampak negatif dalam dunia kerja, yaitu:
1. Menyebabkan Individu Kehilangan Pekerjaan
AI dapat mengotomatisasi beberapa pekerjaan yang sifatnya rutin dan berulang, sehingga menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi individu yang bekerja di bidang tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk menghadapi masalah ini, seperti pelatihan ulang tenaga kerja agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi.
2. Serangan Siber pada Perusahaan
AI dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meningkatkan serangan siber (cyber attack) yang lebih canggih. Adanya teknologi AI yang semakin maju, dapat membuat serangan siber menjadi sulit untuk dideteksi dan dicegah.
3. Kesenjangan Keterampilan
Penerapan AI dapat meningkatkan kesenjangan keterampilan, antara individu yang terbiasa dengan penggunaan teknologi dengan individu yang tidak terbiasa dengan penggunaan teknologi. Contohnya, kesenjangan antara generasi muda dan generasi yang lebih tua. Generasi muda tentunya lebih mudah untuk keep up dengan perkembangan teknologi karena sejak kecil mereka sudah terbiasa menggunakan teknologi.
4. Isu Etika dan Privasi
Penggunaan AI untuk analisa data karyawan dapat menimbulkan isu atau masalah etika dan privasi terkait pengaksesan dan penggunaan data pribadi karyawan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
5. Biaya Implementasi dan Keterbatasan Jangkauan
Implementasi AI dalam perusahaan tentunya membutuhkan biaya atau investasi dalam jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur serta pelatihan karyawan. Selain itu, teknologi AI juga belum tentu bisa menjangkau seluruh cabang perusahaan, terutama cabang yang berada di daerah terpencil.
Cara Mengatasi Dampak Negatif AI
Dari informasi yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa AI tidak hanya membawa dampak positif saja, namun ada juga dampak negatifnya. Lalu, bagaimana cara menghadapi dan mengatasi dampak negatif atau bahaya yang bisa ditimbulkan AI? Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Pendidikan dan Pelatihan
Edukasi melalui adanya pendidikan dan pelatihan merupakan hal utama yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak negatif AI. Melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat, individu bisa lebih memahami bagaimana cara menggunakan AI dengan bijak.
2. Menyusun Peraturan dan Kebijakan yang Jelas
Penggunaan AI dalam dunia kerja maupun dunia pendidikan perlu diiringi dengan adanya penyusunan peraturan dan kebijakan yang jelas terkait penggunaan AI. Kebijakan yang dibuat harus mencakup aturan mengenai privasi, keamanan data, transparansi, serta akuntabilitas penggunaan AI. Selain itu, perlu juga dilakukan pengawasan dan audit terhadap implementasi kebijakan yang telah diatur agar tidak terjadi pelanggaran.
3. Inovasi Teknologi yang Bertanggung Jawab
Pihak-pihak yang terlibat dalam inovasi, pengembangan, maupun penerapan teknologi AI harus memastikan bahwa teknologi yang mereka ciptakan dapat digunakan dengan baik tanpa menimbulkan bahaya dari segi sosial, ekonomi, maupun etika dan privasi.
4. Melibatkan Partisipasi Masyarakat
Melibatkan partisipasi yang luas dari masyarakat dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan terkait penerapan AI untuk mendapatkan perspektif yang beragam, termasuk dari para ahli, organisasi non-pemerintah, serta masyarakat sipil. Hal ini dapat membantu meminimalkan risiko dampak negatif atau bahaya yang nantinya mungkin timbul dari penerapan AI.
5. Mendorong Pengembangan AI yang Bersifat Inklusif
Kita juga harus mendorong pengembangan AI yang bersifat inklusif, sehingga penerapannya dapat dilakukan oleh seluruh pihak, tanpa meninggalkan kelompok atau individu tertentu. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya kesenjangan antara individu maupun kelompok tertentu.
6. Menggunakan Teknologi AI yang Meminimalisir Dampak Negatifnya
Cara mengatasi dampak negatif AI yang terakhir, yaitu dengan menggunakan teknologi bertenaga AI yang meminimalisir dampak negatif yang dimiliki, salah satunya yakni Jelajah Ilmu. Jelajah Ilmu merupakan platform LMS terlengkap yang memiliki beragam fitur modern.
LMS ini sudah banyak diterapkan oleh berbagai sekolah maupun madrasah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Penggunaan media belajar seperti lapop Acer Chromebook untuk mengakses LMS Jelajah Ilmu sangat membantu proses belajar lebih optimal berkat baterai yang kuat dan fitur ramah sekolah.
LMS Jelajah Ilmu dapat dikatakan sebagai teknologi Artificial Intelligence yang meminimalisir dampak negatifnya karena Jelajah Ilmu tetap mengedepankan adanya interaksi sesama manusia, sehingga penggunaannya tidak akan sepenuhnya menggantikan peran guru. Dengan begitu, dampak negatif terkait interaksi manusia tidak akan terjadi apabila menggunakan LMS ini. Tidak hanya itu, LMS ini juga bisa diakses oleh seluruh murid, guru, kepala sekolah, maupun orang tua sesuai hak aksesnya masing-masing, sehingga keamanan data yang bersifat pribadi tetap aman dan terkendali.