28 Maret 2021
6 Cara Membuat Video Pembelajaran yang Mudah
Membuat video pembelajaran di masa tren e-learning jadi aktivitas sehari-hari yang dilakukan guru sebelum menyampaikan materi. Video pembelajaran menjadi salah satu elemen penting dalam konsep Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi sebagai pengganti fisik buku materi.
Video pembelajaran berisi serangkaian bahan ajar yang sistematis dan terstruktur, diberikan melalui tayangan gambar bergerak disertai audio, alur, dan pesan-pesan pembelajaran. Selain itu juga menyajikan bahan ajar semenarik mungkin, baik berupa penjelasan materi dan soal-soal. Selain itu, dianjurkan adanya visual yang menarik agar murid tidak bosan saat menyimak materi.
Sebelum membuat video pembelajaran, dibutuhkan beberapa alat penunjang selain buku materi, yaitu:
- Kamera
- Perekam suara
- Tripod
- Lighting
- Komputer
Kelebihan video pembelajaran adalah sebagai solusi keamanan di masa pandemi. Selain itu, baik guru, siswa, atau orang tua dapat melihat video bahan ajar secara bebas, kapan saja dan di mana saja. Sementara tantangannya, guru dituntut kreatif dan inovatif dalam membuat video pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
Lalu, bagaimana cara membuat video pembelajaran dengan mudah dan mengasyikan? Simak tipsnya lebih lanjut artikel ini.
1. Tentukan Materi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi pembelajaran tentunya berasal dari silabus atau perencanaan pembelajaran yang sudah disusun para guru. Dari silabus tersebut, guru menyusun kembali bahan ajar dan indikator pencapaian secara terstruktur. Materi dan indikator tersebut tentunya disesuaikan dengan adaptasi pembelajaran online.
Materi yang disampaikan dianjurkan lebih simpel agar mudah dimengerti murid. Tenang saja, untuk materi yang lebih mendalam, guru bisa membagikan bahan ajar lain, seperti e-book atau jurnal-jurnal yang mendukung pembelajaran murid.
2. Cari Ilustrasi dan Imajinasikan Konsepnya
Setelah materi dan indikator pembelajaran telah tersusun, langkah selanjutnya yaitu mencari ilustrasi dan mengimajinasikan konsep. Dibutuhkan referensi untuk menemukan kreativitas video pembelajaran yang menyenangkan.
Saat mengimajinasikan konsep, dianjurkan berhubungan dengan materi yang disampaikan. Selain hanya berbagai slide presentasi materi, guru bisa menyisipkan kuis tebak gambar atau kuis jawab cepat untuk mencairkan suasana dan membuat kelas kembali ceria.
3. Kumpulkan Aset Audio dan Visual
Langkah selanjutnya, mengumpulkan aset audio dan visual yang tepat. Bisa berupa gambar, video pendek, tabel, diagram, animasi, atau data lain. Audio atau visual yang dikumpulkan bisa berupa karya sendiri. Misalnya, guru musik yang merekam dengan suara sendiri untuk memberi contoh materi, atau guru seni rupa yang memotret karyanya sendiri untuk ditampilkan kepada murid.
Jika guru menggunakan materi audio dan visual dari situs-situs di internet, pastikan berasal dari situs yang kredibel. Selain itu jangan lupa juga untuk mencantumkan sumber saat memasukkan ilustrasi ini ke dalam video, hal ini penting karena adanya aturan copyright ketika menggunakan ilustrasi hasil karya orang lain meski ilustrasi tersebut boleh digunakan untuk umum.
Baca juga: Belajar Semakin Seru dengan Microsoft 365 Education
4. Susun Storyline secara Sistematis dan Terstruktur
Setelah semua materi pembelajaran sudah terkumpul, langkah selanjutnya adalah menyusunnya. Guru bisa membuat script dan storyline yang sistematis terlebih dahulu sebelum memasukkan semua materi dan aset audio dan visual.
Script dan storyline berfungsi sebagai pemandu ke mana arah pembicaraan guru ketika direkam nanti. Anda bisa menulis ringkasan materi bahan ajar yang nantinya bisa dibacakan di depan kamera.
5. Rekam Presentasi menjadi Materi Audio Visual
Skrip dan storyline yang sudah dipelajari kemudian jadikan audio visual. Bagi guru yang punya kamera digital atau DSLR, boleh menggunakannya. Namun, jika tidak memiliki kamera digital atau DSLR, Anda bisa menggunakan kamera smartphone.
Sediakan pula tripod untuk menjaga kestabilan video dan lighting video untuk mendukung pencahayaan video. Keduanya mendukung proses rekaman agar lebih bagus.
Kemudian, siapkan juga alat perekam. Bisa menggunakan alat voice recorder atau menggunakan smartphone. Perangkat perekaman dianjurkan diletakkan di dekat sumber suara, ya, seperti saku baju atau yang dekat dengan mulut untuk menghasilkan suara yang lebih jelas.
6. Olah Menjadi Video yang Menarik
Ketika rekaman video dan ilustrasi sudah terkumpul, melakukan editing menjadi langkah terakhir dari pembuatan video pembelajaran. Panduan edit video tentunya berdasarkan storyline yang sudah disusun dan konsep yang sudah Anda garap. Perlu diperhatikan, dalam proses ini, Guru ditantang untuk berkreasi dan berpikir out of the box agar video pembelajaran menyenangkan dan tidak membuat jenuh murid.
Jumlah slide materi pembelajaran juga perlu diperhatikan. Anda bisa menyisipkan game berupa kuis atau video pendek, jika slide materi yang disampaikan cukup panjang.
Untuk mengedit video, Anda bisa menggunakan beberapa aplikasi yang berbayar maupun gratis, yaitu:
- Movie Maker dari Windows
- Camtasia
- Videoscribe
- Corel Video Studio
- Adobe Premier
Setelah proses editing video selesai, render video dalam format mp4 atau lainnya yang sesuai dengan ketentuan. Jika ingin video pembelajaran yang Anda buat bisa diakses banyak orang, Anda bisa mengunggahnya di platform video, seperti YouTube.
Baca juga: 6 Website Kursus Online untuk Memaksimalkan Belajar
Dibutuhkan skill para guru untuk membuat video pembelajaran. Harapannya, para guru juga bisa mengembangkan kreativitasnya dalam kegiatan belajar mengajar berbasis e-learning. Selain itu, bisa memberikan pembelajaran daring yang menarik dan menyenangkan bagi muridnya.
Membuat video pembelajaran untuk materi belajar sangat membantu menyediakan bahan ajar kepada murid maupun orang tua sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran daring selama masa belajar dari rumah.