8 Januari 2016
[#KerjaItuMain] #WomenWin, The Most Influential Tech-Idea Competition for Girls
‘Aku kan perempuan. Mana ngerti tentang website, domain, hosting, atau segala turunannya.’
Beberapa bulan yang lalu, saya minta tolong untuk diajari tentang cara membuat website pada adik saya. Gara-garanya, ide #Berbahagiact Project ternyata membutuhkan website supaya lebih terarah. Adik saya yang keterlaluan sibuk ternyata tidak terlalu banyak membantu. Mau tak mau, saya harus belajar secara otodidak dan ‘kilat’ tentang dunia yang sama sekali asing, teknologi.
Untungnya, dunia tidak lagi sama sejak internet jadi kawan kita. Selama punya keinginan belajar, semua informasi yang kita butuhkan terangkum di layar laptop. Dari situ pula, saya perlahan-lahan tahu bedanya terminologi domain dan hosting. Mengerti pula bagaimana caranya membeli nama domain website yang kita inginkan dan mengarahkan domain tersebut ke free website builder dengan tujuan untuk mulai ‘membangun’ sebuah website. Website www.berbahagiact.org akhirnya bisa dinikmati banyak orang. Saya yang hidup ‘setahun lalu’ mungkin tidak akan percaya kalau suatu hari bisa menyusun sebuah website, meski tidak berarti saya develop website tersebut dari awal. Tapi, itu suatu pencapaian bagi saya yang sebenarnya gagap teknologi ini.
Pengalaman yang beririsan dengan teknologi membuat saya lebih terbuka dan percaya diri untuk belajar lebih sebagai perempuan. Suatu hari, saya menemukan informasi tentang Girls In Tech Indonesia. Mengutip dari website yang saya akses, Girls In Tech atau yang disingkat GIT adalah organisasi global yang memfokuskan kegiatannya pada pendidikan, pemberdayaan dan keterkaitan antara perempuan melalui teknologi. Usut punya usut, Girls In Tech secara global ternyata memiliki banyak chapters. Mulai dari di USA, Paris, United Arab Emirates, India, sampai Brazil. Senangnya, Indonesia juga menjadi bagian dari gerakan ini.
Nggak mau kalah, Girls in Tech Indonesia pun menginisiasi sebuah campaign yang sangat menarik. Nama campaign dari GIT Indonesia adalah #WomenWin, the most influential idea competition for girls. Sasaran campaign atau kompetisi ini adalah para perempuan yang menjalankan suatu kegiatan offline dan tertarik untuk boost our performance with technology. Sounds cool, right? Kegiatan #WomenWin juga di support penuh oleh Twitter Indonesia dan Appsco, online platform for crowdsourcing great ideas.
Singkat cerita, saya pun memanfaatkan kesempatan langka ini. Saya sadar bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk belajar. Berbekal ide dengan kemampuan terbatas dan pengalaman saya jadi relawan di Komnas Perempuan, saya pun mendesain konsep HelpNona, sebuah platform digital yang bertujuan mempermudah para perempuan.
Gayung pun bersambut, HelpNona ternyata menjadi 1 dari 10 ide yang terpilih menjadi finalis di acara #WomenWin Girls In Tech Indonesia. Dalam penjelasannya di #WomenWin Pitch Night, Girls in Tech Indonesia menyampaikan bahwa mereka ingin mendengar lebih banyak cerita sukses perempuan di bidang teknologi. Girls in Tech Indonesia juga ingin membuktikan bahwa teknologi can be the best catalyst for girls, dan pada akhirnya bisa memajukan bangsa Indonesia. Intinya, udah nggak jaman kalau perempuan itu gaptek dan nggak ngerti teknologi.
So here I am, bersama di antara 9 perempuan lain yang ternyata punya pengalaman segudang. Mereka datang bukan dengan sekedar ide, melainkan pengalaman segudang di dunia IT. Saya senang sekali karena bisa belajar dan bertemu perempuan-perempuan yang dengan senang hati memberi gambaran tentang teknologi, bisnis, sampai startup. Ada Vanda dengan Indonesia Kids Apps, Annisa dengan StudentJob Indonesia, kemudian ada aplikasi untuk order catering dari Dinar, sampai Putri dengan ide Koostoom yang mempertemukan penjahit dengan kostumernya. Selain itu, masih banyak ide lain yang juga tidak kalah keren.
Di akhir acara, Girls in Tech Indonesia mengumumkan tiga ide terpilih yang akan mendapatkan kesempatan free technology development dan mentoring dari AppsCo dan Girls In Tech Indonesia. Guess what? HelpNona menjadi salah satu pemenang di antaranya. After all, #WomenWin from Girls in Tech Indonesia is the most infulential idea competition to boost activity performance with technology, right?
Untungnya, dalam menjalankan hari-hari saya sebagai freelancer, ada Acer One 10 yang memiliki desain unik dengan layar sentuh 10.1 inch. Acer One 10 juga didukung dengan Dock Keyboard Magnetic Hynge. Jadi, mau notebook mode atau tablet mode, nggak jadi masalah! Saya masih tetap bisa belajar banyak dengan dukungan perangkat teknologi yang mumpuni.
Beberapa bulan yang lalu, saya minta tolong untuk diajari tentang cara membuat website pada adik saya. Gara-garanya, ide #Berbahagiact Project ternyata membutuhkan website supaya lebih terarah. Adik saya yang keterlaluan sibuk ternyata tidak terlalu banyak membantu. Mau tak mau, saya harus belajar secara otodidak dan ‘kilat’ tentang dunia yang sama sekali asing, teknologi.
Untungnya, dunia tidak lagi sama sejak internet jadi kawan kita. Selama punya keinginan belajar, semua informasi yang kita butuhkan terangkum di layar laptop. Dari situ pula, saya perlahan-lahan tahu bedanya terminologi domain dan hosting. Mengerti pula bagaimana caranya membeli nama domain website yang kita inginkan dan mengarahkan domain tersebut ke free website builder dengan tujuan untuk mulai ‘membangun’ sebuah website. Website www.berbahagiact.org akhirnya bisa dinikmati banyak orang. Saya yang hidup ‘setahun lalu’ mungkin tidak akan percaya kalau suatu hari bisa menyusun sebuah website, meski tidak berarti saya develop website tersebut dari awal. Tapi, itu suatu pencapaian bagi saya yang sebenarnya gagap teknologi ini.
Pengalaman yang beririsan dengan teknologi membuat saya lebih terbuka dan percaya diri untuk belajar lebih sebagai perempuan. Suatu hari, saya menemukan informasi tentang Girls In Tech Indonesia. Mengutip dari website yang saya akses, Girls In Tech atau yang disingkat GIT adalah organisasi global yang memfokuskan kegiatannya pada pendidikan, pemberdayaan dan keterkaitan antara perempuan melalui teknologi. Usut punya usut, Girls In Tech secara global ternyata memiliki banyak chapters. Mulai dari di USA, Paris, United Arab Emirates, India, sampai Brazil. Senangnya, Indonesia juga menjadi bagian dari gerakan ini.
Nggak mau kalah, Girls in Tech Indonesia pun menginisiasi sebuah campaign yang sangat menarik. Nama campaign dari GIT Indonesia adalah #WomenWin, the most influential idea competition for girls. Sasaran campaign atau kompetisi ini adalah para perempuan yang menjalankan suatu kegiatan offline dan tertarik untuk boost our performance with technology. Sounds cool, right? Kegiatan #WomenWin juga di support penuh oleh Twitter Indonesia dan Appsco, online platform for crowdsourcing great ideas.
Singkat cerita, saya pun memanfaatkan kesempatan langka ini. Saya sadar bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk belajar. Berbekal ide dengan kemampuan terbatas dan pengalaman saya jadi relawan di Komnas Perempuan, saya pun mendesain konsep HelpNona, sebuah platform digital yang bertujuan mempermudah para perempuan.
Gayung pun bersambut, HelpNona ternyata menjadi 1 dari 10 ide yang terpilih menjadi finalis di acara #WomenWin Girls In Tech Indonesia. Dalam penjelasannya di #WomenWin Pitch Night, Girls in Tech Indonesia menyampaikan bahwa mereka ingin mendengar lebih banyak cerita sukses perempuan di bidang teknologi. Girls in Tech Indonesia juga ingin membuktikan bahwa teknologi can be the best catalyst for girls, dan pada akhirnya bisa memajukan bangsa Indonesia. Intinya, udah nggak jaman kalau perempuan itu gaptek dan nggak ngerti teknologi.
So here I am, bersama di antara 9 perempuan lain yang ternyata punya pengalaman segudang. Mereka datang bukan dengan sekedar ide, melainkan pengalaman segudang di dunia IT. Saya senang sekali karena bisa belajar dan bertemu perempuan-perempuan yang dengan senang hati memberi gambaran tentang teknologi, bisnis, sampai startup. Ada Vanda dengan Indonesia Kids Apps, Annisa dengan StudentJob Indonesia, kemudian ada aplikasi untuk order catering dari Dinar, sampai Putri dengan ide Koostoom yang mempertemukan penjahit dengan kostumernya. Selain itu, masih banyak ide lain yang juga tidak kalah keren.
Di akhir acara, Girls in Tech Indonesia mengumumkan tiga ide terpilih yang akan mendapatkan kesempatan free technology development dan mentoring dari AppsCo dan Girls In Tech Indonesia. Guess what? HelpNona menjadi salah satu pemenang di antaranya. After all, #WomenWin from Girls in Tech Indonesia is the most infulential idea competition to boost activity performance with technology, right?
Untungnya, dalam menjalankan hari-hari saya sebagai freelancer, ada Acer One 10 yang memiliki desain unik dengan layar sentuh 10.1 inch. Acer One 10 juga didukung dengan Dock Keyboard Magnetic Hynge. Jadi, mau notebook mode atau tablet mode, nggak jadi masalah! Saya masih tetap bisa belajar banyak dengan dukungan perangkat teknologi yang mumpuni.
