17 Januari 2022

Pengertian dan Fungsi BIOS Pada Sistem Komputasi Perangkatmu

Buat kamu yang sudah sering mengoperasikan komputer, tentu familiar dengan Windows dan OS. Namun, apakah kamu juga tahu mengenai BIOS? 

Keberadaannya memiliki peran penting untuk sebuah sistem operasi komputer dan umumnya seluruh komputer memiliki BIOS sebagai penunjang sistem operasi yang dapat dioperasikan sesuai dengan keinginan penggunanya.

BIOS bisa dijumpai ketika ada masalah pada sebuah komputer sehingga perlu melakukan install ulang sistem operasinya. Berikut ini, Acer akan membahas mengenai pengertian BIOS beserta cara kerja dan fungsi BIOS.

Apa Itu BIOS?

BIOS atau Basic Input Output System adalah perangkat lunak atau program antarmuka tingkat dasar sebagai pengatur proses input output data pada sebuah komputer. Sederhananya, BIOS diartikan sebagai suatu perangkat instruksi elektronik yang digunakan komputer untuk memulai sistem operasi.

BIOS ini terletak di dalam chip komputer dan dirancang sedemikian rupa untuk melindunginya dari kerusakan disk. Pembeda BIOS dengan program komputer yang lainnya adalah terletak pada bagian penyimpanan.

Jika biasanya program suatu komputer disimpan di suatu disk penyimpanan, BIOS disimpan pada suatu perangkat keras berupa memory flash yang disebut CMOS (Complementary Metal-oxide-semiconductor). Setiap motherboard perangkat memiliki BIOS, namun jika rusak kemungkinan besar motherboard tidak dapat digunakan kembali, kecuali dilakukan install ulang atau upgrade.

Beberapa pembuat BIOS yaitu:

  • Award Bios
  • Phoenix Bios
  • Microids Research
  • American Megatrends Incorporated (AMI BIOS) 
  • AMIWIN BIOS.

Baca Juga: 7 Spesifikasi Laptop yang Bagus untuk Mahasiswa

Apa Saja Komponen BIOS?

Fungsi BIOS

BIOS memiliki beberapa komponen-komponen yang sangat penting agar dapat berjalan dengan semestinya tanpa ada kendala. Adapun bagian komponen-komponen BIOS adalah sebagai berikut ini.

1. Program BIOS Setup

Program ini berfungsi sebagai halaman untuk mengubah konfigurasi dari perangkat komputer seperti mengubah tipe hard disk, disk drive, pengaturan manajemen daya, kinerja komputer, dan lainnya sesuai kebutuhan user.

2. Driver

Driver adalah software sebagai perantara antara komputer dengan perangkat keras untuk menampilkan perangkat komputer seperti VGA, input device, processor dan sound card, bluetooth, dan sebagainya yang masih perlu dilakukan install menggunakan DVD bawaan perangkat komputer.

3. Program Bootstraper Utama

Program ini memiliki peran penting dalam terjadinya proses booting dalam sistem operasi yang sudah di-install. Dengan adanya Program Bootstraper Utama, komputer dapat melakukan proses booting yang lancar.

Baca Juga: Apa Itu Qualcomm Snapdragon & Kinerjanya Pada Laptop?

Cara Kerja BIOS pada Perangkat

Setiap komputer atau laptop memiliki cara berbeda untuk masuk ke dalam menu BIOS. Umumnya, kamu bisa menekan tombol Del yang ada pada desktop PC Acer atau F2 pada AIO atau notebook Acer. Biasanya bisa dilihat di petunjuk yang keluar di layar monitor saat pertama kali komputer dinyalakan.

Bagaimana cara kerja BIOS? Mari simak di bawah ini:

  • Pertama, BIOS akan melalui proses inisialisasi. Dalam proses ini, disajikan semua informasi mengenai spesifikasi komputer, seperti jenis dan kapasitas harddisk, jenis memory, informasi jenis VGA, dan sebagainya. 
  • Selanjutnya, BIOS akan memeriksa setiap RAM dan prosesor untuk mengetahui apakah ia bekerja sesuai dengan fungsinya.
  • Setelah memeriksa RAM dan prosesor, BIOS akan memeriksa device yang terpasang pada sebuah komputer.
  • Apabila semua komponen telah sukses dilaksanakan, BIOS akan mencari lokasi booting device beserta sistem operasinya (OS), seperti Windows, Linux, dan sebagainya.
  • Kemudian, BIOS akan memeriksa boot option. Pada pemeriksan boot option sesuai dengan urutan settingan pada sebuah BIOS. Pada dasarnya, mulai dari Boot from CD-ROM, Hard Drive, LAN, dan lainnya.
  • Kemudian, BIOS akan memeriksa bootstraps pada device yang diurutkan settingan vendor BIOS.
  • Setelah pengaturan boot sudah disesuaikan, selanjutnya komputer akan restart. Kamu bisa memulai untuk instalasi sistem operasi.

Perlu diketahui, selain tombol yang berbeda-beda untuk masuk ke BIOS, tampilan antarmuka juga berbeda-beda tergantung jenis komputer dan laptop. 

Fungsi BIOS

Secara garis besar, BIOS memiliki manfaat yang begitu besar, terutama saat ada troubleshooting atau masalah yang muncul pada sistem dasar komputer/laptop. Selain itu Basic Input Output System ini juga bisa mengkonfigurasi sistem lainnya.

Secara teori, fungsi BIOS pada komputer terbagi menjadi empat, yaitu:

1. Fungsi Operasi  

Fungsi BIOS ini untuk inisialisasi sistem komputer saat dihidupkan hingga mengaktifkan perangkat bootable, misalnya hardisk yang berisi sistem operasi. Beberapa hal yang dilakukan BIOS terkait fungsi operasi adalah manajemen sistem startup (Startup System), proses booting (Boot Process), pengaturan prioritas booting (Boot Priority), dan manajemen kesalahan booting (Boot Failure).

2. Fungsi Ekstensi

Fungsi ekstensi ini untuk manajemen hardware yang terhubung. Seperti beberapa harddisk yang terpasang, VGA, mouse, keyboard, dan lain-lain.

Manajemen perangkat-perangkat tambahan tersebut terhubung melalui chip ekstensi ROM yang memberikan fungsi yang berbeda-beda. Fungsi ekstensi pada BIOS ini secara langsung terhubung dengan port-port dan chip firmware lainnya pada motherboard.

3. Fungsi Operating System Service

Sesuai namanya, fungsi ini tentu menyediakan layanan kepada sistem operasi. Beberapa hal yang dilakukan BIOS terkait fungsi ini, antara lain akses input dan output hardware, akses boot, akses pembaruan microcode, akses identifikasi sistem, dan akses clocking.

4. Fungsi Konfigurasi

Dalam fungsi konfigurasi ini, BIOS menyediakan antarmuka. Fitur ini disematkan untuk mempermudah konfigurasi sistem komputer. Untuk mengakses Setup Utility, biasanya digunakan tombol DEL yang ada pada desktop PC Acer atau F2 pada AIO/notebook Acer saat BIOS menampilkan pesan POST. 

BIOS modern menyediakan fitur tambahan untuk melakukan monitoring sistem, seperti suhu prosesor, suhu casing, voltase, kontrol kecepatan kipas prosesor, dan lain-lain. Fitur ini biasanya bernama PC Health Status atau Hardware Monitoring.

Selain itu, dalam fungsi konfigurasi juga terdapat fitur Reprogramming Firmware BIOS yang berfungsi untuk menginstall ulang data microcode BIOS atau melakukan pembaruan pada chip BIOS.

Baca Juga: Ketahui Ragam Komponen Hardware Laptop dan Fungsinya

Dari empat fungsi BIOS di atas, secara garis besar memberi manfaat besar pada perangkat kamu mengenai kinerja sistem secara keseluruhan. BIOS mampu mengenali hardware yang ter-plugin pada komputer/laptop. 

BIOS juga bisa membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses setting perangkat keras menggunakan BIOS Runtime Services. Selain itu juga bisa mengatur konfigurasi dasar yang terdapat pada perangkat kamu.

Itulah pengertian, cara kerja, dan fungsi BIOS. Meskipun fungsinya signifikan, kebanyakan pengguna komputer masih belum mengetahui cara kerjanya karena memang jarang dioperasikan secara manual.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya