1 September 2022

Sejumlah Kelemahan Teknologi Face Recognition dan Solusinya

Keseharian kita selalu bersentuhan dengan aplikasi yang mendukung aktivitas baik di dalam maupun di luar rumah. Aplikasi kini menjadi hal yang sangat personal karena di dalamnya terekam identitas dan pola aktivitas/ kebiasaan kita. 

Oleh karenanya, pengamanan diberikan dengan lebih ketat lagi. Selain penggunaan Username password dan sidik jari, penyedia jasa aplikasi juga telah menggunakan teknologi pengenalan wajah atau face recognition. Selain meningkatkan keamanan karena keunikan dari pengenalan wajah tiap orang berbeda, teknologi face recognition menjadi lebih mudah dan cepat karena tingkat akurasi untuk mengenali pemilik akun aplikasi tersebut sangat tinggi. 

Sayangnya, tingkat keamanan tersebut nyatanya masih punya celah. Berbagai kasus pembobolan akun aplikasi yang memanfaatkan kelemahan teknologi face recognition bermunculan. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang sistem keamanan dari penggunaan face recognition.  

Kasus Pembobolan Teknologi Verifikasi Wajah 

Akhir tahun 2021 lalu, kasus kurir aplikasi ride hailing membawa kabur barang konsumen dengan membobol akun pengemudi melalui verifikasi face recognition menyita perhatian. Kronologinya bermula dari pelaku kejahatan yang membeli akun transportasi online di sosial media. 

Selanjutnya tersangka berpura-pura menjadi pengemudi transportasi online dan melakukan verifikasi wajah dengan menggunakan topeng foto si pemilik akun sebenarnya. Tersangka pun berhasil masuk ke akun tersebut dan berpura-pura menjadi kurir konsumen elektronik. 

Kasus tersebut membuktikan teknologi face recognition masih memiliki kelemahan. Foto digital yang kemudian dicetak dalam bentuk topeng berhasil membobol sistem. Hanya dengan smartphone, keahlian olah digital dan cetak gambar, pelaku kejahatan dapat dengan mudah membobol sebuah akun aplikasi. 


Baca Juga: Perusahaan Anda jadi Korban Ransomware? Ini Tips Negosiasi dari Ahli Cyber Security

Mengapa Teknologi Verifikasi Wajah Perlu Inovasi? Apa Kelemahannya?

Sempat menggunakan teknologi face recognition, Facebook kemudian menghentikan log in dengan face recognition. Masalah privasi dan celah terhadap kejahatan siber menjadi alasannya. 

Langkah Facebook juga diikuti oleh sejumlah perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) seperti: Amazon dan IBM. Sejumlah raksasa teknologi tersebut menemukan kelemahan penggunaan face recognition yakni: 

1. Tidak Akurat 100%

Seperti contoh kasus perusahaan transportasi online di atas, pengguna face recognition dengan mengandalkan wajah bisa dipalsukan dengan gambar atau video ketika pengguna berusaha masuk. 

2. Isu Diskriminatif 

Keberagaman fisik manusia terkadang membawa masalah ketika menggunakan teknologi face recognition. Seringkali kalangan pengguna dengan kulit gelap lebih sulit untuk bisa log in ke aplikasi karena penciptanya kerap dianggap bias ras. 

Baca Juga: 10 Poin Penting Dalam RUU Perlindungan Data Pribadi

3. Penipuan 

Seperti yang sudah dibahas di atas, penggunaan face recognition rawan terjadi penipuan. Pelaku penipuan dapat mengumpulkan informasi pribadi individu, termasuk citra dan video yang dikumpulkan dari pemindaian wajah dan disimpan dalam basis data, untuk melakukan penipuan identitas. 

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengantisipasi Hal Ini?

Meskipun memiliki kelemahan, bukan berarti celah pada teknologi face recognition tidak bisa dicegah. Agar kejadian di atas tidak menimpa Anda, sangat baik jika melakukan usaha pencegahan atau mengantisipasinya. Caranya? Simak rinciannya sebagai berikut: 

1. Hindari Sharing Foto Pribadi 

Memberikan foto personal Anda kepada mereka yang tidak ada kaitannya dengan urusan pekerjaan atau hal penting sangat tidak disarankan. Kalaupun terpaksa Anda melakukannya sebaiknya buat perjanjian agar data Anda tidak disalahgunakan. 

2. Perhatikan Perlindungan Data Pribadi 

Pihak yang berwenang untuk memiliki data pribadi seperti: perusahaan, pemerintahan dan fotografer harus menyiapkan perjanjian tertulis terkait data yang dimiliki, bahwa ada jaminan tidak akan menyebarkan atau menyalahgunakan aset foto yang dimiliki. 

Baca Juga: Mengenal EDR, Security Tools yang Banyak Diadopsi Perusahaan Besar

3. Regulasi Pemerintah 

Tanpa regulasi maka tidak ada pakem industri atau institusi menyediakan teknologi face recognition. Oleh karena itu, pemerintah haruslah mengatur dalam regulasi yang bisa menata penyimpanan data hingga penggunaan teknologi face recognition.  


Sudah lebih mengetahui dan memahami tentang face recognition, semoga ke depan Anda bisa lebih bijak dan mawas lagi ya dalam pemanfaatan teknologi.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya