5 September 2022

Mengapa Penting Memahami High Risk High Return dalam Investasi?

High risk high return dalam investasi tidak mudah untuk diprediksi. Namun, kondisi tersebut bisa dipersiapkan dampaknya dengan kecermatan dalam menjatuhkan pilihan untuk penanaman modal atau tabungan masa depan.

Seperti diketahui bahwa, investasi apa pun jenisnya, menawarkan tingkat risiko dari yang tinggi hingga rendah. Penanaman uang atau modal dengan risiko yang tinggi menawarkan pengembalian yang tinggi pula, dalam istilah lain disebut dengan high risk high return.

Jika Anda termasuk pebisnis yang sudah cukup lama terjun di dunia investasi, pasti sudah tidak asing dengan istilah high risk dan high return. Istilah ini erat kaitannya dengan keuntungan dan risiko kerugian yang bisa terjadi. Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan pentingnya prinsip ini dalam bisnis dan instrumen yang termasuk high risk high return.

Prinsip Risiko Investasi High Risk High Return

Prinsip high risk high return biasanya ditemui ketika seseorang melakukan investasi. Seorang investor yang menerapkan hal ini akan selalu berhati-hati, dengan cara membandingkan hasil dan risiko yang akan di dapat dalam menginvestasikan dananya. Pada prinsipnya, setiap hasil yang tinggi selalu memerlukan risiko yang tinggi pula.

Intinya, high risk high return adalah pengambilan keputusan ketika suatu investasi memiliki resiko tinggi di dalamnya, sekaligus memiliki hasil yang relatif tinggi. Begitupun sebaliknya, untuk investasi yang memiliki risiko rendah, biasanya juga memiliki profit yang relatif rendah pula.

Prinsip ini bisa digunakan sebagai acuan untuk merencanakan keuangan yang lebih baik, khususnya melalui investasi. Selain mengharapkan keuntungan jangka panjang, seorang investor juga harus memahami bahwa setiap instrumen mempunyai risiko yang mengarah pada kerugian.

Lalu, apakah ada investasi yang memiliki risiko yang minim, tapi memiliki keuntungan atau imbalan yang besar? Jawabannya tidak ada. Sebenarnya, prinsip high risk high return ini bisa diterapkan tak hanya ketika berinvestasi, tapi juga dalam keseharian. Menggunakan prinsip ini dapat membantu Anda mengetahui risiko dan hasil setiap usaha yang dilakukan.

Baca juga: Financial Forecasting, Kenapa Penting untuk Perusahaan? 

Apa Saja Investasi dalam High Risk High Return?

Ciri-ciri investasi high risk high return adalah memiliki volatilitas yang tinggi, bukan aset yang sudah mapan, serta banyak dibeli oleh spekulator. Lebih lengkapnya, berikut beberapa instrumen investasi yang tergolong dalam high risk investment:

Peer-to-Peer (P2P) Lending

Cara kerja instrumen investasi ini adalah dengan memberikan pinjaman uang kepada individu/bisnis di platform P2P Lending yang akan mempertemukan investor dengan para peminjam (borrower) secara online. Menjadi pendana (lender) di sini bisa jadi pilihan bagi Anda yang baru mencoba high risk investment.

Sebagai investor, Anda dapat memilih langsung pihak mana yang ingin Anda tanamkan modal. Besaran bunga yang yang diberikan kepada berbeda-beda, tergantung dari masing-masing  lender di peer to peer lending.

Termasuk high risk investment, karena beberapa faktor, antara lain adanya risiko terlambat/gagal bayar dari peminjam, likuiditas yang rendah, dan tutupnya platform P2P Lending. Pahami dan pelajari terlebih dahulu sebelum berinvestasi pada instrumen ini, seperti legalitas dari OJK, pengelola, hingga latar belakang para peminjam sebelumnya.

Saham

Saham adalah instrumen investasi high risk high return paling populer, terlebih ramai diminati sejak awal pandemi. Pada satu sisi, saham memiliki tingkat risiko sangat tinggi, tapi di sisi lain, tingkat pengembaliannya juga tinggi. Tak heran jika sejumlah pebisnis memilih investasi ini untuk mengatur keuangan mereka. Meski begitu, memilih instrumen ini tidak hanya modal uang dan keberanian, tapi juga analisis yang kuat. 

Menggunakan instrumen investasi ini perlu pertimbangan, seperti tren pasar, prediksi ekonomi masa depan, dan pengetahuan lainnya, mengingat risikonya yang tinggi. Dalam beberapa kasus, orang-orang bermain saham dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar tanpa analisis, biasanya terjebak dalam saham gorengan atau rekayasa. 

Lalu, bagaimana cara meraup keuntungan saham? Ada dua cara. Pertama, keuntungan yang didapat karena adanya perbedaan antara harga jual dan harga beli (capital gain). Kedua, keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemilik saham (dividen). Besaran keuntungan ini bergantung pada jumlah saham yang Anda miliki pada perusahaan tersebut.

Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan tertentu untuk dapat diperdagangkan di pasar modal. Beberapa keunggulan dari instrumen investasi ini dibandingkan dengan saham adalah tingkat keamanannya. Hal ini karena transaksinya sudah dijamin oleh UU No. 24 tahun 2002.

Prinsip keuntungan yang didapatkan, yakni dari bunga dan bisa dicairkan dalam jangka waktu tertentu. Jenis investasi ini sebenarnya mempunyai tingkat risiko yang sedang. Namun, ada juga obligasi yang berjenis high risk high return disebut dengan junk bond atau obligasi sampah. Jenis ini memiliki risiko tinggi, tapi menawarkan potensi untung besar.

Cryptocurrency

Uang kripto adalah instrumen investasi high risk high return yang mengundang perdebatan. Tidak aneh jika investor koin digital ini memiliki return yang kurang masuk akal, misalnya hingga 100% dalam setahun. Namun, angka tersebut tentu saja diikuti dengan risiko yang sangat tinggi pula, kerugian hingga 90%.

Bahkan, Bitcoin yang cenderung terbilang aman masih memiliki potensi kerugian yang besar setiap tahunnya. Jika Anda ingin spekulasi mengejar keuntungan tinggi, kripto bisa menjadi instrumen investasi yang tepat. Dengan catatan, gunakan strategi diversifikasi yang baik dan berinvestasi sewajarnya di aset ini.

Baca juga: 8 Kiat Sukses Melakukan Investasi Cryptocurrency

Strategi Melakukan Investasi High Risk High Return

Investasi high risk high return seperti saham atau uang kripto memang sangat menggiurkan. Namun bukan berarti mudah dilakukan. Dibutuhkan strategi supaya usaha memperbaiki keuangan dapat memberikan hasil. 

Berikut ini ada beberapa strategi dalam memilih high risk investment:

Pelajari dengan Lebih Terperinci

Langkah pertama sebelum terjun dalam dunia investasi, baik itu yang memiliki risiko kecil atau bahkan besar, adalah perdalam ilmu pada bidang ini. Anda bisa memperdalam ilmu investasi dari internet atau mereka yang sudah ahli dalam bidangnya. Pelajari secara terperinci, agar semua teratasi dengan baik jika sudah terjun langsung.

Pelajari Perusahaan dan Industrinya

Selain mempelajari jenis investasi, Anda perlu mengetahui latar belakang perusahaan dan industrinya yang akan ditanami dana melalui portofolio atau rekan bisnis yang sudah berpengalaman. Pelajari juga apakah industri tersebut sedang naik atau turun. Meski melakukan investasi kecil, jangan mengabaikan apa pun.

Perhatikan Ekonomi dan Politik

Investasi tak hanya berhubungan dengan situasi ekonomi, tapi juga sosial dan politik yang terjadi. Mencari informasi mengenai situasi yang sedang berlangsung sebagai bahan pertimbangan ketika Anda akan menanamkan modal.

Baca juga: Beragam Jenis dan Keuntungan IPO (Initial Public Offering) Pada Perusahaan

Bicara risiko, pada dasarnya di setiap bisnis semuanya mengandung  risiko, baik besar atau kecil. Hanya saja, kondisi ini bisa diminimalisir dengan penerapan strategi bisnis yang tepat. Oleh sebab itu, selain memiliki modal, investor juga dituntut untuk memiliki keahlian, wawasan dan skill khusus dalam memilih manakah investasi yang tepat untuk dipilih. Semakin cermat, maka semakin besar pula profit yang kita dapatkan di masa mendatang dengan risiko yang minim.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya