5 September 2022

Memahami SDGs (Sustainable Development Goals) dan Perannya dalam Bisnis

SDGs adalah suatu rencana aksi untuk manusia, planet, dan kesejahteraan. Ada tujuan-tujuan dalam agenda Sustainable Development Goals 2030 yang tidak terpisahkan dan saling berkaitan satu sama lain untuk menjalankan pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapainya, bukan hanya pemerintah saja, melainkan masyarakat sipil, pelaku bisnis, filantropi, serta akademisi harus berkolaborasi.

Menurut Ban Ki-Moon, mantan Sekjen PBB, bisnis adalah mitra penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs tidak hanya menjadi sistem manajemen risiko dan reputasi dan pada dasarnya menyoroti dan mengatasi kesenjangan besar dalam pembangunan yang ada. Namun juga menghadirkan peluang besar bagi perusahaan Indonesia untuk mengembangkan pasar dan penawaran yang sejalan dengan masyarakat dan lingkungan.

Seberapa besar peran bisnis dalam pencapaian Sustainable Development Goals? Bagaimana rencana SDGs Indonesia yang kaitannya dengan sektor swasta? Mari simak lebih lanjut melalui paparan di bawah ini.

Memahami Tujuan SDGs

Dengan tema “Changing Our World: Agenda 2030 for Sustainable Development”, SDGs yang memuat 17 tujuan dan 169 target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (efektif 2016 hingga 2030), untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan melindungi lingkungan. Rencana ini berlaku untuk semua negara (universal), tanpa terkecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapainya.

Berbeda dengan pendahulunya Millenium Development Goals (MDGs), SDGs dirancang untuk melibatkan semua pelaku pembangunan, baik itu pemerintah, organisasi masyarakat sipil (CSO), sektor swasta, akademisi, dan sebagainya.

Untuk mencapai SDG dengan berpegang pada prinsip “No One Left Behind”, sektor bisnis mempunyai peran yang penting. Kepemimpinan dan aksi kolektif sektor bisnis dibutuhkan, karena mereka tetap menjadi motor untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Dengan mengembangkan dan memberikan solusi untuk pencapaian SDGs, perusahaan akan menemukan peluang pertumbuhan baru dan menurunkan profil risiko. Perusahaan dapat menggunakan SDGs sebagai kerangka kerja menyeluruh untuk membentuk, mengarahkan, mengkomunikasikan dan melaporkan strategi, tujuan dan kegiatan, serta memungkinkan mereka untuk menggunakan berbagai manfaat.

Baca juga: Memahami Karakteristik Utama yang Harus Dimiliki Perusahaan Manufaktur

Pilar SDGS

Sustainable Development Goals ini merupakan agenda global yang terdiri dari 17 poin utama yang terbagi dalam empat pilar untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Biasanya, berbagai perusahaan menggunakan rencana ini sebagai panduan dalam menerapkan tanggung jawab sosialnya.

Untuk mempermudah memahami SDGs, terdapat empat pilar yang telah mencakup 17 poin agenda tujuan, sebagai berikut:

1. Pilar Pembangunan Sosial

Pilar ini mencakup Tujuan (1) Tanpa Kemiskinan, (2) Tanpa Kelaparan, (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera, (4) Pendidikan Berkualitas, dan (5) Kesetaraan Gender. Pilar ini bertujuan tercapainya pemenuhan hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.  

2. Pilar Pembangunan Ekonomi

Pilar ini mencakup Tujuan (7) Energi Bersih dan Terjangkau, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, (10) Berkurangnya Kesenjangan, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pilar ini mencakup target tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau, dan didukung kemitraan.

3. Pilar Pembangunan Lingkungan

Pilar Pembangunan Lingkungan mencakup Tujuan (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak, (11) Kota dan Permukiman Layak, (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, (13) Penanganan Perubahan Iklim, (14) Ekosistem Laut, dan (15) Ekosistem Darat. Tujuan pilar ini adalah tercapainya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan sebagai penyangga seluruh kehidupan.

4. Pilar Hukum dan Tata Kelola

Pilar Hukum dan Tata Kelola mencakup Tujuan (16) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat. Pilar ini bertujuan terwujudnya kepastian hukum dan tata kelola yang efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif untuk menciptakan stabilitas keamanan dan mencapai negara berdasarkan hukum.

Baca juga: Seperti Apa Tren Teknologi Industri Tahun 2022 Nanti?

Peran Bisnis dalam Pencapaian SDGs

Secara teori, kontribusi dunia usaha atau bisnis antara lain adalah membangun komitmen untuk satu atau lebih dari Tujuan SDGs, mengidentifikasi peluang kemitraan, menyelaraskan program/kegiatan, meningkatkan pemahaman dan kemampuan antar pelaku usaha tentang praktek pembangunan berkelanjutan, serta diseminasi informasi.

Dalam implementasinya, SDGs menciptakan kesempatan bisnis. Contohnya, isu ketahanan pangan membuka kesempatan bagi akuakultur berkelanjutan, industri pangan bagi masyarakat berpendapatan rendah, teknologi pertanian skala besar, dan pertanian urban. Lini bisnis tersebut relevan dengan Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan, Tujuan 2: Tanpa kelaparan, dan Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Contoh implementasi lainnya yaitu upaya pengurangan limbah sebagai kesempatan bisnis bagi irigasi mikro, mengurangi limbah makanan, perubahan pola makan, hingga mengembalikan daerah terdegradasi. Upaya-upaya tersebut relevan dengan Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, Tujuan 14: Ekosistem Lautan, Tujuan 15: Ekosistem Daratan, dan Tujuan 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Lalu, mengapa Sustainable Development Goals penting bagi bisnis? Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan pelaku usaha dengan ikut mengimplementasikan rencana ini. Antara lain:

  1. Mengidentifikasi peluang bisnis masa depan
  2. Meningkatkan nilai keberlanjutan perusahaan
  3. Memperkuat hubungan pemangku kepentingan dan mengikuti arah perkembangan kebijakan masa depan di tingkat internasional, nasional, dan daerah. 
  4. Menstabilkan ekonomi masyarakat dan pasar.

Bagaimana SDGs di Indonesia?

Pandemi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan berdampak terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Keadaan ini juga menyebabkan penyesuaian strategi dan upaya mencapai target SDGs, yang sebelumnya untuk pelaksanaan 2020 hingga 2030.

Langkah antisipatif terus dilakukan sebagai mitigasi atas terdampaknya sejumlah target SDGs akibat pandemi Covid-19. Diantaranya yaitu:

Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan, karena pandemi ini menurunkan pendapatan kelompok rentan dan miskin. Sementara kelompok menengah juga memerlukan bantuan agar tidak turun menjadi kelompok

Tujuan 2: Tanpa Kelaparan juga terdampak karena logistik pangan terganggu akibat PPKM Darurat atau Level 4 dan akses terhadap pangan menurun akibat pemutusan kerja. 

Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera yang menyasar sektor kesehatan juga perlu ada reformasi kesehatan nasional, baik dari segi akses, pelayanan, dan alat kesehatan. Tak terkecuali sektor ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Pencapaian

Tujuan 4: Energi Bersih dan Terjangkau menghadapi tantangan akibat penurunan harga komoditas energi fosil. 

Penurunan pertumbuhan ekonomi ini juga berpengaruh pada ketenagakerjaan, khususnya Tujuan 10: Berkurangnya Kesenjangan. Meski demikian pasca pandemi juga bisa mencapai beberapa target SDGs terutama pada pilar pembangunan lingkungan. Potensi kualitas udara dan air terlihat membaik, emisi karbon berkurang, meningkatnya keanekaragaman hayati, dan sebagainya. Namun, pengolahan sampah saat dan setelah pandemi perlu diperhatikan, terlebih sampah medis yang menyumbang banyaknya sampah plastik. 

Contoh implementasi bisnis SDGs Indonesia adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Provinsi Jambi dengan menggunakan skema blended finance. Selain itu, ada PT Grundfos Pompa, perusahaan teknologi pompa dan air global. Perusahaan ini menjadi contoh bagaimana bisnis dan masyarakat dapat memperoleh manfaat dengan mengadopsi dan selaras dengan SDGs.

Baca juga: Penerapan POAC untuk Manajemen Perusahaan Anda

Dalam pencapaian SDGs Indonesia, sektor bisnis mempunyai kemampuan untuk mencari solusi melalui teknologi, inovasi dan investasi. Para pelaku usaha melalui perusahaannya juga dapat berperan untuk mengatasi dampak negatif pada lingkungan dan sosial melalui rantai nilai dan rantai pasok operasi bisnis mereka.

Pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan bersama. Diharapkan SDGs juga menghadirkan solusi bersama dalam kerangka program pertumbuhan. Kini, Indonesia telah secara aktif mendukung SDGs dari sudut pandang negara dan bisnis.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya