20 Desember 2023

Apa Itu Preventive Maintenance? Jenis, Contoh, dan Manfaatnya

Dalam dunia industri, preventive maintenance merupakan salah satu dari banyaknya strategi kunci yang perlu dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional peralatan dan mesin yang dimiliki perusahaan. Dengan memahami pentingnya melakukan preventive maintenance, perusahaan dan organisasi dapat terbantu untuk mengenali permasalahan pada mesin lebih awal dan menanganinya dengan segera.


Artikel ini akan menjelaskan secara menyeluruh tentang konsep preventive maintenance, serta memberikan wawasan mengenai manfaat kegiatan ini bagi perusahaan maupun industri.


Apa Itu Preventive Maintenance?


Preventive maintenance (PM) adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara teratur atau terjadwal untuk mencegah terjadinya kerusakan pada peralatan atau aset. Tujuan dari PM adalah untuk menjaga agar peralatan atau aset tetap berfungsi dengan baik dan optimal, sehingga dapat mengurangi risiko downtime, meningkatkan produktivitas, dan menghemat biaya.


Preventive maintenance merupakan hal penting yang perlu dilakukan perusahaan atau industri untuk menjaga mesin selalu dalam kondisi yang baik. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh perusahaan skala pabrik yang dalam proses produksinya memerlukan bantuan mesin-mesin besar dengan berbagai fungsi.


Jenis Preventive Maintenance


Terdapat dua jenis preventive maintenance, yaitu sebagai berikut: 


1. Asset Routine Maintenance


Asset Routine Maintenance adalah kegiatan pemeriksaan dan perawatan peralatan dan mesin secara berkala atau rutin, untuk memastikan peralatan dan mesin tersebut tetap berfungsi dengan baik. Kegiatan ini dapat meliputi penggantian suku cadang, pelumas, dan pembersihan. Aset yang terawat dengan baik akan memiliki umur yang lebih panjang dan membutuhkan lebih sedikit perbaikan, sehingga dapat menghemat biaya perusahaan.


2. Asset Periodic Maintenance


Asset Periodic Maintenance adalah kegiatan pemeriksaan dan perawatan aset secara periodik dan terjadwal, untuk memastikan aset tetap dalam kondisi kerja yang baik. Kegiatan ini biasanya melibatkan pengecekan secara menyeluruh dan dilakukan sesuai jadwal, seperti bulanan atau tahunan, dan dapat membantu memperpanjang usia aset.


Manfaat Preventive Maintenance


Berikut adalah beberapa manfaat dari adanya preventive maintenance:


1. Mengurangi Downtime 


Dengan melakukan preventive maintenance, And bisa mengetahui masalah pada mesin lebih awal, sehingga Anda dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah. Hal ini dapat membantu mengurangi downtime dan meningkatkan produktivitas.


2. Meningkatkan Keselamatan Kerja


Preventive maintenance dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya keselamatan serta membantu mencegah terjadinya kecelakaan kerja.


3. Menghemat Biaya


Preventive maintenance dapat membantu memperbaiki masalah kecil sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Hal ini tentunya dapat menghemat biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan dalam jangka panjang.


4. Memperpanjang Usia Pakai Mesin


Preventive maintenance juga dapat membantu memperpanjang usia pakai peralatan yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat bertahan lebih lama.


5. Meningkatkan Kinerja


Preventive maintenance juga dapat meningkatkan kinerja mesin dan membantu perusahaan untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi.


Baca juga: Pengertian Spyware hingga Cara Ampuh untuk Mengatasinya


Panduan Melakukan Preventive Maintenance


Secara umum, panduan untuk melakukan preventive maintenance yakni sebagai berikut:


1. Inspection


Langkah pertama yaitu inspection atau inspeksi, yang merupakan kegiatan pemeliharaan secara berkala yang dilakukan dengan memeriksa kondisi peralatan produksi secara fisik. Pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan indra penglihatan, pendengaran, dan peraba untuk mengecek kondisi peralatan mesin.


2. Running Maintenance


Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan yaitu running maintenance. Hal ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan tanpa menghentikan jalannya kerja mesin. Artinya, mesin tetap ada dalam kondisi hidup atau sedang berjalan (running).


3. Small Repair


Berikutnya, yaitu small repair. Small repair merupakan kegiatan pemeliharaan berupa penggantian komponen-komponen kecil pada mesin, seperti baut, suku cadang, dan lain-lain.


4. Shutdown Maintenance


Tahap terakhir, yaitu shutdown maintenance, yang berarti pemeliharaan rutin yang dilakukan ketika mesin dalam keadaan mati dan berhenti beroperasi.


Contoh Preventive Maintenance


Beberapa contoh kegiatan preventive maintenance, antara lain:


1. Pemeriksaan Rutin


Melakukan pemeriksaan berkala terhadap peralatan atau mesin untuk mendeteksi potensi kerusakan atau keausan sebelum menjadi masalah besar.


2. Pelumasan (Lubrication)


Melumasi komponen mesin untuk mengurangi gesekan antar bagian yang dapat menyebabkan keausan lebih cepat.


3. Pembersihan


Membersihkan peralatan secara teratur untuk menghindari penumpukan kotoran atau debu yang dapat mengganggu kinerja atau menyebabkan kerusakan.


4. Penggantian Bagian yang Teratur


Mengganti bagian-bagian yang rentan terhadap keausan atau kerusakan secara berkala untuk mencegah kegagalan peralatan.


5. Kalibrasi


Menyesuaikan atau memeriksa ulang instrumen atau peralatan agar tetap beroperasi dengan akurat sesuai dengan standar yang ditetapkan.


6. Perawatan Sistem


Memperbarui atau memeriksa perangkat lunak, sistem komputer, atau infrastruktur teknologi informasi secara teratur untuk memastikan kinerjanya yang optimal.


Demikian informasi lengkap mengenai preventive maintenance, meliputi pengertian, jenis-jenis, manfaat, panduan, hingga contohnya. Dengan menerapkan preventive maintenance, perusahaan dapat lebih aware terhadap adanya masalah pada mesin atau peralatan dan dapat menanganinya sesegera mungkin sebelum kerusakan menjadi lebih parah.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya