24 Maret 2017
Rumus “Marketing Plan” untuk Kelancaran Bisnis Kamu
Selain business plan, ada satu perencanaan lagi yang tak kalah penting untuk kamu lakukan saat merintis bisnis, yakni marketing plan. Berbeda dari business plan, marketing plan, cenderung lebih fokus untuk memenangkan hati pelanggan. Kamu akan berkutat dengan banyak strategi dan taktik di dalamnya. Dengan adanya marketing plan, kamu bisa menjalankan startup secara lebih lancar dan terarah. Lantas, bagaimana cara membuat marketing plan yang efektif? Yuk, lihat beberapa rumusnya di bawah ini!
Mulailah dengan Menjelaskan Situasi Bisnis
Tak kenal maka tak sayang. Agar pembaca marketing plan bisa memahami bisnis seperti apa yang kamu jalani, mulailah lakukan marketing plan dengan menjelaskan bisnis kamu secara detail. Dalam bidang apa bisnis kamu beroperasi? Produk barang atau jasa apa yang kamu tawarkan? Lalu, lakukan analisis strength, weakness, opportunities, and threats (SWOT) dalam bisnis kamu. Strength dan weakness mengacu pada karakter dalam bisnis kamu, sedangkan opportunities and threats merupakan faktor dari luar. Berdasarkan hasil analisis SWOT yang dibuat tersebut, kamu pun bisa menyusun strategi bisnis yang sesuai.
Mendeskripsikan Target Audience
Sebagus apapun kualitas produk yang ditawarkan, hal tersebut akan percuma apabila kamu menjualnya ke target audience yang kurang sesuai. Pasalnya, target audience berpengaruh pada perangkat yang akan kamu gunakan untuk menjual dan mempromosikan produk. Itulah mengapa penting bagi kamu untuk mendeskripsikan target audience sedetil mungkin dalam marketing plan.
Tentukan pula data demografisnya, mulai dari usia, jenis kelamin, penghasilan bulanan, tempat tinggal, hingga gaya hidup. Jika startup kamu merupakan business-to-business, maka kamu bisa melakukan break down target audience berdasarkan tipe bisnisnya, skala bisnis, hingga lokasinya.
Cantumkan Target Marketing yang Ingin Dicapai
Tidak ada bisnis yang tidak memiliki target. Tanpa target, kamu hanya akan membuang-buang amunisimu secara percuma. Hal apa sih yang ingin kamu capai melalui marketing plan ini? Apapun itu, tulislah target-target tersebut pada marketing plan kamu. Namun, ingat, kamu harus membuat target-target tersebut cukup realistis untuk dicapai. Pertimbangkan kemampuanmu dan tim, lalu sesuaikan dengan deadline. Jangan terlalu memaksakan diri agar kamu pun bisa melakukan setiap prosesnya dengan tenang dan matang.
Menentukan Strategi untuk Mencapai Target Marketing
Sudah menentukan target apa saja yang ingin kamu capai? Kini saatnya kamu menyusun strategi marketing untuk mencapai target-target tersebut. Sepertinya bagian inilah yang akan menyita banyak perhatianmu. Nah, poin satu ini masih berhubungan dengan poin kedua karena kamu tidak mungkin bisa menentukan strategi dan taktik marketing tanpa mempertimbangkan target audience kamu.
Misalnya, kamu menjual produk yang ditujukan untuk kalangan millennial. Media seperti billboard atau iklan televisi tentu tidak akan efektif digunakan untuk promosi. Mengingat karakter kalangan millennial yang gemar menghabiskan waktu di ranah online, kamu pun bisa menggunakan media sosial untuk menjangkau mereka.
Susunlah Budget Sedetail Mungkin
Menyusun strategi marketing memang cukup seru karena kamu bisa “bermain-main” dengan sisi kreativitas kamu. Namun, biasanya para pebisnis ini harus rela berkompromi mengubah strategi mereka karena harus menyesuaikan dengan budget. Jadi, dalam menyusun budget untuk marketing plan, kemungkinan besar kamu akan menilik kembali strategi marketing kamu agar tidak melebihi budget yang telah ditentukan. Jangan kecewa apabila kamu tidak bisa menerapkan strategi ber-budget besar. Seiring berjalannya waktu, bisnis kamu pasti akan mengalami perkembangan dan meraup lebih banyak keuntungan.
Perlu kamu ingat, karena bisnis kamu masih berada dalam tahap awal, kemungkinan besar pasti akan melakukan banyak hal sendiri. Karena itu, adanya marketing plan sangat penting, tetapi jangan sampai waktumu banyak tersita untuk mengerjakannya. Maka dari itu, buatlah marketing plan sesimpel mungkin ya!
Mulailah dengan Menjelaskan Situasi Bisnis
Tak kenal maka tak sayang. Agar pembaca marketing plan bisa memahami bisnis seperti apa yang kamu jalani, mulailah lakukan marketing plan dengan menjelaskan bisnis kamu secara detail. Dalam bidang apa bisnis kamu beroperasi? Produk barang atau jasa apa yang kamu tawarkan? Lalu, lakukan analisis strength, weakness, opportunities, and threats (SWOT) dalam bisnis kamu. Strength dan weakness mengacu pada karakter dalam bisnis kamu, sedangkan opportunities and threats merupakan faktor dari luar. Berdasarkan hasil analisis SWOT yang dibuat tersebut, kamu pun bisa menyusun strategi bisnis yang sesuai.
Mendeskripsikan Target Audience
Sebagus apapun kualitas produk yang ditawarkan, hal tersebut akan percuma apabila kamu menjualnya ke target audience yang kurang sesuai. Pasalnya, target audience berpengaruh pada perangkat yang akan kamu gunakan untuk menjual dan mempromosikan produk. Itulah mengapa penting bagi kamu untuk mendeskripsikan target audience sedetil mungkin dalam marketing plan.
Tentukan pula data demografisnya, mulai dari usia, jenis kelamin, penghasilan bulanan, tempat tinggal, hingga gaya hidup. Jika startup kamu merupakan business-to-business, maka kamu bisa melakukan break down target audience berdasarkan tipe bisnisnya, skala bisnis, hingga lokasinya.
Cantumkan Target Marketing yang Ingin Dicapai
Tidak ada bisnis yang tidak memiliki target. Tanpa target, kamu hanya akan membuang-buang amunisimu secara percuma. Hal apa sih yang ingin kamu capai melalui marketing plan ini? Apapun itu, tulislah target-target tersebut pada marketing plan kamu. Namun, ingat, kamu harus membuat target-target tersebut cukup realistis untuk dicapai. Pertimbangkan kemampuanmu dan tim, lalu sesuaikan dengan deadline. Jangan terlalu memaksakan diri agar kamu pun bisa melakukan setiap prosesnya dengan tenang dan matang.
Menentukan Strategi untuk Mencapai Target Marketing
Sudah menentukan target apa saja yang ingin kamu capai? Kini saatnya kamu menyusun strategi marketing untuk mencapai target-target tersebut. Sepertinya bagian inilah yang akan menyita banyak perhatianmu. Nah, poin satu ini masih berhubungan dengan poin kedua karena kamu tidak mungkin bisa menentukan strategi dan taktik marketing tanpa mempertimbangkan target audience kamu.
Misalnya, kamu menjual produk yang ditujukan untuk kalangan millennial. Media seperti billboard atau iklan televisi tentu tidak akan efektif digunakan untuk promosi. Mengingat karakter kalangan millennial yang gemar menghabiskan waktu di ranah online, kamu pun bisa menggunakan media sosial untuk menjangkau mereka.
Susunlah Budget Sedetail Mungkin
Menyusun strategi marketing memang cukup seru karena kamu bisa “bermain-main” dengan sisi kreativitas kamu. Namun, biasanya para pebisnis ini harus rela berkompromi mengubah strategi mereka karena harus menyesuaikan dengan budget. Jadi, dalam menyusun budget untuk marketing plan, kemungkinan besar kamu akan menilik kembali strategi marketing kamu agar tidak melebihi budget yang telah ditentukan. Jangan kecewa apabila kamu tidak bisa menerapkan strategi ber-budget besar. Seiring berjalannya waktu, bisnis kamu pasti akan mengalami perkembangan dan meraup lebih banyak keuntungan.
Perlu kamu ingat, karena bisnis kamu masih berada dalam tahap awal, kemungkinan besar pasti akan melakukan banyak hal sendiri. Karena itu, adanya marketing plan sangat penting, tetapi jangan sampai waktumu banyak tersita untuk mengerjakannya. Maka dari itu, buatlah marketing plan sesimpel mungkin ya!