8 Agustus 2022
Warisan Budaya Dunia di Indonesia yang Diakui UNESCO
Upaya perlindungan dan pelestarian budaya di Indonesia dilakukan dengan berbagai upaya oleh pemerintah maupun elemen masyarakat dari tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Salah satu upaya perlindungan dan pelestarian budaya di tingkat internasional adalah dengan mengajukan warisan budaya Indonesia sebagai Warisan Dunia yang diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Syarat utama sebuah budaya bisa diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO yakni memiliki Outstanding Universal Value (OUV) atau Nilai Universal Luar Biasa.
Agar sebuah properti bisa ditetapkan ke dalam Warisan Dunia, maka properti itu harus memiliki OUV dan memenuhi satu atau lebih dari Kriteria Nilai Universal Luar Biasa berdasarkan operational guidelines yang diterbitkan pada tahun 2005. Kriteria tersebut antara lain:
- Mewakili mahakarya atau masterpiece jenius kreatif dari manusia. Itu syarat pertama yang harus dipenuhi ketika kita mengajukan properti untuk diajukan sebagai Warisan Dunia.
- Menunjukkan pertukaran penting nilai-nilai kemanusiaan. Misalnya memberikan kesaksian yang unik atau luar biasa untuk tradisi budaya atau peradaban, menjadi contoh luar biasa dari segi bangunan, arsitektur, atau ensembel teknologi atau lansekap.
Dilansir dari Kemdikbud, Warisan Dunia (World Heritage) terdiri dari 2 jenis yaitu Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage) dan Warisan Alam Dunia (World Natural Heritage). Yang akan dibahas dalam artikel kali ini adalah Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage), dimana dalam daftar ini terdapat nama Candi Borobudur yang sudah kita kenal. Selain Borobudur, berikut adalah beberapa daftar Warisan Budaya Dunia dari Indonesia yang diakui UNESCO.
- Candi Prambanan
Candi Prambanan dibangun pada abad ke-10, dan merupakan kompleks candi terbesar yang didedikasikan untuk Dewa Siwa di Indonesia. Tiga candi terbesar di kawasan ini dihiasi dengan relief yang menggambarkan kisah Ramayana, yang didedikasikan untuk tiga dewa besar Hindu yakni Siwa, Wisnu dan Brahma dan tiga candi yang didedikasikan untuk hewan yang melayani mereka.
- Situs Manusia Purba Sangiran
Warisan budaya dunia di Indonesia yang diakui UNESCO adalah Situs Manusia Purba Sangiran. Penggalian situs manusia purba Sangiran dimulai dari tahun 1936 hingga 1941 menghasilkan penemuan fosil hominid pertama di situs ini. Kemudian, 50 fosil Meganthropus palaeo dan Pithecanthropus erectus/Homo erectus ditemukan yang jumlahnya setengah dari semua fosil hominid yang dikenal di dunia. Dihuni selama satu setengah juta tahun terakhir, Sangiran adalah salah satu situs kunci untuk memahami evolusi manusia.
- Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak Sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana
Warisan budaya dunia di Indonesia yang diakui UNESCO selanjutnya adalah sistem Subak di Bali. Warisan budaya Bali Subak terdiri dari lima sawah dan candi airnya yang mencakup 19.500 ha. Candi adalah fokus dari sistem pengelolaan air bersama untuk kanal dan bendung, yang dikenal sebagai subak, yang berasal dari abad ke-9. Subak mencerminkan konsep filosofis Tri Hita Karana, yang menyatukan alam ruh, dunia manusia dan alam. Filosofi ini lahir dari pertukaran budaya antara Bali dan India selama 2.000 tahun terakhir dan telah membentuk lanskap Bali.
- Warisan tambang batubara Ombilin Sawahlunto
Warisan budaya dunia di Indonesia yang diakui UNESCO yang terakhir adalah tambang batubara Ombilin Sawahlunto. Warisan budaya ini memperlihatkan pertukaran budaya antara pengetahuan kearifan lingkungan lokal masyarakat Sumatera Barat dengan teknologi pertambangan bangsa Eropa.
Melihat betapa beratnya kriteria sebelum sebuah properti ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, maka sudah seharusnya kita semua turut menjaga dan melestarikan semua warisan budaya tersebut agar generasi penerus kita bisa turut mengenalnya dan memperkenalkannya ke seluruh dunia.