6 September 2022

Tren BYOD di Lingkungan Kerja yang Serba Mobile

Tren BYOD atau Bring Your Own Device erat kaitannya dengan produktivitas di era transformasi digital. Tren di kalangan karyawan ini dianggap lebih nyaman membawa dan menggunakan gadget pribadi di manapun dan kapanpun untuk bekerja. Hal ini dipicu oleh kecenderungan orang untuk tetap terhubung satu sama lain. Dengan gadget, seperti laptop, smartphone, atau tablet memudahkan berbagai aktivitas.

Budaya BYOD menciptakan cara kerja baru, peluang tenaga kerja yang lebih mobile, dan tidak dibatasi oleh ruangan atau meja di kantor. Tren BYOD diharapkan menumbuhkan rasa nyaman di antara para karyawan sehingga bisa menjadi pemicu dalam menciptakan inovasi-inovasi baru untuk perusahaan.

BYOD memiliki banyak manfaat dalam penerapannya. Namun di sisi lain memiliki konsekuensi bahkan ancaman. Bagaimana seharusnya perusahaan menghadapi tren BYOD ini? Haruskah semua perusahaan mengadopsi BYOD di tempat kerja? Simak penjelasannya di bawah ini!

Tren BYOD: Masa Pandemi dan Masa Depan

BYOD merupakan kebijakan perusahaan yang memungkinkan para karyawan untuk membawa dan menggunakan perangkat pribadi di tempat kerja, seperti smartphone, laptop, atau tablet untuk mengakses data dan sistem perusahaan.

Sebagai tren baru, adaptasi BYOD diterima baik oleh para eksekutif dan karyawan. Menurut data Spiceworks, 35 persen perangkat di tempat kerja saat ini sudah dimiliki oleh karyawan, dan 75 persen bisnis mengizinkan, atau setidaknya berencana melakukan BYOD di tempat kerja.

Suatu studi memprediksi bahwa market BYOD akan mencapai lebih dari 350 miliar dolar pada 2022 (naik dari 94 miliar dolar pada 2014). Pertumbuhan signifikan market BYOD global diharapkan terjadi antara tahun 2020 dan 2026. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan ponsel cerdas atau laptop cerdas dan keinginan karyawan untuk melakukan tugas terkait pekerjaan, seperti mengirim email bahkan saat mereka berada di luar kantor.

Sementara pada 2020, dunia mengalami pandemi COVID-19, peristiwa ini memicu budaya work from home. Dalam beberapa kasus, perusahaan mengharuskan karyawan untuk mengakses sistem atau aplikasi terkait pekerjaan melalui gadget pribadi, terlepas dari ada atau tidaknya kebijakan BYOD perusahaan. 

Artinya, beberapa karyawan ada yang menggunakan perangkat pribadinya untuk mengakses jaringan dan aplikasi perusahaan meskipun aktivitas tersebut dilarang. Dengan kata lain, perusahaan yang memilih untuk mengabaikan kebijakan, juga mengabaikan risiko keamanan dari kemungkinan penggunaan perangkat pribadi.

Pilihan perusahaan hanya dua, yaitu menerapkan BYOD dengan memberlakukan aturan dan langkah-langkah keamanan untuk menjadikan praktik tersebut lebih aman atau melarang BYOD sepenuhnya dan menemukan cara untuk menegakkannya.

Baca juga: Apa Itu Cybersecurity dan Perannya dalam Perusahaan?

Benefit dan Konsekuensi Penerapan BYOD

Bagi sebagian besar perusahaan, penerapan BYOD bisa meningkatkan produktivitas karyawan dan kepuasan karyawan melalui keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Karyawan dapat bekerja kapan saja dan di mana saja dengan cepat tanpa kendala teknis, seperti terjebak kemacetan di jalan. 

Selain itu, perusahaan yang mengadopsi BYOD juga mengurangi pengeluaran biaya perangkat keras dan perangkat lunak. Karyawan telah membawa gadget pribadi untuk keperluan pekerjaan. Mereka juga bisa merasa nyaman, karena bisa bekerja memakai gadget yang disukai.

Akan tetapi pada saat yang sama, BYOD menempatkan tanggung jawab tambahan pada perusahaan, terutama departemen TI, yang harus memelihara perangkat serta memastikan bahwa praktik tersebut tidak menimbulkan kerentanan cybercrime. Perusahaan juga sambil menerapkan langkah-langkah keamanan siber untuk mengurangi risiko data breach.

Adanya peningkatan pemanfaatan aplikasi, seperti Dropbox, Google Drive, dan Apple iCloud atau penggunaan email sebagai media penyebaran data antar karyawan. Hal yang jadi perhatian, yakni tidak semua karyawan menyadari bahwa penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut meningkatkan kemungkinan kebocoran aset informasi perusahaan. Alasannya, aplikasi-aplikasi tersebut merupakan pihak ketiga yang benar-benar di luar kontrol departemen TI. 

Tips Mengamankan Perangkat Kerja 

Demi mengamankan data pribadi dan perusahaan, perlu dilakukan langkah-langkah mengamankan perangkat kerja Anda, seperti laptop, tablet, atau smartphone:

  1. Dimulai dari laptop yang notabene jadi alat utama kerja, Anda harus gunakan mekanisme enkripsi untuk menyimpan data agar tetap terkunci meski laptop hilang, seperti bitlocker atau veracrypt.
  2. Wajib memisahkan data pribadi dan kantor, misal dengan membedakan folder atau partisi antara kedua hal tadi. Daftarkan perangkat yang digunakan dengan fasilitas remote location perusahaan, jika ada. Fasilitas ini bisa melacak atau melakukan penghapusan secara remote ke perangkat Anda, jika perangkat hilang. 
  3. Rutin update perangkat dengan OS atau patch terbaru dan gunakan antivirus. 
  4. Smartphone atau tablet juga wajib mengaktifkan pengamanan yaitu mengaktifkan kunci layar karena penting untuk perlindungan dasar perangkat yang Anda gunakan.
  5. Hindari Root atau Jailbreak karena akan mempermudah peretas masuk ke sistem smartphone Anda.
  6. Hindari mengunduh aplikasi sembarangan karena berpotensi adanya malware.
  7. Anda wajib update OS secara rutin serta gunakan antivirus.
  8. Konfigurasi pelacakan perangkat (jika ponsel hilang) yang bisa melakukan remote untuk menghapus data.
  9. Selalu periksa hak akses aplikasi untuk menghindari aplikasi jahat yang mengambil data-data seperti mengakses kontak dan panggilan Anda. 

TravelMate Laptop Bikin BYOD Makin Nyaman dan Produktif

Demi kenyamanan dan keamanan dalam BYOD, Acer TravelMate Series bisa jadi rekan kerja terbaik untuk mendukung produktivitas di manapun dan kapanpun.

Acer TravelMate Series menggabungkan daya tahan dan portabilitas powerful. Melalui prosesor Intel® Core™ Generasi 10/11 dan Celeron®, memori besar, laptop ini semakin responsif dan cepat untuk mengoleksi data dalam bentuk spreadsheet, membuat presentasi, hingga transfer data.

Pada keamanan data, laptop ini menawarkan fitur keamanan yang kuat untuk melindungi data penting Anda melalui chip Trusted Platform Module 2.0 dan teknologi vPro™ remote management.

Selain itu, Acer TravelMate Series juga memiliki fitur fingerprint dan webcam IR untuk Windows Hello. Sistem keamanan ini membuat Anda, terutama untuk para eksekutif, secara mudah, cepat, dan nyaman untuk log in ke perangkat hanya dengan scan sidik jari atau wajah. Segala fitur luar biasa di atas dapat dinikmati menggunakan Windows 10 Pro asli. 

Baca juga: Peran Security Operation Center dalam Melindungi Ancaman Siber

Menggunakan laptop TravelMate untuk bisnis membantu segala pekerjaan secara mobile, fleksibel, dan produktif yang tentunya sesuai dengan gaya hidup BYOD. Dengan demikian, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota bisa lebih nyaman dan fokus mencapai tujuan bisnis karena laptop terlindungi.

Bring Your Own Device tetap merupakan peluang dan tantangan besar bagi perusahaan. Dengan mengikuti pendekatan yang tepat untuk mengidentifikasi risiko BYOD sekaligus mengembangkan kebijakan yang efektif, adopsi BYOD di perusahaan dapat banyak manfaat sekaligus meminimalisir risiko yang signifikan.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya