3 Agustus 2022
Mengenal Produk Ekspor Indonesia Yang Jadi Unggulan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian terus meningkatkan akselerasi ekspor ke negara-negara besar di dunia. Kinerja ekspor dan impor Indonesia di bulan April 2022 menunjukkan kondisi yang lebih positif dibandingkan bulan dan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia pada April 2022 tercatat sebesar USD 27,32 miliar, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, serta tumbuh sebesar 47,76 persen (year on year/yoy). Sementara untuk bulan Mei terjadi penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2022 turun 21,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati.
Namun tidak perlu khawatir, naik turunnya nilai ekspor ini sangat wajar terjadi dan turunnya nilai ekspor pada satu komoditas bukan berarti produk/komoditas lain turut terjadi penurunan yang signifikan. Menurut data dari Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) berikut adalah top 10 produk utama Indonesia yang di ekspor:
1. Udang
Negara tujuan ekspor: Japan, Hong Kong, China, Singapore, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, South Korea, Vietnam, USA, Belgium, England, Spain, French, Canada, Dutch, Italy, German.Japan, Hongkong, Cina, Singapore, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, USA, Belgia, Inggris, Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Itali, Jerman
2. Kopi
Negara tujuan ekspor: Brazil, Spain, Italy, Turk, Argentina, USA, England, India, China, Thailand, Japan, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Hong Kong, Sri Lanka, Bangladesh, Egypt, Iran.
3. Minyak Kelapa Sawit
Negara tujuan ekspor: India, China, Malaysia, Pakistan, Singapore, Bangladesh, Vietnam, Yordania, Tanzania, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Mozambik, Jerman, Spanyol, Itali, Turki, Rusia, USA.
4. Kakao
Negara tujuan ekspor: Malaysia, Singapore, Thailand, China, India, Japan, Philippine, Taiwan, Sri Lanka, USA, Brazil, Canada, German, Dutch, Russia, Swiss, Belgium, England, Moli.Malaysia, singapura
5. Karet dan Produk Karet
Negara tujuan ekspor: Japan, Malaysia, Philippine, Australia, Thailand, Singapore, Hong Kong, Taiwan, Sri Lanka, South Korea, USA, England, German, Belgium, Italy, Dutch, Canada, PCA, Saudi Arabia, Egypt.
6. Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
Negara tujuan ekspor: USA, England, German, Panama, Italy, Canada, Mexico, Dutch, Spain, French, Japan, Australia, Singapore, Hong Kong, Sri Lanka, South Korea, PCA, Saudi Arabia, Ethiopia, Nigeria, Kenya, Tunisia, Sudan.
7. Alas Kaki
Negara tujuan ekspor: USA, Belgium, England, French, Italy, German, Mexico, Spain, Canada, Chili, Panama, Turk, Japan, Malaysia, Thailand, South Korea, Australia, China, Hong Kong.
8. Elektronika
Negara tujuan ekspor: Japan, Taiwan, South Korea, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapore, Thailand, Vietnam, German, Dutch, Italy, Belgium, Poland, USA, England, Denmark, French, Yunani.
9. Komponen Kendaraan Bermotor
Negara tujuan ekspor: USA, French, England, German, China, Malaysia, Vietnam, Australia, Hong Kong, Japan, Singapore, Thailand, Sri Lanka, India, Pakistan, Philippine, USA, Canada, Belgium, Turk, PEA, South Africa, Iran, Saudi Arabia.
10. Furniture
Negara tujuan ekspor: USA, French, England, Dutch, Belgium, Spain, German, Italy, Canada, Denmark, Sweden, Japan, Australia, Malaysia, Singapore, South Korean, Taiwan, China, PPCA, South Africa.
Dukungan Pemerintah Terhadap Ekspor di Indonesia
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI secara konsisten berupaya mendukung peningkatan ekspor Indonesia. Berdasarkan data ekspor Indonesia pada bulan Januari-Februari 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor adalah Provinsi Jawa Barat dengan nilai perkembangan ekspor berdasarkan provinsi asal barang terbesar senilai USD 6,07 miliar.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald S. Grisanto menyampaikan bahwa pada pertengahan tahun 2021, LPEI telah berhasil meluncurkan Program Desa Devisa Kopi Subang di Jawa Barat yang bekerjasama dengan koperasi dan pemerintah daerah setempat. Program Desa Devisa yang berlokasi di Kabupaten Subang tersebut berfokus pada komoditas kopi dengan memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas para petani kopi Subang.
Selain sinergi dalam Program Desa Devisa, komitmen LPEI untuk mengembangkan UMKM Berorientasi Ekspor Jawa Barat terus ditingkatkan. Untuk itu, LPEI berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) memberikan capacity building kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM khusus di wilayah Jawa Barat.
Semoga dengan dukungan pemerintah ini bisa menjadi penyemangat masyarakat untuk turut melakukan peningkatan ekspor Indonesia.