6 September 2022

Peran Security Operation Center dalam Melindungi Ancaman Siber

Pertukaran informasi digital yang berkembang pesat juga diikuti pertambahan jumlah ancaman keamanan jaringan tersebut. Maka dari itu, untuk menghindari ancaman siber, para pelaku TI harus memperhatikan metode dan strategi pengamanan jaringan. Salah satu solusinya dengan mengoptimalkan Security Operation Center (SOC).

Ancaman berupa aktivitas digital ilegal, seperti serangan hacking, malware, spyware, trojan dan lainnya terus tumbuh, baik secara jumlah maupun kompleksitas. Security Operation Center (SOC) ini hadir untuk melakukan korelasi antara data yang dikumpulkan dan melakukan analisa terhadap insiden keamanan yang sedang terjadi. 

Bagaimana cara kerjanya? Seberapa besar pengaruhnya? Mari simak di bawah ini.

Pengertian dan Peran Security Operation Center

Security Operation Center adalah fasilitas yang terdiri dari komponen penting dalam mendukung keamanan jaringan atau IT security perusahaan. Sasarannya, SOC untuk mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi insiden keamanan siber menggunakan kombinasi solusi teknologi dan serangkaian proses.

SOC penting karena mendukung keamanan TI, melindungi keamanan organisasi/perusahaan, dan menjaga integritas bisnis Anda agar mampu berkembang tanpa khawatir akan ancaman siber. Setiap perusahaan, baik rintisan atau global, dianjurkan memiliki sumber daya SOC sendiri demi keberlangsungan.

SOC juga mencakup Network Operating Center (NOC), perangkat infrastruktur yang melakukan fungsi-fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan jaringan (network). Perangkat tersebut dimonitoring sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sesuai dengan standar pelayanan yang diberikan.

Baca Juga: Seberapa Penting Server untuk Sebuah Bisnis?

Komponen Security Operation Center

Ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam membangun SOC, yaitu teknologi, SDM, dan proses. Ketiga komponen tersebut harus direncanakan untuk saling mendukung dan terintegrasi. Memang, tidak mudah membangun ketiga komponen tersebut, ada tantangan yang perlu dihadapi. Namun, jika komponen tersebut telah dipahami dan dijalankan sesuai dengan kebutuhan, fungsi SOC dapat berjalan lebih optimal.

1. Teknologi

Ada beberapa unsur utama yang harus dipenuhi. Pertama, sensor untuk mengumpulkan aktivitas dari berbagai sumber, termasuk network traffic. Sensor untuk mendeteksi adanya anomali maupun serangan. Kedua, ada Log Management untuk mengumpulkan, normalisasi, dan menyimpan log. Perangkat ini mendapatkan log yang dikirim dari perangkat yang ada (perangkat security, server, aplikasi, dll).

Ketiga, ada Correlation Engine untuk menganalisis aktivitas yang ada. Keempat, ada Response System untuk bereaksi terhadap serangan dan kemungkinan insiden. Keempat perangkat ini berkolaborasi dengan perangkat keamanan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti Firewall, IPS/IDS, Web Application Firewall, Endpoint Security, dan sebagainya. 

Namun, ada tantangan yang akan dihadapi, antara lain kompleksitas infrastruktur. Untuk membangun komponen di atas akan memerlukan waktu yang lama, modal yang besar, dan sarana yang mendukung.

2. Sumber Daya Manusia

Teknologi yang sudah dibangun, tentunya butuh orang-orang yang mengoperasikannya. Maka dari itu, penting agar SOC dijalankan oleh orang-orang yang tepat untuk menangani serangan siber. Personil dalam SOC biasa disebut Security Analyst. Mereka memonitor, menganalisa, dan memberikan rekomendasi terhadap jaringan terkait dengan incident security yang akan dan sedang terjadi.

3. Proses atau Prosedur

Setelah perusahaan memiliki teknologi dan SDM untuk menjalankan SOC, selanjutnya adalah prosedur yang dijalankan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti apa yang harus dilakukan jika terjadi serangan, bagaimana alurnya, dan cara melacak proses penanganan serangan maupun insiden. Tantangannya adalah tingkat kompleksitas dalam membangun dan menerapkan prosedur, dan bagaimana cara meningkatkan supaya proses tersebut dapat efektif.

Baca Juga: Sentralisasi Proses Bisnis dengan Server Acer

Cara Kerja Security Operation Center

SOC secara keseluruhan memiliki fungsi strategis bagi perusahaan, terutama bagi yang bergantung pada pemanfaatan IT. Dengan semakin kompleksnya cyber attack dan tingginya kerugian yang diakibatkan, SOC saat ini menjadi kebutuhan.

Langkah pertama dalam menetapkan SOC dalam perusahaan adalah menentukan strategi yang jelas. Menetapkan tujuan perusahaan dari berbagai departemen serta masukan dan dukungan dari para eksekutif.

Setelah strategi dikembangkan, infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung strategi tersebut harus dilaksanakan. Infrastruktur SOC, diantaranya firewall, IPS/IDS, solusi deteksi pelanggaran, probe, dan SIEM (Security Information and Event Management). Teknologi harus tersedia untuk mengumpulkan informasi melalui aliran data, sehingga aktivitas data dapat dikorelasikan dan dianalisis oleh staf SOC. 

Untuk hasil terbaik, SOC harus mengikuti kabar ancaman terbaru dan memanfaatkan informasi tersebut untuk meningkatkan deteksi internal dan mekanisme pertahanan. Security Operation Center terbukti merupakan salah satu cara agar perusahaan dapat meningkatkan kondisi keamanan IT-nya ke tingkat yang lebih baik.

Security Operation Center yang benar-benar sukses tandanya bisa memanfaatkan otomatisasi keamanan menjadi efektif dan efisien. Dengan menggabungkan analis keamanan yang terampil dengan teknologi, perusahaan bisa memperhitungkan strategi keamanan dan pertahanan yang lebih baik terhadap pelanggaran data dan serangan dunia maya ke depannya.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya