23 Januari 2024

Pengendalian Produksi :
Pengertian, Jenis, dan Tahapannya

Pengendalian produksi penting untuk diterapkan dalam pengelolaan kinerja di lingkup operasional suatu perusahaan. Secara umum, proses pengendalian produksi merangkum serangkaian strategi dan prosedur yang bertujuan untuk memantau, mengatur, serta meningkatkan berbagai aspek dalam siklus produksi. 

Dengan adanya pengendalian produksi yang efektif, maka perusahaan dapat merespon adanya perubahan permintaan pasar dengan lebih cepat dan memastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai pengendalian produksi di perusahaan, meliputi pengertian, tujuan, jenis-jenis, hingga tahapannya secara menyeluruh.

Pengertian Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi adalah suatu proses yang dirancang untuk memastikan bahwa kegiatan produksi suatu organisasi berjalan sesuai dengan rencana dan standar yang telah ditetapkan. Pengendalian produksi perlu dilakukan untuk mencapai efisiensi, konsistensi, serta efektivitas dalam proses produksi, sehingga produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan perusahaan dan sesuai permintaan konsumen.

Aspek Utama Pengendalian Produksi

Beberapa aspek utama dari pengendalian produksi melibatkan:

  1. Perencanaan Produksi — Penetapan rencana produksi yang mencakup alokasi sumber daya, jadwal produksi, dan target output.
  2. Pemantauan Produksi — Memantau secara terus-menerus jalannya proses produksi untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan rencana.
  3. Kendali Kualitas — Memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
  4. Manajemen Persediaan — Memantau dan mengendalikan tingkat persediaan bahan baku, produk dalam proses, dan produk jadi untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.
  5. Pengaturan Jadwal Produksi — Menyusun jadwal produksi yang efisien untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya dan menghindari waktu henti yang tidak diinginkan.
  6. Manajemen Tenaga Kerja — Mengelola tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan produksi dan memastikan keterampilan yang diperlukan telah tersedia.
  7. Evaluasi Kinerja — Melakukan evaluasi secara berkala terhadap proses produksi untuk menilai kinerja dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Baca juga: Kenali Inventory Control, Tugas, Fungsi, hingga Cara Kerja

Tujuan Pengendalian Produksi

Berikut adalah beberapa tujuan utama dari pengendalian produksi:

1. Mencapai Efisiensi Produksi

Pengendalian produksi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Dengan meminimalkan pemborosan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, perusahaan dapat mencapai produksi yang lebih efisien.

2. Mengendalikan Kualitas

Salah satu tujuan utama pengendalian produksi adalah memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Hal ini melibatkan pemantauan dan pengendalian kualitas di setiap tahap produksi untuk mencegah cacat dan memastikan kepuasan pelanggan.

3. Menjaga Kesesuaian dengan Rencana Produksi

Rencana produksi mengatur target output, jadwal, dan alokasi sumber daya. Pengendalian produksi bertujuan untuk menjaga konsistensi dengan rencana tersebut dan memastikan bahwa produksi berjalan sesuai dengan jadwal serta target yang telah ditetapkan.

4. Optimasi Persediaan

Tujuan lain dari pengendalian produksi adalah untuk mengelola persediaan dengan baik, termasuk menghindari adanya kelebihan atau kekurangan stok, meminimalkan biaya penyimpanan, serta memastikan ketersediaan bahan baku dan produk jadi sesuai kebutuhan.

5. Pengelolaan Biaya

Dengan mengoptimalkan proses produksi dan mengendalikan penggunaan sumber daya, perusahaan dapat mengelola biaya produksi. Pengendalian produksi membantu mengidentifikasi potensi pemborosan dan mengejar efisiensi dalam pengeluaran.

6. Pengaturan Jadwal Produksi

Tujuan ini mencakup penyusunan jadwal produksi yang baik untuk memastikan penggunaan sumber daya yang efisien, menghindari penundaan yang tidak diinginkan, serta merespon perubahan permintaan atau kondisi pasar dengan cepat.

7. Meningkatkan Fleksibilitas Produksi

Pengendalian produksi juga bertujuan untuk membuat sistem produksi lebih fleksibel, memungkinkan perusahaan untuk merespon perubahan dalam kebutuhan pasar, desain produk, atau perubahan kondisi lainnya.

8. Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja

Pengendalian produksi juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, baik dalam hal keterampilan maupun alokasi waktu.

Jenis-Jenis Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pengendalian Berdasarkan Pesanan

Merupakan pengendalian yang dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan pesanan konsumen. Jenis pengendalian ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk berdasarkan pesanan, seperti perusahaan skala kecil dan menengah.

2. Pengendalian Berdasarkan Produk Standar

Merupakan pengendalian yang dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Jenis pengendalian ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk standar, seperti perusahaan manufaktur massal.

Tahapan Pengendalian Produksi

Secara umum, proses pengendalian produksi terdiri atas empat tahapan, yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada tahap ini, perusahaan akan menentukan jenis produk yang akan diproduksi, sasaran pasar, dan jumlah produk yang akan diproduksi. Perencanaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan efisien dan efektif.

2. Routing

Pada tahap ini, perusahaan akan menentukan jalur produksi yang akan digunakan untuk memproduksi produk. Routing dilakukan untuk memastikan bahwa produk dapat diproduksi secara efisien dan dengan kualitas yang baik.

3. Scheduling

Pada tahap ini, perusahaan akan menentukan waktu pelaksanaan proses produksi. Scheduling dilakukan untuk memastikan bahwa produk dapat selesai diproduksi tepat waktu.

4. Dispatching

Pada tahap ini, perusahaan akan memberikan perintah kepada karyawan untuk memulai proses produksi. Dispatching dilakukan untuk memastikan bahwa proses produksi dapat dimulai secara tepat waktu.

Demikian penjelasan lengkap mengenai pengendalian produksi. Pentingnya penerapan pengendalian produksi semakin terasa dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif. Perusahaan yang mampu mengimplementasikan strategi pengendalian produksi dengan baik tentunya akan memiliki keunggulan dalam menjaga konsistensi kualitas produk, mengelola persediaan dengan efisien, dan merespon perubahan pasar dengan cepat. 

Dengan menerapkan berbagai aspek pengendalian produksi pada perusahaan, seperti pengendalian kualitas, manajemen persediaan, dan pengaturan jadwal produksi, perusahaan dapat mencapai keseimbangan yang optimal antara produksi yang efisien dan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Oleh karena itu, pengendalian produksi menjadi salah satu faktor penting yang dapat menentukan kesuksesan suatu bisnis.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya