28 Agustus 2024

Mengenal Apa Itu BIOS, Fungsi, Jenis, hingga Cara Kerjanya

Salah satu program dasar pada komputer atau laptop yang penting untuk menjaga perangkat tetap bekerja dengan baik adalah BIOS. Namun, meskipun BIOS memiliki peran yang cukup krusial dalam komputer, masih banyak pengguna yang kurang tahu tentang BIOS. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pengguna hanya berurusan dengan BIOS ketika mereka menghadapi masalah tertentu atau akan menginstal sistem operasi. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan BIOS?

Apa Itu BIOS?

BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System yang merupakan program dasar pada komputer untuk mengatur proses input dan output data. Program ini juga bertanggung jawab untuk mengelola fungsi-fungsi dari perangkat keras yang terdapat pada komputer. Oleh karena itu, BIOS bisa dibilang sebagai program dasar yang terintegrasi dalam sistem komputer.

Berbeda dengan perangkat lunak atau software yang pada umumnya diinstal pada memory harddisk, program ini disimpan pada chip khusus yang dinamakan memory flash. Chip ini biasanya disebut juga dengan sebutan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Tanpa adanya BIOS, komputer tidak akan berfungsi dengan normal, bahkan mungkin sama sekali tidak bisa dihidupkan.

Fungsi BIOS

BIOS memiliki beberapa fungsi dan peran penting, di antaranya yaitu:

1. Melakukan Pengujian POST (Power On Self Test)

BIOS berfungsi untuk memastikan tingkat kompatibilitas antara sistem operasi yang digunakan dengan spesifikasi perangkat komputer. Pengecekan ini penting dilakukan di awal sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer.

2. Konfigurasi Dasar Komputer

BIOS juga berfungsi untuk mengatur konfigurasi dasar perangkat komputer. Hal ini dilakukan dengan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjalankan sistem dengan lancar. Pengguna komputer dapat menyesuaikan proses ini sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Memberikan Informasi Dasar tentang Komputer

BIOS juga berfungsi untuk memberikan informasi dasar tentang berbagai proses yang terjadi di dalam komputer. Contoh informasi yang disediakan oleh BIOS, antara lain yaitu alokasi memori yang akan digunakan untuk instalasi sistem operasi, serta detail lainnya yang berkaitan dengan interaksi perangkat keras komputer.

4. Memuat dan Menjalankan Sistem Operasi Komputer

Saat komputer dihidupkan, program pertama yang berjalan pada komputer adalah BIOS. BIOS selanjutnya akan mengecek kesiapan dari sistem operasi yang tersimpan dalam hard disk untuk selanjutnya dimuat dan dijalankan.

Apa Saja Komponen BIOS?

BIOS memiliki komponen yang berperan penting agar BIOS dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala. Komponen-komponen pada BIOS antara lain:

1. BIOS Setup

BIOS Setup berguna untuk menampilkan dan mengubah pengaturan default dari pabrik. Dengan komponen ini, pengaturan BIOS dapat diubah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perubahan pada pengaturan BIOS berguna untuk menyesuaikan perangkat yang kompatibel dengan motherboard.

2. Driver

Driver digunakan sebagai perantara antara komputer dan perangkat keras. Dengan adanya driver, processor, VGA, input device, serta perangkat lainnya yang masih terkait dengan DOS dapat berjalan tanpa ada masalah.

3. Bootstraper Utama

Bootstraper utama digunakan untuk menjalankan proses booting pada sistem operasi yang terdapat di komputer. Kelancaran komputer dalam melakukan proses booting merupakan salah satu peran dari bootstraper utama.

Jenis-Jenis BIOS

BIOS terdiri atas beberapa macam yang dirilis pada tahun yang berbeda-beda. Beberapa jenis BIOS di antaranya yaitu:

1. IBM BIOS

IBM BIOS dikembangkan oleh IBM. Inc., perusahaan software dan perangkat keras ternama yang berasal dari Amerika Serikat. IBM BIOS kemudian dibagi lagi menjadi 3 versi:

  • IBM BIOS Versi 1 ? dirilis pada 24 April 1981 dan merupakan BIOS dengan memori fisik sebesar 544 kb.
  • IBM BIOS Versi 2 ? dirilis pada 19 Oktober 1981 dengan adanya fitur tambahan yaitu bugfix.
  • IBM BIOS Versi 3 ? dirilis pada 27 Oktober 1982 dan merupakan versi termutakhir pada zamannya dengan memori sebesar 640 kb, serta fitur untuk mempermudah perpindahan blok memori.

2. Phoenix BIOS

Jenis BIOS selanjutnya yaitu Phoenix BIOS, yang dikembangkan oleh perusahaan software dan perangkat keras Phoenix Technologies Ltd., yang berasal dari California, Amerika Serikat. Jenis BIOS ini menjadi salah satu BIOS yang cukup populer digunakan di Indonesia. Phoenix BIOS memiliki keunggulan, yaitu mampu mengaktifkan keamanan hingga konektivitas dan kompabilitas dari berbagai komponen yang terdapat pada komputer.

Dibandingkan dengan BIOS lainnya, Phoenix BIOS memiliki jeda pada setiap kode peringatan (beep) yang dimiliki. Beberapa kode beep pada Phoenix BIOS antara lain:

  • 1 1 4 ? kode peringatan jika terdapat kerusakan pada BIOS.
  • 1 2 1 ? kode peringatan jika ditemukan kerusakan pada motherboard.
  • 1 3 1 ? kode peringatan jika ada masalah pada RAM ketika sedang dalam pemasangan ataupun karena ada kerusakan.
  • 3 3 4 ? kode peringatan jika terdapat masalah pada VGA saat dalam pemasangan maupun jika ditemukan adanya kerusakan.

3. Award BIOS

Jenis BIOS selanjutnya yaitu Award BIOS yang dikembangkan oleh perusahaan Award Software International Inc., sebuah perusahaan software dan perangkat keras yang berasal dari Los Gatos, California. Salah satu kelebihan Award BIOS yaitu memiliki program yang sistem dasarnya bisa dimodifikasi oleh pengguna. Selain itu, Award BIOS juga menyimpan informasi setup pada CMOS RAM.

Award BIOS juga memiliki beberapa kode beep atau kode peringatan, di antaranya yaitu:

  • Beep panjang 1 kali ? terdapat kesalahan pada RAM. 
  • Beep panjang 1 kali dan beep pendek 2 kali ? terdapat kerusakan pada VGA.
  • Beep panjang 1 kali dan beep pendek 3 kali ? terdapat kerusakan pada keyboard.
  • Beep panjang yang tidak berhenti ? RAM atau VGA tidak terpasang.

4. AMI BIOS

Jenis BIOS yang terakhir yaitu AMI BIOS yang diproduksi dan dikembangkan oleh perusahaan American Megatrend Inc., perusahaan software dan perangkat keras yang terletak di Norcross, Georgia. Jenis BIOS ini mulai populer digunakan sejak tahun 2002. Untuk mengakses AMI BIOS, pengguna cukup menekan tombol Delete.

AMI BIOS juga memiliki kode beep atau kode peringatan yang beragam, antara lain yaitu:

  • Beep 1 kali ? terdapat kesalahan pada RAM, bisa jadi karena tidak terpasang dengan benar atau terjadi kerusakan.
  • Beep 2 kali ? terdapat kesalahan pada RAM atau Memory Parity Error
  • Beep 3 kali ? terdapat kesalahan pada RAM, Memory Read, atau Write Error.
  • Beep 4 kali ? terdapat kesalahan pada motherboard
  • Beep 5 kali ? terdapat kerusakan pada processor.
  • Beep 6 kali ? terdapat masalah pada fungsi controller di keyboard.
  • Beep 7 kali ? terdapat kesalahan pada Video Mode dari komputer.
  • Beep 8 kali ? terdapat kesalahan pada tes memori pada VGA.
  • Beep panjang 1 kali dan beep pendek 8 kali ? terdapat kesalahan ketika melakukan tes tampilan gambar.
  • Beep panjang 1 kali dan beep pendek 3 kali ? terdapat kerusakan pada memori tambahan.

Bagaimana Cara Kerja BIOS?

Cara kerja BIOS secara umum adalah sebagai berikut:

  • Pertama, BIOS akan melalui proses inisialisasi. Dalam proses ini, disajikan semua informasi mengenai spesifikasi komputer, seperti jenis dan kapasitas harddisk, jenis memory, informasi jenis VGA, dan sebagainya.
  • Selanjutnya, BIOS akan memeriksa setiap RAM dan prosesor untuk mengetahui apakah ia bekerja sesuai dengan fungsinya.
  • Setelah memeriksa RAM dan prosesor, BIOS akan memeriksa device yang terpasang pada sebuah komputer.
  • Apabila semua komponen telah sukses dilaksanakan, BIOS akan mencari lokasi booting device beserta sistem operasinya (OS), seperti Windows, Linux, dan sebagainya.
  • Kemudian, BIOS akan memeriksa boot option. Pada pemeriksan boot option sesuai dengan urutan settingan pada sebuah BIOS. Pada dasarnya, mulai dari Boot from CD-ROM, Hard Drive, LAN, dan lainnya.
  • Kemudian, BIOS akan memeriksa bootstraps pada device yang diurutkan settingan vendor BIOS.
  • Setelah pengaturan boot sudah disesuaikan, selanjutnya komputer akan restart. Kamu bisa memulai untuk instalasi sistem operasi.

Penggunaan BIOS pada laptop salah satunya dapat dilihat pada laptop Acer Travelmate P6 yang berbasis Intel Evo. Laptop Travelmate P6 merupakan kombinasi portabilitas dengan performa terbaik. Selain tipis dan ringan, dengan bobot hanya sekitar 1,0 kg, laptop ini juga sangat tangguh dengan dukungan prosesor Intel Core i7 Generasi ke-11. Desain yang user-friendly dan kaya akan fitur keamanan dan pengelolaan, sehingga ideal digunakan untuk bisnis dan perusahaan.

Terdapat dua tipe Travelmate P6, yaitu Travelmate P614-52 dan Travelmate P614RN-52. Perbedaan paling menonjol dari kedua tipe ini terletak pada modelnya. Travelmate P614RN-52 memiliki model yang reversible sehingga dapat digunakan sebagai tablet dengan layar sentuh dan stylus, sehingga cocok bagi pekerja desain atau ilustrasi. Meski berbeda model, kedua tipe Travelmate P6 ini tetap ideal digunakan sebagai laptop untuk bisnis atau kerja hybrid karena sama-sama ringan dan tangguh dengan sertifikat military grade MIL-STD 810H.

Jika kamu ingin mencari tahu tips masuk BIOS Acer yang mudah bagi pemula, baca artikel Cara Masuk BIOS Acer.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya