1 September 2022

Mengenal EDR, Security Tools yang Banyak Diadopsi Perusahaan Besar

Dalam operasional jaringan bisnis sehari-hari, endpoint merupakan salah satu bagian penting yang kerap dijadikan sebagai pintu masuk bagi penjahat siber untuk melancarkan serangan. Istilah endpoint mengacu pada perangkat yang menjadi ujung dari komunikasi jaringan. 

Selama suatu perangkat dapat menerima sinyal internet, maka dapat dikategorikan sebagai endpoint. Dalam konteks ini, endpoint pada suatu perusahaan dapat meliputi kamera pengawas, smart lightsmart tv, sensor dan lain sebagainya.

Mengingat strategisnya endpoint dalam operasional bisnis perusahaan, pengelolaan keamanan endpoint menjadi suatu kewajiban. Tujuannya adalah untuk melindungi perangkat, pengguna, konsumen dan kelanjutan bisnis perusahaan. 

Salah satu security tools yang dapat digunakan untuk melindungi endpoint adalah Endpoint Detection and Response (EDR) yang merupakan solusi keamanan endpoint terintegrasi yang mengkombinasikan pengawasan berkelanjutan secara real-time dan pengumpulan data endpoint yang didasarkan pada respon otomatis berbasis aturan dan analisa kapabilitas. 

Istilah EDR atau yang kerap juga disebut Endpoint Threat Detection and Response (ETDR) digunakan untuk mendeskripsikan sistem keamanan yang mendeteksi dan menginvestigasi aktivitas mencurigakan pada host dan endpoint, menggunakan otomatisasi tingkat tinggi untuk memungkinkan tim IT security mengidentifikasi dan merespons ancaman dengan cepat. 

EDR diperlukan karena pengelolaan endpoint merupakan tugas yang cukup berat dan kompleks. Terlebih dalam sebuah perusahaan besar dimana rata-rata divisi IT mengelola ribuan endpoint dalam jaringan mereka. 

Endpoint ini tidak hanya meliputi laptop, tablet dan smartphone, melainkan seluruh perangkat pintar dalam sistem Internet of Things (IoT) perusahaan. SANS Institute, sebuah organisasi nirlaba di Amerika Serikat, pernah melakukan survei untuk mengetahui kisaran jumlah endpoint yang dikelola rata-rata divisi IT. Hasil survei tersebut menunjukan angka yang cukup besar yakni 5.000 hingga 500.000 perangkat per perusahaan. 

EDR banyak diadopsi oleh perusahaan besar dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi security tools yang wajib untuk dimiliki. Penjualan teknologi ini pun meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2026 nanti, penjualan EDR diprediksi akan mencapai US$ 7.27 juta dengan rata-rata pertumbuhan tahunannya mencapai 26%.

Baca Juga: Tips Memilih Penyedia Layanan Cyber Security Untuk Perusahaan

Fungsi EDR dan Perbedaanya dengan Antivirus Tradisional

EDR memiliki berbagai macam fungsi yang membedakannya dengan antivirus biasa. Berikut ini merupakan poin-poin fungsi EDR untuk perusahaan:

  • Melakukan monitoring dan pengumpulan data dari endpoint yang mencakup logsperformance monitoring, detail filerunning process dan konfigurasi data ataupun informasi lainnya.
  • Menganalisa data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi pola serangan.
  • Mengotomatisasi respons baik dengan menghapus maupun membatasi aktivitas yang dicurigai sebagai ancaman.
  • Sebagai forensik dan peralatan analisis untuk meneliti aktivitas yang teridentifikasi sebagai ancaman.

Lantas, apa saja perbedaan EDR dengan antivirus tradisional? Berikut ini merupakan perbandingannya: 

1. Cakupan

Pada dasarnya, antivirus merupakan program tunggal yang melakukan fungsi keamanan dasar seperti memindai, mendeteksi dan menghapus virus dan malware. Jika dibandingkan dengan EDR, antivirus tradisional cenderung lebih sederhana dan memiliki cakupan terbatas. Di dalam EDR, antivirus merupakan salah satu bagian tools. selain security tools seperti firewallwhitelisting tools, dan monitoring tools.

2. Kemampuan Perlindungan 

Sebagai sistem keamanan yang terdesentralisasi, antivirus tradisional dinilai tidak cukup efektif untuk melindungi perimeter digital perusahaan skala besar yang kerap berekspansi secara cepat. Sedangkan, EDR yang menyediakan sistem keamanan tersentral dan monitoring ancaman secara berkelanjutan memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh  terhadap jaringan digital perusahaan.

3. Kemampuan Mengidentifikasi Ancaman

Antivirus tradisional melakukan deteksi terhadap malware dan virus menggunakan signature-based detection. Cara kerjanya dengan membandingkan paket data dengan data yang ada pada database antivirus. Hal ini dinilai tidak cukup memberikan perlindungan mengingat para penjahat siber kini dapat membuat malware dengan code yang berubah secara berkelanjutan sehingga mampu menembus keamanan antivirus. 

Sedangkan EDR mendeteksi semua ancaman pada endpoint dan memberikan respons secara real-time terhadap ancaman yang teridentifikasi. Hal ini membantu kita memahami cakupan dari potensi serangan yang akan membantu kita mempersiapkan diri terhadap serangan tersebut. Sistem EDR juga mengumpulkan data forensik berkualitas tinggi yang diperlukan untuk menginvestigasi dan merespon situasi.

Rekomendasi EDR Terbaik

Bagi Anda yang ingin menggunakan teknologi EDR untuk meningkatkan keamanan bisnis, berikut ini adalah rekomendasinya:

  • McAfee MVision EDRVendor ini merupakan tools EDR cloud-native yang dilengkapi kemampuan investigasi berbasis AI.
  • CrowdStrike Falcon Insight. Tools ini menawarkan endpoint security posture analisis dengan pengumpulan informasi berbasis crowdsourced untuk membantu mendeteksi dan memitigasi serangan.
  • VMware Carbon Black Cloud Endpoint. Tools ini merupakan EDR berbasis Cloud dengan fitur behavioral analytics.
  • FireEye Endpoint Security. Dapat menjalankan fungsi respons otomatis menggunakan analisis pola dan kebiasaan.
  • Sejumlah EDR open source seperti OSSEC, Wazuh, TheHive Cortex dan Open EDR.

Baca Juga: Cara Perusahaan Mengatasi Serangan Ransomware & Respon Jika Terinfeksi

Solusi Layanan Keamanan Siber Acer

Nah, itulah sekilas penjelasan mengenai EDR. Keamanan memang menjadi aspek penting dalam bisnis digital. Namun, tidak semua perusahaan memiliki sumberdaya yang dapat mengelolanya. 

Bagi perusahaan yang membutuhkan solusi menyeluruh bagi pengelolaan keamanan bisnis Anda,  Acer hadir memberikan solusi terbaik bagi perusahaan maupun organisasi yang ingin melindungi seluruh aspek dalam keamanan sistem dan jaringan Anda. Berikut ini adalah sebagian layanan yang ditawarkan Acer:

  • Security intelligence yang mengintegrasikan Big Data, AI dan professional security untuk mengembangkan kecerdasan keamanan yang unik.
  • Jasa audit / cyber security health check untuk meningkatkan prosedur keamanan.
  • Vulnerability assessment untuk aplikasi dan infrastruktur web.
  • Penetration test untuk aplikasi seluler dan web.
  • Social engineering, misalnya melalui email phishing campaign untuk meningkatkan kesadaran keamanan di antara karyawan.

Tertarik menggunakan layanan keamanan siber salah satu perusahaan teknologi terkemuka dan terpercaya di dunia? Hubungi Acer sekarang juga dan dapatkan informasi serta penawaran lebih lengkap. 

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya