23 September 2022

Apa itu Data Breach? Kenali dan Ketahui Cara Mengatasinya

Dalam era serba digital, data breach atau pelanggaran data merupakan salah satu risiko berbahaya yang dapat mengancam keamanan data pribadi maupun perusahaan. Informasi rahasia atau pribadi nilainya sangat besar. Kasus ini akan berujung pada penjualan data penting ke dark web, seperti nama dan nomor kartu kredit yang bisa dibeli, lalu digunakan untuk tujuan pencurian identitas atau penipuan.

Adanya data breach membuat banyak perusahaan kehilangan bisnis mereka. Menurut laporan Teramind, ada 231.354 catatan data hilang atau dicuri dalam periode 60 menit. Selain itu, jumlah pelanggaran data naik 54 persen dari tahun ke tahun, dan jumlah catatan yang terekspos melonjak sebesar 52 persen pada 2019.

Menjadikan keamanan data sebagai prioritas utama adalah soal kelangsungan hidup. Data pribadi jika jatuh ke tangan yang salah bisa mempengaruhi perusahaan Anda dan orang-orang yang bekerja dengan Anda. Maka dari itu, penting untuk aware tentang pelanggaran data ini, penyebab, dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Tren Keamanan Siber 2021 yang Perlu Anda Tahu

Pengertian dan Penyebab Data Breach

Data breach adalah kasus serangan cyber, suatu kondisi ketika hacker mampu menyusup masuk ke dalam sistem dan mengekstraksi data-data penting di dalamnya. Pengertian lain, dilansir Norton, data breach adalah insiden keamanan ketika suatu data pribadi pengguna device telah diakses tanpa adanya otorisasi. Jenis pembobolan dan pencurian data ini dapat merugikan bisnis atau konsumen dengan berbagai cara.

Hal ini dianggap sebagai tindakan kriminal yang dapat merusak reputasi pribadi maupun perusahaan. Memang, mengembalikan data yang hilang bisa saja dilakukan, tapi reputasi yang tercoreng karena tersebarnya data pribadi tidak akan pulih. Dampaknya, mulai dari tercurinya data-data sensitif sampai hilangnya kepercayaan pelanggan. 

Lalu, apa penyebabnya? Data breach bisa terjadi karena penggunaan kredensial yang lemah, sistem rentan diretas, adanya serangan malware, dan kemungkinan adanya serangan yang menargetkan mitra bisnis.

Secara teknis, mirip dengan security breach atau pelanggaran keamanan, tapi berbeda tujuan. Security breach hanyalah pembobolan, sedangkan data breach adalah aktivitas mencuri informasi. Analoginya, security breach adalah seorang pencuri yang membobol jendela rumah Anda, sementara data breach ketika si pencuri mengambil surat-surat penting atau laptop Anda.

Perlu digaris bawahi, data breach berbeda dengan data leakage (kebocoran data). Data breach terjadi karena unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, sementara data leakage terjadi karena data security yang buruk.

Ada beberapa kasus data breach baru-baru ini, seperti yang menimpa aplikasi video conference Zoom. Dalam kurun waktu singkat, Zoom menjadi korban dari pembobolan data. Kasus ini terjadi pada awal April 2020. Dari kasus ini, diketahui sekitar 500.000 kredensial akun pengguna Zoom dijual secara bebas di Dark Website.

Bagaimana Cara Mengatasi Data Breach?

Pertama, phishing yakni serangan manipulasi psikologis yang dirancang untuk mengelabui pengguna agar menyerahkan data-data pribadi mereka. Kedua, penggunaan software ilegal untuk menebak kata sandi device milik pengguna. Ketiga, spyware yang merupakan jenis malware dengan cara kerja mencuri data pribadi tanpa terdeteksi sama sekali oleh pengguna.

Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi data branch, simak poin-poin berikut:

1. Hentikan Pelanggaran Data Secepat Mungkin

Ketika perusahaan Anda mengalami insiden data breach, penting untuk berpikir kritis. Selagi mencari cara menghentikan pelanggaran data, cobalah untuk mencari tahu data apa yang mungkin telah dicuri. Hal itu memberi gambaran tentang parahnya situasi. Setelah mengetahuinya, Anda mulai mengisolasi sistem apa pun yang diakses oleh penyerang untuk mencegah pelanggaran data menyebar ke seluruh jaringan. Maka dari itu, memiliki infrastruktur keamanan siber yang kompleks dan banyak lapisan menjadi penting.

2. Pantau Rekening Keuangan Anda

Biasanya, tujuan data branch untuk mencuri harta digital. Maka dari itu, periksa akun keuangan Anda secara teratur untuk mengecek aktivitas yang tidak biasa. Tak lupa, periksa laporan kredit Anda secara teratur untuk melihat apakah pencuri mencoba mengakses kartu kredit atau rekening lain atas nama Anda.

3. Update Security Software Secara Berkala

Bersama tim, terapkan perangkat lunak keamanan berkualitas tinggi. Anda bisa install dan gunakan rangkaian perangkat lunak yang mencakup perlindungan malware dan virus. Selain itu, Anda wajib evaluasi keamanan data dari third party software.

Baca Juga: Apa Itu Cybersecurity dan Perannya dalam Perusahaan?

4. Cadangkan File dan Pastikan Keamanannya

Enkripsi dan backup data dengan rutin. Selain itu, bersihkan hard drive Anda. Hindari hanya menghapus file. Gunakan program pemusnah data untuk menghapus drive sepenuhnya. Membuat instalasi baru dari sistem operasi juga akan berhasil menghapus drive. Hal ini juga berlaku untuk smartphone dan gadget lain yang memiliki teknologi cloud.

5. Kembangkan rencana responsif untuk data breach

Pelanggaran data bisa juga disebabkan oleh kesalahan manusia. Maka dari itu, penting untuk melatih dan mendidik tim Anda tentang keamanan siber. Pelatihan keamanan dan privasi rutin disarankan. Terapkan kata sandi yang kuat di seluruh sistem digital perusahaan dan jadwalkan perubahan kata sandi setidaknya setiap 6 bulan.

Selain itu, wajib adanya pemantauan dan pelacakan transfer data untuk mencegah data disalahgunakan atau dieksploitasi. Batasi akses ke sistem tertentu oleh orang-orang yang tidak berkepentingan, pastikan bahwa data sensitif hanya ditangani oleh orang-orang profesional. 

Satu lagi hal dasar yang perlu diperhatikan adalah Anda tidak boleh hanya mengandalkan orang lain untuk menjaga keamanan informasi Anda. Selalu penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan mengawasi informasi Anda secara mandiri.

Barangkali terlihat sepele, cyber attack ini telah merugikan ribuan hingga jutaan orang dan perusahaan tiap tahunnya. Tugas kita sebagai pengguna device untuk berhati-hati dan teliti ketika sedang melakukan aktivitas di internet.

Data breach bisa membawa berbagai dampak negatif untuk bisnis, mulai dari tercurinya data-data sensitif sampai hilangnya kepercayaan pelanggan. Untuk menghindarinya, Anda perlu mencegahnya dengan poin-poin yang sudah disebutkan di atas.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya