6 September 2022

Apa Itu DNS Server dan Bagaimana Manfaatnya?

Apa itu DNS Server? DNS merupakan teknologi yang memudahkan manusia mengakses suatu website. Teknisnya, DNS adalah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk IP Address. Bayangkan jika Anda harus menghafal susunan angka IP setiap kali akan membuka website. Tentunya, hal itu kurang efektif.

Maka dari itu, adanya DNS Server mempermudah Anda dalam mengakses website dengan nama domain yang mudah dipahami. Tidak perlu menggunakan susunan angka yang susah diingat. Selain itu, DNS Server juga bisa mempercepat koneksi internet yang tentunya makin mendukung produktivitas dalam bekerja.

Lalu, apa itu DNS Server? Melalui artikel ini, akan dijelaskan pengertian DNS Server, fungsi DNS Server, dan cara kerja DNS Server.

Pengertian DNS Server

Sejarahnya, DNS pertama kali ditemukan oleh Dr. Paul Mockapetris. Berkat jasanya, dia dianugerahi “Lifetime Achievement Award” dari ACM Sigcomm, asosiasi yang menaungi para profesional dengan spesialisasi di bidang jaringan komputer.

DNS atau Domain Name System adalah suatu sistem database terdistribusi untuk mencari suatu nama situs yang terhubung dengan jaringan menggunakan TCP/IP. Sementara, DNS Server adalah sistem komputer server yang menjalankan layanan kerja DNS. 

Lalu, bagaimana aplikasinya? Untuk akses internet atau website tertentu, biasanya Anda diminta mengetikkan ID Address website yang dituju. Saat memasukan URL di address bar di suatu browser, DNS Server akan menerjemahkan URL menjadi IP Address yang bisa diproses oleh komputer. Maka dari itu, Anda bisa membuka halaman suatu situs.

Misalnya, akses ke Google tidak perlu mengetik 172.217.0.142 di address bar. Anda hanya perlu memasukkan alamat google.com saja. Tentu saja ini mempermudah pekerjaan dan efisien.

Fungsi DNS Server 

Penggunaan DNS server secara default sudah otomatis ada di tiap-tiap komputer dan ISP (Internet Service Provider). Meski begitu, Anda juga masih diberi kebebasan memilih DNS Server dan mengaturnya sendiri.

DNS Server juga memiliki berbagai fungsi. Bahkan, ada beberapa orang mengubah DNS Server untuk mempercepat koneksi internet.

Secara teknisnya, DNS Server memiliki tiga fungsi dasar yang bekerja ketika Anda mengakses internet. Pertama, berfungsi meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain. Kedua, sistem ini juga meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan. Ketiga sistem tersebut juga berfungsi mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.

Lalu, mengapa DNS Server penting? Nyatanya, penggunaan DNS dalam aktivitas berinternet memberikan banyak manfaat lebih dari sekadar mempermudah pekerjaan Anda.

  1. Pertama, dibanding mengingat deretan angka IP address, akan lebih mudah dan nyaman untuk mengingat nama situs. Kelebihan ini membuat hadirnya DNS berhasil menjadi perantara komunikasi antara pengguna internet dengan komputer.
  2. Kedua, lebih mudah dikonfigurasi. Saat terjadi kendala pada IP Address yang digunakan, Anda bisa mengganti dengan IP yang berbeda dengan update data pencocokan DNS dan IP Address.
  3. Ketiga, Anda bisa menggunakan nama DNS yang sama meskipun ada perubahan pada IP Address yang digunakan. Dengan demikian, akses Anda ke salah satu situs tetap bisa dilakukan meskipun telah terjadi pergantian IP Address.

Keempat, kelebihan DNS Server memberikan keamanan ketika berinternet. Semua aktivitas transfer data online melalui server DNS, akan mencegah upaya peretasan yang coba dilakukan oleh pelaku cybercrime. Website pun akan lebih aman.

Baca juga:  Peran Security Operation Center dalam Melindungi Ancaman Siber

Bagaimana Cara Kerja DNS Server?

DNS bisa diibaratkan seperti address book canggih yang digunakan untuk mencari alamat website di jaringan internet. Konsepnya sama seperti phonebook di ponsel. Dengan mengetik nama, keluarlah kontak atau alamat yang dituju. Agar DNS dapat bekerja, diperlukan beberapa program tambahan dan langkah-langkahnya di bawah ini.

1. Setting Resolver

Program Resolver untuk komputer client agar terhubung dengan DNS server. Program Resolver yang digunakan adalah web browser atau mail client. Singkatnya, untuk dapat mengakses DNS server, Anda harus terlebih dahulu menginstall web browser atau mail client pada komputer. Biasanya, web browser yang sering digunakan adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan sebagainya.

2. DNS Query

Setelah memiliki resolver, dimulai dengan DNS query. Langkah ini meminta informasi tentang alamat IP sebuah website yang Anda masukkan dalam web browser.

Kemudian, server akan mencari informasi alamat IP di filehost. Sebagai informasi, filehost adalah file teks biasa dalam sistem operasi yang berfungsi untuk mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan mencari di cache (komponen hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara), yang berada dalam web browser dan Internet Service Provider (ISP)

3. DNS Recursor/DNS Recursive Resolver

Apabila informasi yang diminta tidak ditemukan di cache, sistem DNS bisa meminta server lain untuk memenuhi permintaan tersebut atas nama browser dengan mencari informasinya di cache ISP. Inilah yang disebut DNS recursor. Server ini berperan dalam menyediakan setiap informasi yang diminta. Dalam proses ini, DNS recursor juga meminta bantuan pada Root Name Server.

4. Root Name Server

Root Name Server dilabeli dengan string kosong. Anda bisa menganggapnya sebagai tempat penyimpanan referensi. Maka dari itu, server ini berada pada tingkat tertinggi hirarki DNS.

Jika informasi alamat IP masih tidak bisa ditemukan di cache ISP, DNS recursive resolver akan mengirimkan permintaan ke Root Name Server. Server ini akan merespons permintaan tersebut dengan memberitahu server lain untuk mengakses area yang lebih spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD Name Server).

5. TLD Name Server

Misalnya, jika Anda mengakses Google atau Facebook, nama domain keduanya diakhiri dengan “.com” yang disebut dengan top-level domain. Server untuk tipe top-level domain ini disebut dengan TLD Name server yang fungsinya mengelola semua informasi terkait ekstensi domain umum.

Misalnya Google.com, ketika meminta informasi tentang website tersebut, TLD sebagai satu-satunya delegasi akan merespons permintaan dari DNS recursive resolver dengan mengacu pada Authoritative DNS server atau Authoritative Name Server. Server inilah yang memiliki sumber asli untuk domain tersebut.

6. Authoritative Name Server

Ketika DNS Recursor bertemu dengan Authoritative Name Server, sudah pasti akan ada jawaban dari informasi website yang sedang dicari. Pasalnya, Authoritative Name Server memiliki semua informasi tentang nama domain yang dilayaninya. Setelah tahap ini selesai, web browser pun akhirnya menampilkan halaman website yang sejak awal Anda minta, Google misalnya.

Baca juga: Tren BYOD di Lingkungan Kerja yang Serba Mobile

DNS menjadi teknologi yang memudahkan Anda berselancar di internet. Anda tidak perlu menghafal alamat IP yang rumit untuk menuju suatu website. Selain itu, DNS Server juga berkaitan dengan keamanan. Setiap aktivitas akses data bisa disaring dan lebih diamankan.

Baca juga artikel terbaru:

XX E-Commerce B2B yang Ada di Indonesia

XX NFT Termahal di Dunia, Tertarik Mengoleksinya?

Strategi dan Cara Promosi Bisnis di Instagram

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya