6 September 2022

4 Tips & Cara Memulai Bisnis di Era Digital

Saat ini, segala sesuatunya mulai beralih pada digitalisasi. Hampir setiap bidang menggunakan teknologi demi produktivitas, seperti transfer uang, belajar, transaksi, cari hiburan, segalanya menggunakan kemampuan digital. Tak terkecuali dalam berbisnis pun sudah menggunakan teknologi digital.

Di Internet, Anda bisa membangun hingga mengembangkan ide bisnis dan strategi branding, baik bisnisnya offline atau online. Untuk memulai bisnis di era digital dengan sedikit atau tanpa modal, Anda harus cari peluang bisnis terlebih dahulu dengan survei lokasi, survei konsumen, survei harga, dan lainnya.

Setelah itu, ada hal lain yang perlu disiapkan untuk memulai bisnis. Apalagi jika Anda memulainya dari nol atau tidak memiliki pengalaman berbisnis sebelumnya. Bagaimana cara memulai bisnis harus Anda ketahui langkah demi langkah di bawah ini.

Dirikan dan Kembangkan Platform Bisnis

Di era digital, internet telah menjadi tempat penjualan produk terbesar, tempat berkomunikasi, dan platform presentasi bisnis, yang semuanya bisa Anda manfaatkan dengan bangun toko virtual. Di era digital, situs web dan media sosial jadi poin yang diperlukan. Apalagi, kini semua orang melakukan sebagian besar aktivitasnya secara digital, terlebih di masa pembatasan sosial karena pandemi saat ini.

“Rumah bisnis” yang dibangun sederhana, kok. Jika bisnis bergerak secara digital, perlu mempersiapkan situs web, apalagi jika pesaing model bisnis Anda memiliki hal tersebut. Sementara, jika bisnis Anda modelnya offline, seperti makanan atau pakaian, Anda bisa memulainya dengan media sosial.

Situs web dan media sosial digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan citra merek. Keduanya penting dan dianjurkan mengembangkan keduanya. Analoginya, jika situs web adalah toko fisik, media sosial jadi warung tempat pelanggan berbagi informasi (sosialisasi mulut ke mulut).

Hebatnya, kini sudah ada e-commerce yang fungsinya bisa menggantikan situs web. Anggap saja dalam istilah toko fisik, situs web, e-commerce, dan media sosial jadi toko yang tidak pernah tutup dan selalu dapat perhatian.

Baca juga: Kunci Sukses Memajukan UKM dari Acer & Microsoft

Sebarkan Informasi dengan Konten Berkualitas

Setelah situs web dan media sosial dibangun, langkah selanjutnya dengan mempopulerkannya. Soalnya, jika situs web dan media sosial sudah populer, strategi periklanan hampir terpenuhi. Namun, populer saja belum cukup. Anda harus menggaet konsumen dengan menyebarkan informasi tentang bisnis atau produk Anda. Sebagai kekuatan baru, pemasaran konten sekarang menjadi strategi paling kuat untuk sebagian besar bisnis.

Membuat konten berkualitas telah menjadi cara memulai bisnis baru di era digital. Penting karena ini adalah cara terbaik untuk membuat audiens mengenal merek Anda dan membuat mereka terlibat dalam prosesnya. Tarik minat mereka, dan mereka akan menantikan postingan produk Anda setiap waktu.

Setelah ini terjadi, Anda bisa mulai memindahkannya ke link penjualan, baik melalui situs atau e-commerce yang akan mengubahnya dari calon pelanggan menjadi pelanggan yang membeli barang.

Buat Strategi Pemasaran dengan Campaign Interaktif

Sebenarnya cara memulai bisnis yang satu ini hampir mirip dengan poin sebelumnya. Saking miripnya, jadi poin yang tak boleh ditinggalkan. Dengan menggabungkan minat pelanggan dengan strategi pemasaran, cara ini dianggap sebagai sarana pertumbuhan bisnis yang efektif.

Campaign interaktif biasanya dilakukan di media sosial. Cara kerjanya dengan memposting konten seperti biasa, tetapi menambahkan ajakan sekaligus action. Contohnya, dengan bentuk kuis atau giveaway lewat penerapan hashtag atau follow akun.

Meski sederhana, memiliki efek yang signifikan. Penerapan ini bisa menaikkan engagement, meningkatkan brand awareness, ajang promosi dari mulut ke mulut, hingga yang terpenting hemat pengeluaran. Dengan anggaran minim, hasil yang Anda dapat lebih optimal.

Pentingnya Umpan Balik dari Pelanggan

Hal ini berhubungan dengan audiens Anda secara personal demi perbaikan bisnis Anda. Baik di situs web atau di platform media sosial, pelanggan Anda ingin didengarkan dan ingin pendapat mereka diketahui. Serumit apapun pelanggan, mereka memiliki kepedulian terhadap merek dan bisnis Anda, tak ada salahnya balas dengan rasa terima kasih dan perhatian.

Meskipun feedback atau umpan balik yang Anda terima bernada negatif, itu jadi salah satu risiko. Feedback negatif pasti terjadi, terlepas dari apakah Anda memilih untuk mengakuinya atau tidak. Jika Anda memilih untuk mengabaikannya, Anda berisiko kehilangan kesempatan untuk memperbaiki situasi. 

Ingatlah bahwa jika dilihat dari perspektif yang benar, komentar negatif dapat membantu bisnis Anda dalam menunjukkan kekurangan produk, tantangan layanan, atau area lain yang mungkin Anda perlukan untuk meningkatkan bisnis Anda.

Filosofi umpan balik itu sederhana: satu komentar dari pelanggan yang tidak puas seringkali lebih membantu daripada 20 komentar positif. Karena komentar negatif bisa memberikan peluang. Kuncinya adalah mendengarkan, mengakui, dan merespons dengan tepat. 

Setelah bisnis Anda berjalan, tahap selanjutnya adalah melakukan pengembangan. Atur strategi berkelanjutan untuk bisnis yang lebih baik. Untuk dasar pengambilan keputusan bisa menggunakan laporan keuangan atau feedback pelanggan yang sudah terjadi selama waktu tertentu.

Baca juga: Tips Membangun UKM Lewat Online Marketing

Satu hal lagi yang perlu jadi perhatian adalah bekali juga SDM dengan pengetahuan digital. Kalau Anda saja yang “melek” digital tapi karyawan masih gaptek, tentu hal ini akan menghambat proses eksekusi lainnya.

Seperti itulah bagaimana cara memulai bisnis di kehidupan yang serba digitalisasi ini. Pastikan Anda ketika memulai bisnis merekrut generasi yang melek teknologi sehingga karyawan bisa melakukan semuanya secara digital dengan lancar.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya