21 Desember 2015

[#KERJAITUMAIN] Do & Dont’s Becoming A Volunteer

Do & Dont’s Terkait Kegiatan Kerelawanan Bersama Narasumber @IDVolunteering

tumblr_inline_nxtbegOH2g1qmody0_500


Sering penasaran dengan hal-hal terkait kerelawanan? Melalui Berbahagiact Project, saya berkesempatan  mengupas pertanyaan tentang kerelawanan yang kerap ditanyakan bersama Indonesia Volunteering Hub (IHV). IVH adalah wadah pemberdayaan, komunikasi dan apresiasi terhadap relawan Indonesia yang bertujuan menjadi pusat informasi kegiatan sosial kemasyarakatan yang membutuhkan relawan. Jawaban ini merupakan gambaran pendapat IVH sebagai wadah pemberdayaan relawan dan tidak serta merta mewakili komunitas-komunitas sosial lainnya. Yuk, cari tahu yang mau kamu tahu tentang kerelawanan!
  1. Apa sih yang jadi pertimbangan komunitas saat memilih relawan 

tumblr_inline_nxtblpLqCr1qmody0_500


Pada umumnya suatu komunitas atau kegiatan sosial memilih relawan berdasarkan assessment yang dilakukan. Penilaian ini bisa dilakukan melalui pertanyaan essai sesuai jobdesk kerelawanan tertentu yang mencakup bidang ilmu, hobi, pengalaman kerja serta pengalaman organisasi. Informasi ini untuk menentukan apakah kawan-kawan calon relawan memiliki visi yang sama atau tidak. Kesamaan tujuan tentu akan menjadi nilai tambah bagi calon relawan. IVH sendiri berkecenderungan memilih relawan yang pada saat apply tidak terlalu banyak kegiatan di waktu bersamaan. Selain itu, penilaian motivasi serta komitmen waktu relawan juga menjadi pertimbangan.
  1. Saya merasa canggung saat pertama kali gabung di komunitas, apa yang harus saya lakukan?

tumblr_inline_nxtblzmvlK1qmody0_500


Coba  untuk mengenal  komunitas incaranmu terlebih dahulu melalui website dan social media. Zaman sekarang, sebagian besar komunitas telah menggunakan teknologi digital untuk berbagi informasi. Selain itu, kita juga harus siap membuka diri kepada rekan-rekan baru di lingkungan komunitas.
  1. Bagaimana sih cara bernegosiasi saat diberi tugas yang kurang sesuai dalam rangkaian kegiatan kerelawanan?
Ada baiknya kita mengomunikasikan hal tersebut kepada koordinator kegiatan. Memberitahu tentang apa yang tidak cocok dalam sebuah kerja kerelawanan dapat menghindari salah paham dan konflik internal di lingkungan komunitas. Nggak mau kan kinerja suatu kegiatan terhambat gara-gara kita?
  1. Hmm, lalu bagaimana kalau di tengah-tengah kegiatan kerelawanan saya ingin berhenti karena kesibukan lain atau merasa tidak cocok?
Sama seperti jawaban sebelumnya, komunikasi adalah kunci. Jangan pergi begitu saja tanpa kabar, ya. Pamit baik-baik akan menjaga nama baikmu sebagai relawan di suatu komunitas.
  1. Apakah untuk jadi relawan saya harus mengeluarkan uang?
Kalau konteks relawan adalah berbagi tenaga dan pikiran, umumnya tidak. Akan tetapi mungkin saja suatu komunitas memberlakukan biaya pendaftaran, kas, hingga uang seragam pada anggotanya. Setiap komunitas memiliki kebijakan yang berbeda-beda demi mendukung keberlangsungan organisasinya. Kamu bisa bertanya lebih lanjut tentang penggunaan uang ini pada teman-teman di komunitasmu.
  1. Terus, kalau kita capek jadi relawan itu dibayar atau tidak, ya?
Volunteers don’t get paid, not because they’re worthless, but because they’re priceless’, begitu kata orang bijak. Pada umumnya, kegiatan kerelawanan tidak membayar relawannya dengan uang atau honor. Namun demikian, bisa saja ada kegiatan yang menjamin kebutuhan transportasi, makanan, hingga pulsa relawannya selama berkegiatan. Ini pun bentuknya beragam, ada yang memberi dalam bentuk materiil, ada juga yang dalam bentuk nyata seperti angkutan antar jemput, nasi box, hingga pulsa elektrik.
  1. Bolehkah jadi relawan di banyak tempat pada waktu yang bersamaan?
Boleh saja, yang penting kita pandai mengukur kapasitas diri.
  1. Ikut banyak kegiatan kerelawanan dengan isu yang berbeda-beda pula. Itu bagaimana?
Menurut IVH, pilihan untuk memperjuangkan sebuah isu sebagai relawan harus sesuai dengan passion. Lihat isu mana yang paling ingin kamu advokasi atau lakukan perbaikan di dalamnya. Bisa jadi karena kita masih muda, maka senang sekali belajar tentang banyak isu.  Ke depannya, pilih dan galilah salah satu isu agar kita lebih berkembang dan bahkan jadi mahir di bidang tersebut.
  1. Apakah perlu memasukkan pengalaman kerelawanan kita di CV saat mendaftar kerja?
Boleh, masukkan saja pengalaman kerelawanan yang sekiranya paling relevan dengan bidang kerja yang kita  lamar.
  1. Saya sudah jadi relawan, bagaimana cara menularkan semangat kerelawanan pada lingkungan sekitar, ya?

tumblr_inline_nxtbnmyXOx1qmody0_500


Ajak secara langsung semua orang terdekat untuk ikut kegiatan kita. Selain itu, kita  juga bisa bantu mempromosikan komunitas dan kegiatan sosial lewat link-link  terkait dengan dunia kerelawanan lewat media sosial. Mudah, kan?

 

 

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya