20 Oktober 2015

#KerjaItuMain Partner Travelling Baru: Acer One 10

Acer One 10


Bagi masyarakat Sumeria di Mesopotamia yang hidup pada periode 5.000 tahun lalu, menulis dengan menggunakan pena bulu ayam yang dicelupkan pada tinta, di atas daun lontar atau perkamen, bisa dianggap sebagai alat tulis paling praktis dan modern di jamannya. Namun, seiring perkembangan jaman, kegiatan tulis-menulis menjadi lebih mudah. Apalagi, setelah kertas mulai diciptakan oleh bangsa China sekitar tahun 101 M. Sejak saat itu, hidup seolah-oleh menjadi lebih komplit. Sayangnya, manusia bukan menghamba pada kecukupan, tetapi pada kesempurnaan.

Kertas dan pena bulu ayam pada akhirnya tidak lagi bisa memuaskan gairah menulis masyarakat kala itu. Maka, kita mengenal perkembangan alat tulis, mulai dari kuas tulis, pena bulu Mesir (Egyptian reed pen) untuk melukis hieroglif di lempung atau daun lontar pada era 4.000 tahun yang lalu, pensil yang populer mulai abad 17, pulpen yang semula diciptakan pada abad 10 yang berbentuk pena dilengkapi dengan kantong tinta, mesin tik, sampai kini kita tiba di era tablet, laptop, atau bahkan satu perangkat yang sekaligus bisa menjadi tablet dan notebook. Seperti, notebook hybrid Acer One 10.

Setiap kali traveling, saya termasuk orang yang lebih sering menggendong carrier ketimbang menyeret-nyeret koper. Oleh karena itu, penting sekali untuk teliti memilih barang bawaan agar tidak mblobor. Penting pula untuk membawa senjata andalan saya untuk menulis selama di perjalanan. Baik itu berupa tablet ataupun notebook.

Selama ini, saya selalu membawa laptop berukuran 12 inci dan berat 1,5 kg. Lumayan juga jika harus membawa laptop ini karena terasa cukup menyesakkan di sela pakaian dan perlengkapan lain yang biasa saya bawa ketika traveling. Ketika kian hari pundak kian menegang, saya mulai berpikir untuk mengganti laptop yang lebih ringan. Akhirnya, pilihan jatuh pada Acer One 10.

Akhir Agustus lalu, saya mencoba membawa si One 10 ini keliling Lombok. Hasilnya, cukup mengejutkan, dalam artian yang baik. Bagi kamu yang masih galau ingin membeli notebook, berdasarkan pengalaman saya, ada 5 alasan mengapa Acer One 10 bisa menjadi senjata tangguh buat kamu.

Satu Gadget, Multi Mode

Dalam satu tubuh compact Acer One 10, ada banyak mode yang bisa kamu fungsikan. Hal ini menguntungkan banget, lho! Seperti pengalaman saya saat terbang dari Jakarta ke Lombok. Saat itu, saya hanya memiliki space sempit di kursi pesawat, dengan meja lipat yang juga berukuran kecil di hadapan saya. Untuk mengatasi kebosanan akibat perjalanan jauh, saya tak kehabisan akal. Saya pun segera mengambil Acer One 10 dari dalam tas, lalu mengubahnya menjadi display mode. Dengan memutar monitor ke arah sebaliknya, saya bisa menonton film favorit saya melalui Acer One 10 dengan lebih mudah. Tapi sebelumnya, pastikan kamu sudah menyimpan file film di One 10 dulu, ya.

Selain display mode, Acer One 10 juga memiliki notebook, tablet dan tent mode. Dengan notebook hybrid ini, saya bisa menyesuaikan kebutuhan dan aktivitas dengan keempat mode yang fungsional ini. Misalnya, Acer One 10 dapat diubah menjadi tablet ketika kamu mencopot layarnya dari keyboard. Saya pun memiliki tablet canggih dengan sejumlah fitur yang berkualitas dan kapasitas memori yang besar untuk menyimpan berbagai file secara fleksibel. Belakangan ini, melepas monitor dari keyboard menjadi favorit saya, karena momen ini cukup menggemaskan, hahaha.

Banyak Gadget, Satu Charger

Kalau biasanya kamu mengeluh karena terlalu banyak membawa charger saat traveling, baik itu charger notebook, ponsel, ataupun baterai kamera, kini dengan Acer One 10, setidaknya kamu bisa mengurangi satu bawaan charger. Sebab, plug charge Acer One 10 memungkinkan kamu untuk mengisi baterai ponsel dan notebook secara bersamaan. Praktis, kan?

Ringan

Selamat tinggal notebook yang berat! Acer One 10 memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan laptop saya sebelumnya. Bayangkan saja, notebook hybrid dengan ukuran layar 10 inci ini hanya memiliki berat 1,25 kg. Saat berubah menjadi tablet mode, bobotnya hanya 0,64 kg! Mau trekking sana atau trekking sini, tak akan memberatkan pundak saya lagi.

Update!

Beberapa bulan lalu, Microsoft baru saja meluncurkan OS terbaru, yaitu Windows 10. Nah, Acer One 10 yang semula berbenam OS 8.1, sudah menyediakan upgrade gratis dan resmi ke Windows 10. Saya pribadi suka pada tampilan Windows 10 yang rapi. Navigasinya juga tidak ribet. Buat penulis seperti saya, Windows terbaru ini pun sudah menyediakan Office 365 resmi, perangkat menulis yang bisa diandalkan. Wohoo!

Multi-tasking

Di dalam Acer One 10 juga dilengkapi Intel Quad-Core yang bikin notebook sekaligus tablet ini bisa banget digunakan secara multi-tasking. Saat sedang buntu untuk ide menulis, saya suka bermain games atau mengedit foto. Nah, karena dilengkapi Intel Quad-Core, Acer One 10 nggak mudah lemot saat diajak ‘main’.

Saya sih sudah tak sabar ingin mengajak Acer One 10 untuk traveling ke banyak destinasi di seluruh penjuru dunia. Sebab, notebook hybrid yang satu ini sudah terbukti bisa jadi partner perjalanan yang tidak merepotkan. Terima kasih, Acer!

Baca juga : Astri Apriyani Mewujudkan Impian Travelling Karena Kerja Itu Main

 

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya