Acer dan National Geographic Hadirkan Kolaborasi Laptop Eco Friendly Untuk Bumi Yang Lebih Baik

Gaya hidup modern memberikan banyak kemudahan dalam keseharian manusia. Sayangnya sebagian gaya hidup tersebut berdampak buruk terhadap lingkungan, misalnya seperti pemakaian plastik yang tidak terkendali, pemakaian listrik yang menguras sumber daya alam dsb.

Saat ini, terdapat alternatif gaya hidup ramah lingkungan yang dapat dipilih dan dilakukan, salah satunya sustainable living. Sustainable living merupakan gaya hidup ramah lingkungan yang dilakukan oleh semakin banyak masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Tren gaya hidup tersebut memiliki tujuan meminimalisir kerusakan lingkungan yang disebabkan manusia dalam setiap aspek kesehariannya, yang berkontribusi secara nyata terhadap perubahan iklim di bumi.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan sustainable living, diantaranya:

1. Mengonsumsi makanan plant based yang sehat
   Fun fact, lebih banyak gas metana yang diproduksi sapi-sapi dibanding semua mobil yang ada di bumi kita. Gas metana sendiri merupakan salah satu jenis gas yang dianggap sebagai salah satu penyebab global warming. Itulah kenapa makanan plant based bisa jadi solusi untuk lingkungan yang lebih baik.
2. Memilah sampah yang dihasilkan
   Sampah dipisahkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik seperti plastik, kertas, kardus yang terkumpul dapat dipilah lagi menjadi yang dapat didaur ulang dan tidak. Sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos yang berguna menambah unsur hara pada tanah menjadi lebih subur.
3. Gunakan kantong belanja sendiri
   Tahukah kamu, berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan kita semua dari aktivitas belanja? Berdasarkan data dari greeneration.org, Indonesia setidaknya menghasilkan estimasi 64 juta ton sampah setiap tahunnya. Masing-masingnya adalah 60 persen sampah organik dan 15 persen sampah plastik.

   Apalagi butuh waktu lama bagi alam untuk mengurai sampah kantong plastik bahkan bisa memakan waktu 50-100 tahun untuk terurai. Dengan membawa kantong belanja sendiri, kamu turut andil mengurangi sampah sekaligus dapat berkontribusi untuk bumi.

4. Menerapkan perilaku hemat energi
   Hal lain yang bisa dicoba adalah membiasakan perilaku hemat energi. Misalnya mematikan lampu jika tidak lagi digunakan, menghemat daya listrik dengan mencabut kabel elektronik selesai digunakan, memilih berjalan kaki ketika akan ke luar rumah dengan jarak yang tidak jauh.

   Jika perilaku hemat energi ini dilakukan sehari-hari, kamu bisa berkontribusi menurunkan suhu panas bumi. Apalagi manfaat ini akan lebih terasa jika banyak orang yang mulai melakukan.

5. Memakai produk ramah lingkungan
   Yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah memakai produk ramah lingkungan seperti laptop Acer Aspire Vero National Geographic Edition yang merupakan kolaborasi Acer dengan National Geographic (@natgeo) untuk bumi yang lebih baik. Baca artikel sampai selesai untuk mengetahui keunggulan dari Acer Aspire Vero National Geographic ini.

Acer Aspire Vero National Geographic Laptop Ramah Lingkungan Untuk Bumi Yang Lebih Baik

Dengan desain eksklusif topografi khas bumi, laptop Acer Aspire Vero National Geographic Edition siap untuk kamu miliki. Memiliki konsep berkelanjutan, laptop eco-friendly ini tak hanya terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan desain elemen planet bumi yang khas, Aspire Vero edisi National Geographic juga dilengkapi performa mumpuni dari prosesor Intel® Core™ i5 generasi ke-11 dan Intel® Iris^TM X^e Graphics. Laptop ini menghadirkan slot memori dan storage yang mudah di-upgrade agar senantiasa memberikan performa maksimal untuk berkolaborasi dan berkreasi.

Laptop ini telah tersedia mulai 15 Februari 2022. Dapatkan sekarang atau tukar laptop lamamu untuk mendapatkan potongan harga hingga Rp4 juta untuk pembelian Acer Aspire Vero National Geographic Edition melalui program Trade In #SayangBumi

Kunjungi halaman Aspire Vero Natgeo Edition untuk mempelajari produknya lebih dekat. Mari turut serta selamatkan bumi dengan menggunakan Acer Aspire Vero edisi National Geographic.