19 Oktober 2015

#KerjaItuMain Stater Kit for Newbie

kerja itu main 7.1


Sebenarnya bukan newbie juga sih, kesannya seperti saya mau menggurui. Padahal, saya juga masih termasuk newbie karena masih sedikit yang saya tahu tentang dunia pervideoan. Tapi, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi bro-bro yang baca, ya.

Sama seperti yang saya alami dulu, kamu pasti juga banyak searching di internet dan bertanya dengan banyak orang tentang starter kit yang dibutuhan seorang newbie saat akan memulai membuat video. Seperti kata pepatah, pengalaman memang guru yang terbaik, maka di sini saya mau sharing mengenai peralatan simpel yang diperlukan ketika kamu akan membuat video. So, cekidot list-nya, gaes.
  1. Kamera
Kamera sudah pasti jadi alat utama dalam pembuatan film atau video. Namun, kamu harus bisa memilih kamera mana yang bener-bener dibutuhkan. Misalnya, untuk pembuatan film pendek, camcorder biasa dengan kualitas HD sebenarnya sudah cukup. Namun, menurut saya lebih baik memakai DSLR karena kualitas gambarnya jauh lebih bagus. Jika yang ingin kamu buat adalah sebuah video dokumentasi suatu acara atau keperluan reportase, maka pilihlah camcorder karena daya rekam dan baterainya yang lebih lama dibanding DSLR.

Intinya, camcorder digunakan untuk video atau film yang membutuhkan durasi rekam yang agak lama, namun kualitas gambar yang dihasilkan standar. Sementara DSLR digunakan untuk video atau film yang membutuhkan kualitas gambar yang tajam namun dengan durasi rekam yang pendek.

handra 1




  1. Tripod
Alat penyangga kamera ini juga nggak kalah penting karena banyak banget manfaatnya. Di antaranya, membantu mengurangi kelelahan ketika menopang beban kamera, meminimalisir guncangan pada saat merekam, membantu dalam pengambilan angle yang dirasa sulit jika menggunakan tangan dan masih banyak lagi, guys. Tripod bisa menjadi dudukan selain kamera juga, lho, seperti slider, reflektor dan lighting. Intinya, multi fungsi!

handra 2




  1. Lighting
Pencahayaan membantu menghasilkan gambar yang tajam ketika kita melakukan shooting dalam keadaan kurang cahaya, seperti di malam hari, indoor atau saat cuaca mendung. Camcorder dan DSLR akan menurunkan kualitas gambarnya ketika mendeteksi objek yang direkam memiliki kurang cahaya. Oleh karena itu, kebutuhan akan lighting menjadi urgent ketika lokasi atau objek yang akan direkam minim penerangan.

handra 3


Ada sebuah alat bernama reflector, versi lain dari lighting. Alat ini memiliki peran yang sama dalam membantu pencahayaan. Namun bedanya, reflector hanya membantu meratakan cahaya pada objek yang terkena sinar dan hanya berguna jika ada cahaya yang cukup untuk dipantulkan. Biasanya objek yang terkena sinar matahari akan menimbulkan bayangan pada sisi yang berlawanan dari arah datangnya cahaya. Barulah di sini reflectror berguna, yaitu dengan cara memantulkan cahaya matahari pada objek untuk menghilangkan kesan bayangan sehingga pencahayaan pada objek jadi merata.

  1. Microphone
Microphone berguna untuk memfokuskan suara objek yang akan kamu ambil. Tanpa microphone, kamera akan merekam segala jenis suara yang ada di sekitarnya sehingga suara yang kita butuhkan terkadang akan tercampur dengan suara lain yang cenderung bentuknya noise (gangguan). Edisi murah yang biasa saya pakai adalah microphone tipe clip-on dan juga shotgun mic untuk keperluan film pendek, serta boom mic yang biasa dipakai untuk video reportase.

handra 4




  1. PC atau Laptop dan Software Editing
PC maupun notebook bisa menjadi komponen utama selanjutnya setelah kamera. Sebab, di sini hasil rekaman kamu bakal diolah. Mulai dari penyusunan video, memotong adegan, edit suara, menambah efek dan masih banyak lagi. Spesifikasi PC atau laptop paling minimum untuk editing bisa dengan prosesor Intel Core 2 Duo, RAM 2 GB dan VGA 1 GB. Hanya saja, nanti kamu jangan pada protes kalau saat proses editing banyak terjadi lag atau tersendat-sendat. Maklum, namanya juga spesifikasi minimum.

Kalau kamu punya budget lebih, saya sarankan untuk membeli PC atau notebook dengan prosesor Intel Core i5 atau di atasnya, RAM minimal 8 GB atau lebih dan VGA 2 GB. Dijamin lancar jaya deh tuh ngedit videonya.

handra 5


Untuk software editing, saya biasanya memakai Adobe Premiere. Selain karena banyak dipakai oleh para video maker, pengoperasian software ini terbilang standar. Memang sih efek-efek video yang ada terbilang standar, tapi hasil outputnya memiliki kualitas video yang ajib banget! Kalau kamu ingin membuat efek video yang nggak standar, pilihlah Adobe After Effect.

Nah, itu dia starter kit buat kamu semua yang ingin memcoba membuat video. Oh iya, ada satu alat lagi yang secara pribadi sangat membantu saya untuk menunjang passion sebagai video maker, yaitu Acer One 10. Notebook hybrid dari Acer Indonesia ini ringan banget, sehingga selalu saya bawa di dalam tas, sehingga saya bisa membuat skrip cerita di mana saja dan kapan saja. Selain itu, Acer One 10 bisa menjadi alat review hasil rekaman sebelum akhirnya sampai ke PC atau notebook untuk diedit. Tak salah lagi, Acer One 10 sudah pas banget untuk kebutuhan pekerjaan saya sehari-hari.

Selamat berkarya, gaes. Jangan lupa sharing-sharing pengalamannya, ya.

Baca juga : Handra Agniawan, video maker yang berhasil menjadi Acer Explorer di Kerja Itu Main

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya